Haiii ... selamat pagi👋 ... Semoga kita semua sehat dan bahagia. Amin. 😇🤲
Selamat merayakan hari raya Idul Adha buat teman2 semua yang merayakannya 🙏dan selamat libur 1 hari lagi ya ... 😍
Siapin tisu untuk jaga2 aja ya ...
Happy reading ...
🌹🌹🌹

Kaia Gerber: Brigitta Sutomo
Waktu Dokter Frans menanyakan, "Apakah kau begitu mencintai Sandro?"
Dengan lantang, Brigitta menjawab, "Aku mencintainya melebihi hidupku sendiri, Dok. Kalau aku boleh bertukar tempat dengannya, aku pasti akan melakukannya."
Dokter Frans sepertinya shock mendengar jawaban Brigitta karena pria itu mendadak diam dan melangkah pergi tanpa pamit, meninggalkan Brigitta sendirian.
Brigitta tidak bohong!
Memang seperti itulah perasaannya pada Sandro. Cintanya tidak tidak bisa diukur dengan harta ataupun kesehatan Sandro. Dia hanya mencintai Sandro 100% dan tidak ada alasan lain.
Tesla dan Lula sering menanyakan, "Kalau seandainya lo yang ada di posisi Sandro, emang lo yakin dia akan setia, Git?"
"Yakin!"
"Kenapa, Git? Apa yang bikin lo seyakin itu?" tanya Tesla penasaran. "Soalnya gue belum pernah kenal cinta yang sedalam itu."
"Karena cinta kami bukan hanya dibalut dengan nafsu tapi ada kasih sayang di dalamnya, Tes."
"Makanya kalian berdua makin kesini makin mirip ya, Git?" celetuk Lula.
Sejak menikah, mereka memang semakin mirip bila dilihat sekilas. Tapi sekarang tidak lagi sejak berat badan Sandro meluncur drastis hingga dia seperti tengkorak dibalut kulit. Berat badan Brigitta juga hilang banyak karena setiap malam dia tidak tidur menjaga Sandro sekaligus tak berhenti berdoa demi kesembuhan suaminya itu.
Di pertengahan minggu, Sandro dinyatakan koma oleh Dokter Frans dan timnya. Para orangtua sepakat untuk memanggil Pendeta agar melakukan Perjamuan Kudus terakhir untuk Sandro. Mereka semua sudah pasrah dengan kondisinya. Namun Brigitta masih berharap bahwa setelah Perjamuan Kudus itu, Tuhan memberikan mujizat kesembuhan pada suaminya.
Menjelang subuh, di hari ketiga Sandro koma, Brigitta terbangun karena mendengar suara erangannya. Dia sontak bersorak karena akhirnya Sandro sadar dan sembuh. Tangan Sandro berada di atas kepala Brigitta. Perlahan-lahan dia mengangkat kepalanya dan melihat mata Sandro yang terbuka.
Rasanya Brigitta ingin bersorak kegirangan tapi air mata Sandro membuatnya terpaku.
"Abang ..." desisnya dengan jantung yang bertalu-talu. Tangannya menyentuh tangan Sandro dan melepaskan dari kepalanya.
Mata Sandro seolah menyiratkan sesuatu.
"Abang mau bilang apa sama Gita?" Brigitta semakin mendekatkan wajahnya pada Sandro.
Dengan suara terbata-bata, Sandro berbisik, "Abang udah sembuh, Sayang. Abang mau pulang ..."
Brigitta terhenyak dan spontan air matanya meluncur deras.
"Abang capek, Git. Abang boleh pulang kan?"
Brigitta menyentuh pipi yang tirus itu dan mengangguk pasrah.
"Iya, nggak apa-apa. Abang boleh pulang kok, kan Abang udah sembuh."
Brigitta merasa seperti ada pisau belati yang menyayat hatinya saat dia mengucapkan kalimat itu. Rasanya sakit sekali dan seolah darahnya mengucur deras hingga ke kakinya. Istri mana yang rela suaminya pulang ke rumah Tuhan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati (END)
RomanceBrigitta Eunike Sutomo menikah dengan Sandro Wardana di usia muda. Cinta masa kecil tidak bisa hilang begitu saja hingga mereka memutuskan menikah begitu Brigitta lulus kuliah. Namun cinta tidak selamanya abadi. Sandro pergi meninggalkan Brigitta d...