Saat Grace terbangun dari tidurnya di pagi hari, ia merasa ada yang mendekapnya dan itu terasa hangat dan nyaman, Grace mencoba memperjelas penglihatan nya, agar dia tahu siapa yang tidur bersama nya, saat ia melihat ke samping kirinya mata Grace mendelik kesal, mengapa Highness tidur bersama nya di ranjang yang sama, bukan kah Highness berkata akan tidur di kamar lain, lalu apa ini, begitulah fikiran kacau sang Grace di pagi hari, ia sudah di buat kesal di pagi buta seperti ini."Iiiiiiiiiiiii..... ih ih hiks iiii" suara kesal pun keluar dari bilah bibir Grace, ia memukul-mukul dada bidang sang Highness dengan tangan mungilnya, walau pun Highness tidak merasakan sakit, namun Highness tetap terbangun dari tidurnya.
"Emh... Ada apa sayang, apa Grace lapar?? Tanya sang Highness kepada Grace
"Lapar? Aku kesal, A-k-u s-e-d-a-ng kesal!! Ujar Grace marah, namun amarah nya itu sama sekali tidak menyeramkan malah Grace terlihat imut dan lucu.
"Hahaha.... Marah kenapa sayang, apa pelayan tidak melayani mu dengan baik, apa mereka berlaku buruk padamu, apa mereka tidak mendengarkan perintah mu" ujar sang Highness mencandai sang Grace yang tengah kesal padanya.
Highness tidak bodoh, ia tau dirinya lah penyebab kekesalan sang Grace, namun sang Highness ingin menggoda Grace agar sang Grace bertambah kesal dengan begitu Grace akan bertambah imut.
"Kau lah yang membuat aku kesal!! Ujar sang Grace dengan bibirnya yang manyun ke depan.
"Salah, pengucapan mu sangat salah Grace, itu tidak sopan, apa kau juga melupakan panggilan mu untuk ku, kau harus menjalani sopan santun, baik dalam pengucapan dan juga dalam bersikap, mentang-mentang kau tinggal lama di negara orang lalu kau melupakan cara tata krama dan sopan santun mu" ujar sang Highness dengan pandangan serius nya.
"Tidak, aku tidak mau belajar apapun, aku tidak mau berlajar tentang apapun dengan siapa pun" ujar Grace membantah ucapan Highness.
"Baik, tidak apa jika kamu tidak mau belajar, jangan salahkan Daddy jika semua barang² elektronik mu daddy sita, pilih mana, belajar atau barang² mu" ujar sang Highness memberikan ancaman kepada Grace
Highness tau dengan mengambil semua barang yang menjadi tempat Grace bekerja dan berinteraksi dengan orang di luar sana, itu kunci kelemahan Grace, Grace tidak bisa hidup tanpa barang² elektronik nya.
"Tidak bisa begitu, jangan selalu memaksa, kau fikir hidup ku bisa kau kendalikan!! Ujar Grace memberontak ucapan sang Highness.
Highness tidak lagi mau berdebat dengan Grace di pagi buta begini, ia turun dari ranjang mewah itu lalu mengambil jubah dan memakai nya, Highness membuka pintu kamar dengan kasar lalu berteriak dari pintu kamar meraka.
"PELAYANAN CEPAT KEMARI!! teriak sang Highness dari depan pintu kamar.
Tidak butuh waktu lama pelayanan datang dan memberi hormat kepada Highness dan Grace.
"Selamat pagi YOUR HIGHNESS dan YOUR GRACE apa yang bisa kami bantu Your Highness" ujar para pelayanan yang datang.
Grace hanya termenung melihat sikap Highness di tambah lagi dengan kedatangan pelayan ke kamarnya.
"Kemasi barang² elektronik milik Grace ku, simpan semua barang itu di ruang kerja ku" ujar sang Highness memberi perintah kepada pelayan.
Mendengar itu Grace turun dari ranjang dan ingin mencegah para pelayan agar tidak mengambil barang² nya, namun Highness lebih dulu menahan tubuh Grace, Highness membawa Grace ke kamar mandi.
Di kamar mandi, Highness memandikan Grace yang sedang menangis sembari mengomel.
"Kau jahat, aku membenci mu, kau tidak punya perasaan, ku harap kau mati sekarang juga" ujar sang Grace mengomel di bawah guyuran shower sedangkan Highness menyabuni tubuh telanjang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY (ZEENUNEW)
FanfictionKisah seorang Highness tampan, yang selalu setia dalam penantian nya, ya sebuah penantian, Highness yang selalu menanti hari di mana grace kecil nya akan kembali lagi dalam pangkuan dan pelukkan nya.