Kisah seorang Highness tampan, yang selalu setia dalam penantian nya, ya sebuah penantian, Highness yang selalu menanti hari di mana grace kecil nya akan kembali lagi dalam pangkuan dan pelukkan nya.
"Tahan ya sayangku, ini mungkin akan terasa sakit"
"Pelan² daddy!! Ini sakit aduuuhhh"
"Iya, ini daddy pelan kok buka perban nya, tangan nya jangan di Teluk, daddy jadi susah mau melepas perban nya sayangku"
Highness membuka perban di tangan Grace nya, luka yang ia ciptakan kemarin.
"Sayangku, sepertinya kita tidak perlu menggunakan panggilan Grace dan Highness lagi, kita alih saja panggilan nya, daddy tidak mau orang-orang disini tau siapa kita dan dari mana kita berasal, kita kan sudah tidak tinggal di kastil lagi,kita sudah bukan Highness dan Grace lagi" ujar Highness berbicara sembari membersihkan luka di tangan Grace.
"Siapa juga yang memanggil mu Highness, kau saja yang selalu ingin di sanjung dan di agungkan, terlalu gila hormat" ujar Grace mengatakan itu dengan santai nya
Highness tidak tersinggung atau pun marah atas kata² Grace nya, ia memaklumi bagaimana Grace nya ini, Grace masih terlalu muda dan ego nya masih terlalu tinggi.
"Ya sudah, sekarang kamu panggil aku tetap daddy Zee, dan aku panggil kamu nunu,oke sayangku?? Nunu kecil" ujar Highness berbicara sembari menoel pucuk hidung Grace nya.
"Terserah lah, aku ikut saja, aku juga tetap akan menjadi produser, aku akan menciptakan banyak lagu" ujar Grace
"Untuk apa masih ingin bekerja sih Grace, daddy kan bekerja untuk mu, lalu kenapa Grace tetap ingin bekerja?? Tanya Highness yang sudah selesai mengganti perban di tangan Grace.
"Biar aku tidak bosan saja" jawab Grace seadanya.
"Sudah selesai, sekarang ayo kita istirahat dulu, daddy sangat capek,Grace pasti sangat lelahkan, ayo bobo sayang" ujar Highness membawa Grace merebahkan tubuh di atas ranjang sederhana mereka.
Grace melirik ke sekitar kamar sedari tadi dan hal itu membuat Highness penasaran dan ada rasa tak nyaman, mungkin kah Grace tidak menyukai kamar baru mereka, mungkin kah kamar ini kekecilan bagi Grace.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa sayang?? Grace tidak suka kamarnya ya, maaf ya kamarnya kecil dari kamar kita di kastil, kalau Grace tidak menyukai kamar ini kita bisa pindah ke kamar lain nya-
"Aku suka kok, kamar ini cantik dan nyaman, aku tidak mau pindah kamar" ujar Grace menyela ucapan Highness
"Iya sayang, iya daddy percaya pada Grace" ujar Highness Zee.
Highness Zee dan Grace nunew, sekarang telah menjadi orang biasa, meski darah bangsawan itu tetap mengalir di dalam diri mereka, tapi Highness lebih memilih menjadi orang biasa yang bisa hidup bebas tanpa beban dan tekanan dari siapa pun, Highness kini memilih menjauh dari apa yang membuatnya sakit dan muak, Highness lebih mementingkan perasaan Grace nya, Highness lebih memikirkan hidup Grace nya, hidup berdua bersama Grace tanpa gangguan apapun itu lebih berharga dari harta yang berlimpah.