Aku menyeruput cokelat panas yang baru saja ku pesan sambil sesekali mengerjakan tugas yang Mr.Dumont berikan kepadaku. Ya, hanya kepadaku seorang.Itu semua karena aku melamun saat jam pelajarannya. Aku terlalu sibuk memikirkan hal yang baru saja terjadi, tempo lalu. Di saat Skylar tak mau memberitahu ku apa yang terjadi dengan nya.
Sudahlah, sebaiknya aku melupakan kejadian tersebut dan fokus dengan apa yang ada didepan ku ini. Aku kembali mengerjakan tugas ku. Namun tatapan ku beralih saat bel kafe yang ku tempati ini berbunyi. Sepasang mata biru laut menatapku.
Aku merapihkan penampilan ku, agar terlihat sedikit keren. Sebenarnya tidak merapikan, sih. Namun lebih ke -mencoba untuk bersikap santai-. Aku tidak mau lagi terlihat gugup dan bodoh di depannya, seperti saat ia datang dan duduk di samping ku.
"Kennedy?" Pekiknya saat melihat ku terduduk di meja dekat jendela. Aku hanya tersenyum sambil melambaikan tangan ku.
Ia pun memesan minuman dan kue yang bisa ku tebak, adalah Iced Vanilla Latte dan sepotong kue Smoke Beef Quiche. Setelah mengambil pesanannya tersebut, ia berjalan menuju tempatku.
"Hei, apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanyanya. Aku tersenyum sambil menunjuk ke arah tumpukan buku yang berada di depanku.
Ia mengangguk mengerti. "Kau sendiri?"
"Ibu ku mengadakan acara sabtu ini dan dia menyuruhku untuk membeli kue Cheesecake di kedai ini. Kedai favorit keluarga ku." Aku hanya membentuk mulutku 'O' seakan mengerti apa yang baru saja ia katakan.
"Ohya, aku ingin bertanya dengan mu."
Aku menaikkan kedua alisku. "Em, jadi ... apa kau dan Skylar pacaran?" Aku tertawa sejadi-jadinya yang membuatku mendapat tatapan dasar-orang-aneh dari Niall.
"Astaga, Niall. Tentu saja tidak! Masa aku mencintai sahabat sekaligus kakakku sendiri?" Ia membulatkan matanya.
Ya, aku mencintai Skylar sebagai kakak dan sahabat. Walaupun, kuakui bahwa dia tampan dan lucu. Ralat. Ia sangat tampan dan lucu! Hanya saja ia tidak setampan dan seimut, Niall tentunya.
"Jadi ... kalian bersaudara?!" Ucapnya tak percaya.
Aku menggeleng. "Uh, tidak. Tidak seperti itu. Maksudku, Skylar itu adalah sahabatku yang sudah ku anggap seperti kakakku sendiri." Ia mengangguk lalu tertawa kecil.
"Ohya, Ken. Kau bisa datang ke acara ibuku. Acaranya tidak umum, sih. Tapi kau bisa datang. Kita 'kan tetanggaan," Jelasnya.
"Apa aku bisa ajak Skylar? Rumahnya berada tepat di samping rumahmu." Ia mengangguk lalu memasukkan sesendok potongan kue Beef Quiche tadi ke dalam mulut nya.
Kami pun membahas banyak hal. Mulai dari, makanan terenak di dunia, restoran terbaik seantero kota London, kedai kue dengan masakan yang payah dan masih banyak lagi.
Sambil kami berbincang, aku tak lupa untuk tetap mengerjakan tugas ku. Jika tidak, aku bisa dihukum lagi oleh Mr.Dumont.
Aku menyesap cokelat panas ku yang sudah agak dingin itu. "Apa kau sudah mau pulang?" Tanya Niall. Aku berpikir sejenak. Kurasa aku tidak mau kemana-mana lagi, jadi aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Aku antar ya?" Aku membukatkan mataku, lalu menggelengkan kepalaku dengan cepat.
Seperti yang sudah kubilang, aku tak mau berlama-lama didekatnya. Nanti yang ada aku malah salah tingkah lagi. Aku pun berpikir untuk mencari alasan dan--Hm, Sepertinya aku sudah mendapat alasan yang bagus.
"Tak usah repot-repot, Niall. Aku bisa naik sepeda ku." Ucapku sambil menyengir. Ia melihat ke arah sepeda ku sebentar, lalu menepuk jidat nya.
"Astaga, aku lupa kalau kau pakai sepeda." Aku terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination ➳ Horan
Fiksi Penggemar[THIS STORY IS UNCONTINUED!] Kennedy Harper, has been through so many things. Include when she's trying to get her crush heart, Niall Horan. But, something went wrong that night. The night when Niall tell Kennedy how much he loves her. Did Niall sti...