Jeana merengek bak bayi didalam kamar-nya.
Ia baru ingat, jika malam ini diri-nya ada tanding balapan dengan geng dari sekolah tetangga.
Namun, saat sadar akan keadaan diri-nya, seketika membuat Jeana merasa kesal, hingga menangis.
“Aaaa gue mau balapan, apa kata geng kampret itu nanti kalau gue nggak datang, bisa-bisa gue dikira cupu,”rengek-nya histeris.
Ia bisa saja pergi diam-diam malam ini.
Hanya saja, itu tidak mungkin, karena ia pastikan, jika Davinka sang ibu akan mengomeli-nya, jika ia sampai melakukan hal itu.
Hingga nama Yimika sang teman terlintas dikepala-nya.
Langsung saja Jeana meraih ponsel-nya diatas nakas, menghubungi teman terbaik-nya itu.
Belum sempat ia berucap, Yimika malah mendahului-nya.
“Woi Jea! Lo nggak lupa kan ada tanding malam ini?”
“Ya enggak-lah! Tapi Mik,”
“Apaan? Buruan kearena, semua orang udah mulai ramai, geng-nya Duello juga udah ngumpul ini,”
“Nah itu dia masalah-nya Mik!”
“Apa sih Jea?”
“Gue kan abis kecelakaan, jadi kayak-nya malam ini nggak bisa tanding,”tutur Jeana mengingat-kan sang teman akan keadaan-nya.
“LAH IYA ANJING! GUE LUPA! TERUS GIMANA INI? DUELLO MUKA-NYA UDAH KEK SETAN,”panik Yimika diseberang sana, sang teman yang sudah berada diarena itu menjadi was-was seketika.
“Mik, tenang dulu anjing, jangan teriak-teriak gitu, didenger Duello abis lo,”peringat Jeana.
“Posisi dia duduk jauh dari gue kok, gue sama yang jauh banget duduk-nya, udah bising banget juga disini, jadi dia nggak mungkin denger,”
“Dengerin gue baik-baik, karena malam ini gue nggak bisa tanding, lo atau yang lain aja gantiin, gue bisa aja diem-diem keluar, cuma karena keadaan gue ini, bisa abis diomelin nyokap gue,”kata Jeana meminta teman-nya itu menggantikan-nya, atau bisa saja digantikan oleh teman-temannya yang lain dari sekolah sebelah, tapi bukan sekolah yang dihuni oleh orang yang mengajak-nya tanding malam ini.
“GILA AJA LO! GUE BELUM ADA PERSIAPAN YA!”
“Kalau gitu Firly aja dah, pokok-nya siapa-pun itu gue mohon banget gantiin gue malam ini!”putus Jeana dengan menekan kalimat-nya.
“Lo nggak mau kan kalau kita di-cap cupu sama geng-nya Duello? Jadi ikutin omongan gue, lagian kalau menang juga lumayan, motor-nya jadi taruhan-nya,”tambah Jeana, berharap salah satu teman-nya mau menuruti apa yang ia ucapkan.
“Yaudah deh, nih si Firly mau kata-nya, karena gue nggak sanggup, lo tau sendiri gimana gue kalau nggak ada persiapan apa-pun?”
Jeana tersenyum lebar mendengar-nya.
“Oke! Kalau gitu semangat! Gue harap kita menang! Tenang, besok gue traktir makan dikantin sepuas-nya,”
“Serius lo ya? Awas aja kalau enggak, gue tonjok muka cantik lo itu Jea!”kata Yimika mengancam.
Jeana mendengus kesal, mendengar kata 'cantik' dilayang-kan untuk-nya.
“Gue ganteng ya Mika anjing!”umpat-nya sensi.
“Kalau kata gue sih mending lo ngaca deh Je,”
“Asu lo!”
“Hahahaha! Gue tutup ya! Bye!”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝑬𝑺𝑻𝑰𝑵𝒀 [LOCAL VERS]
Fanfiction(buat selingan, updatenya ga nentu, jadi jangan ditungguin!) ••• Takdir katanya? Ini kesialan, bukan takdir! Ya, bagi mereka ini adalah kesialan, tapi berbeda dengan orang disekitar mereka, menurut mereka ini memang sebuah takdir tuhan. "Ngapain lo...