Seunghan selalu setuju kok sama semua pilihan hidup Sohee. Dia support fakta kalau Sohee sukanya cowok, bukan cewek. Dia juga gak masalah Sohee ada di tim bubur diaduk dan suka makan es krim rasa pisang. Terus Seunghan gak pernah debatin fakta kalau Sohee itu lebih suka matematika daripada bahasa. Semua hal yang Sohee lakuin selalu mendapatkan dukungan dari Seunghan kok, karena mereka sudah berteman terlalu lama untuk tidak saling menasihati dan mendukung satu sama lain.
Tapi kalau tentang ini, Seunghan ragu buat support sahabatnya satu itu.
"Tipe lo emang yang agak autis gitu ya?" tanya Seunghan.
"Konteks?" Sohee mengernyitkan kening.
"Itu, si Anton, kata Jeongwoo dia autis." Sahut Seunghan.
Sohee memutar matanya malas. Dia lupa kalau Jeongwoo punya mulut yang seperti gak pernah kenal sekolah. Belum lagi Seunghan orangnya suka asbun alias asal bunyi. Lengkap udah, sepasang Upin Ipin cabang Jakarta Timur yang halal digebukin massa. Untung saja cuman ada mereka berdua di kamar Seunghan, jadi seenggaknya Sohee gak perlu menanggung malu akibat kebodohan Seunghan yang unlimited itu.
"Dia gak autis, anjir. Kalau pun dia autis emang kenapa? Orang yang punya autisme tuh biasanya pintar tau! Dan yang jelas mereka punya lebih banyak empati dari lo atau si Jeongwoo!" geram Sohee.
"Tapi dia emang agak bloon gitu gak sih? Kaya gak nyambung gitu kalau diajak ngobrol," ujar Seunghan.
"Dia gak besar di Indo, wajar kalau ngomongnya masih terbata-bata. Belum lagi dia masih baru di sekolah, jangan lupain fakta kalau penampilan lo semua tuh kaya preman Pasar Senen! Ya pasti dia keliatan gugup kalau lo ajak ngobrol, kocak!" tukas Sohee.
"Tuh kan lo belain si Anton, lo naksir beneran ya sama dia?!" desak Seunghan. "Gak gak! Gue gak rela sahabat gue demen sama manusia cupu kaya Anton!" serunya lebay. "Minimal spek ala Jefri Nichol atau Jungkook BTS boleh lah, jangan yang kaya Anton banget. Lo gak jelek, you can do better lah bro, jangan malu-maluin!"
"Tau ah, gue mau ngerjain tugas!" ujar Sohee yang kembali fokus mengerjakan tugas matematikanya.
Sohee gak naksir sama Anton, ya jelas lah! Orang mereka aja baru berinteraksi sebanyak dua kali. Itu pun cuman sebatas beberapa kata doang, mana mungkin Sohee langsung menaruh perasaan ke pemuda Amerika itu? Ngawur emang Jeongwoo dan Seunghan! Cinta gak datang secepat itu, ini bukan FTV yang berjudul Cintaku Bersemi di Kedai Kopi. Lagian, belum tentu juga Anton suka laki-laki. Setelah hidup menjomblo selama delapan belas tahun, seenggaknya Sohee tahu kalau gak semua orang bisa disukai; apalagi kalau gak ada kejelasan pasti tentang orientasi seksual mereka.
Mood Sohee berubah drastis setelah dibombardir pertanyaan ngawur oleh Seunghan. Dia datang ke rumah Seunghan untuk menumpang Wifi dan meja belajar nyaman, bukan untuk dihakimi tentang hubungannya dengan Anton. Selain itu, Sohee tidak merasa Anton itu cupu kok. Sejak kapan berpakaian rapi dianggap cupu? Emang dasar aja Jeongwoo dan Seunghan yang gak mau rapi setiap ke sekolah; gak aneh kalau nama mereka ada mulu di daftar tamu ruang BK.
Seunghan memicingkan mata, semakin curiga kalau memang betul Sohee dan Anton ada sesuatu. Iya sih, terlalu cepat untuk disimpulkan; tapi Sohee sus banget. Apa jangan-jangan mereka berdua sudah pacaran?! Atau tunangan?! Atau bahkan menikah?! Habisnya Sohee mati-matian membela Anton, sih. Barusan Seunghan menghina sticky notes yang Anton tulis, menganggap itu hal paling cringe sedunia. Tapi Sohee malah marah, katanya kita jangan sering menghakimi orang lain. Agaknya, ini terlalu mencurigakan.
"Gimana status hubungan lo saat ini? Udah nemuin seseorang?" tanya Seunghan.
"Kalau gue udah nemuin seseorang, ngapain gue dateng ke kamar lo yang kaya kandang ayam ini? Ya better gue di kamar cowok gue lah, pinter," sewot Sohee.
YOU ARE READING
Teh dan Kue Keranjang | Anton x Sohee
Fanfiction[bxb, non-baku, local] Anton, si barista ogah-ogahan di kedai kopi milik neneknya mendadak rajin kerja karena setiap sore bertemu dengan Sohee, si pelukis yang begitu indah.