Dan hari ini semua permasalahan baru pun di mulai, kehadiran kakek sang Highness tentu nya ada maksud dan tujuan tertentu,beliau selalu saja mencampuri urusan ratu dan raja dan selalu mengatur arah hidup Highness sesuka hatinya tanpa mau memikirkan perasaan sang Highness.
Setelah ke pergian Grace, giliran sang kakek masuk ke ruangan kerja sang Highness dan Highness berfikir itu Grace yang kembali masuk ke ruangan nya, Highness sudah sedikit menarik ujung sudut bibirnya ke atas, tapi senyuman itu pudar begitu saja setelah mendengar suara berat yang menyapa nya.
"Zee...! Kakek ingin bicara dengan mu" ujar sang kakek
"Masalah diana! Perempuan itu selalu saja mengadu padamu kakek, dasar ular bermuka 2" ujar sang Highness
"Jaga bicara mu Zee!! Diana itu wanita terhormat, dia wanita baik², seharus nya kau yang bersyukur karna bisa memiliki dia" ujar sang kakek berbicara seakan-akan dia benar dan bijak.
"Aku bahkan tidak pernah mengharapkan perempuan seperti dia hadir di dalam hidupku, aku merasa sial karena dia hadir di kehidupan ku, dia bukan nyawa ku dia bukan belahan jiwa ku, dia tidak bisa menolong ku seperti yang di lakukan Grace padaku" ujar Highness tak mau kalah dalam bicara
"Kau! Boleh menikahi Grace mu, namun kau juga harus menikahi diana juga, diana lah yang berhak menjadi ratu di masa depan, dia layak bersanding dengan mu, dia harus menjadi pendamping mu, sampai kapan pun aku tidak setuju dan tidak akan pernah setuju jika anak gembel itu menjadi ratu di masa depan, dia sama sekali tidak layak menjadi ratu mu, dia tidak layak bersanding dengan mu Zee!!
"CUKUP KAKEK!! BERHENTI MENGHINA GRACE KU!! DIA BELAHAN JIWA KU DIA NYAWAKU!!
Highness terpancing emosi, sehingga tidak sadar ia telah meninggikan nada bicara nya.
"Kau berani melawan kakek mu ini Zee hanya karena anak gembel rakyat jelata itu, keterlaluan kau Zee, kakek tidak mau tau lusa kau harus menikah dengan lady Diana titik!! Kakek tidak menerima penolakkan!! Ujar sang kakek berkata harus dan tidak mau perintah nya di tolak.
"Maaf kakek, sekali ku bilang tidak ya tidak!! Aku akan mundur dari tahta ku sebagai pangeran mahkota, aku lebih baik menjadi rakyat biasa asalkan aku bisa hidup bersama Grace ku" ujar Highness.
Highness keluar dari ruangan kerja nya dan langsung menuju kamarnya dan Grace, saat di perjalanan menuju kamarnya Highness bertemu Earl Boun.
"Your High-
"Earl Boun kumpulkan semua tetua dan suruh berkumpul di ruang rapat, jangan lupa beri tahu ayah dan ibu juga" ujar Highness lalu pergi begitu saja sebelum Earl Boun mengiyakan ucapan nya.
Earl Boun pun melaksanakan perintah Highness Zee nya.
Sedangkan Highness sesampai nya di dalam kamar, ia langsung menuju deretan lemari di kamar itu, lalu mengambil satu koper besar, dengan emosi yang masih ada, Highness memasukkan beberapa pakaian nya dan pakaian Grace ke dalam koper, tidak lupa barang² yang mereka butuh kan juga dan barang² Grace yang sempat ia sita kemarin, ternyata Highness membawa barang² Grace kembali ke kamar mereka saat kemarin malam.
Di rasa sudah cukup ia berkemas, Highness berjalan mendekati Grace yang duduk di atas ranjang mereka, Highness menarik tangan Grace dengan lembut dan membawa Grace turun dari ranjang mewah itu.
"Ayo kita pergi sayang, kita tidak bisa tinggal di sini lagi, daddy sudah capek tinggal disini, daddy selalu di atur sesuka hati mereka seakan-akan daddy ini sebuah robot" ujar Highness membawa Grace berjalan keluar dari kamar mereka.
"Drama apa lagi ini daddy, apalagi yang akan daddy lakukan padaku" ujar Grace dengan nada sinis nya.
"Bukan kau sayang, tapi kita berdua" ujar Highness lalu berjalan menuju ruang rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY (ZEENUNEW)
FanfictionKisah seorang Highness tampan, yang selalu setia dalam penantian nya, ya sebuah penantian, Highness yang selalu menanti hari di mana grace kecil nya akan kembali lagi dalam pangkuan dan pelukkan nya.