Chapter 6

470 32 5
                                    

Luna pun sudah terbangun dari tidur nya, tepat jam 5 pagi Luna berusaha untuk membangunkan suaminya, namun tiba - tiba saat Luna ingin membangunkan Ken, Ken sudah lebih dulu memeluk Luna dari samping.

"sayang, jangan kemana - mana ya aku minta maaf aku janji gakan khianatin kamu lagi", ucap Ken dengan mata nya yang masih tertutup.

"mas ken ngigau? tapi apa maksudnya "lagi" ah mungkin mas Ken mimpi buruk", ucap Luna dalam hatinya.

••
"loh mas, kamu demam? mas bangun dulu yuk", ucap Luna sambil menempelkan telapak tangannya pada dahi Ken.

"hemm sayang, aku gapapa"

"tapi ini badan kamu panas banget mas, aku bikinin teh anget dulu ya"

Ken pun malah mempererat pelukannya.

"jangan jauh - jauh dari aku, tolong gini dulu ya sayang, mas kangen banget sama kamu", ucap Luna sambil menenggelamkan wajah nya di perut Luna.

Luna pun mengelus rambut Ken dengan lembut, mengusap pipi sang suami, entah kenapa saat memandangi wajah Ken ada rasa yang mengganjal seperti ada yang di sembunyikan, namun Luna menepis semua fikiran buruk nya terhadap sang suami.

"mas, biarin aku kebawah dulu buat nyiapin sarapan ya, aku bikinin teh anget biar kamu enakan, jangan dulu ke kantor ya mas istirahat dulu dirumah"

"iya aku dirumah, tapi peluk seharian ya sayang"

"ga seharian juga dong mas, aku kan harus urus Shaka ada Al juga gaenak dong"

"suaminya lagi sakit loh tega banget kamu"

"yauda, tapi biarin aku selesain kerjaan rumah aku dulu abis itu kamu boleh peluk aku sepuasnya", ucap Luna menenangkan Ken.

"makasi maminya Shaka", ucap Ken sambil menunjuk bibir nya seraya memberikan kode kepada Luna.

"apa? kenapa nunjuk bibir gitu? kamu haus?"

"ck ga peka banget sih"

"hahhahaa lagian kamu lagi sakit aja masih bisa mod..."

Belum selesai Luna berbicara Ken langsung mencium bibir Luna, Ken mencium bibir Luna lumayan lama menyalurkan rasa rindunya kepada sang istri.

"ish kamu nih ya", ucap Luna sambil mencubit lengan Ken.

"awsss sakit sayang, masa suami nya di cubit si"

"ssttt mas jangan teriak, nanti Shaka bangun"

"iya iya maaf"

"yauda kamu istirahat dulu, aku buatin teh anget sekaligus bubur buat kamu ya"

Ken pun mengangguk menyetujui.

••
Alana pun terbangun ketika mendengar Luna sedang memasak di dapur.

"Lun tumben masak jam segini?"

"abang lo tu tiba - tiba demam, makanya gue mau buatin bubur"

"lagian kerja ko ga di forsir kebanyakan lembur itu, lo marahin lah kali - kali", ucap Al sambil menuangkan segelas air putih.

"ya lo tau sendiri abang lo kalo menyangkut soal kerjaan kaya gimana"

"perasaan Aro udah gapernah lembur lagi deh, kenapa bang Ken lembur sendirian", ucap Alana.

"ya mungkin dia nyelesain kerjaan nya sendiri Al"

"fikiran lo tuh terlalu positif sama suami sendiri, lo gada curiga apapun gitu?"

Ucapan Alana barusan benar - benar membuat Luna bingung, tetapi masih saja ia menyangkal ucapan Al, Luna sangat percaya dengan suaminya, tetapi jika suaminya sudah mengkhianati nya tiada maaf dan tidak ada kesempatan kedua yang Luna berikan, bahkan untuk bertemu Shaka saja mungkin akan Luna beri jarak.

"udah ah omongan lo makin ngaco, gue keatas dulu ngasih bubur buat abang lo, nanti gue nitip Shaka ya sebentar"

"hemm, iya iya nanti Shaka biar sama gue, lo fokus urus suami lo aja yang manja itu kalau lagi sakit", ucap Alana.

"ini Luna beneran gatau apa - apa atau gimana si"
ucap Alana dalam hatinya.

••
Kini Al sedang berada di kamar Ken dan Luna, dia ingin mengajak Shaka bermain karena pasti Luna sedang mengurus Ken yang sedang sakit.

"sini sayang sama aunty Al aja yuk, kamu disini jadi nyamuk papi mami tuh liat aja masa peluk pelukan didepan kita ya" ,ucap Alana mengajak Shaka berbicara.

"heh jangan macem - macem lo sama anak gue", ucap Ken yang tengah berada dalam pelukan Luna.

Posisi Ken memang sedang berbating tetapi ia masih saja memeluk Luna dari samping.

"lagian Shaka disini mandangin lo berdua pacaran, mata ponakan gue ternodai tau gak"

"udah udah ko jadi berantem si kalian ini", ucap Luna.

drrttt.. drrttt. drrttt..

Ponsel Ken pun bergetar tepat berada di meja nakas sebelah box bayi, Alana pun tidak sengaja melihat notification tersebut.

"tuh ada yang nelfon, dari LETA", ucap Alana penuh penekanan pada kalimat terakhirnya.

Wajah Ken pun sudah memanas mendengar Al menyebutkan nama Leta didepan istrinya.

"siapa mas? orang kantor ya?"

"iya sayang, biarin aja lagian mas gamau urusin kerjaan dulu beneran mau istirahat seharian", ucap Ken mengambil ponsel nya dan langsung mengaktifkan mode dnd.

Alana pun melirik Ken dengan penuh arti.

to be continue...

— •• —
Halo semuanya, ternyata bisa update 2 chapter hari ini, maaf ya kalau cerita yang aku tulis masih banyak kekurangan dan masih belum sempurna dalam penulisan dan penyusunan kalimat didalamnya🙏🏻

Semoga kalian suka dan selalu menunggu update an dari ceritaku ini ya, jangan lupa untuk vote dan berikan komen positif kalian, terimakasih❤️

With love, turtleonyy.

FABULA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang