"Adek ayo bangun udah mau siang loh ini" ucap devan berusaha membangunkan jeano.
"Ngantuk paaaa" rengek jevano.
Tangan devan terangkat untuk mengelus rambut halus putranya itu "Iya adek bangun dulu, mandi, sarapan, terus nanti kita pulang nah adek bisa langsung bobok nanti" ucap devan.
Bukannya bangun jeano malah mengambil tangan devan dan memeluknya dengan kuat "Adek gak boleh gini ahh, semua orang belum sarapan loh ini pada nungguin adek" ucap devan lagi.
Jevano membuka matanya sedikit kemudian merentangkan tangannya "Gendong" ucap jevano.
Devan tersenyum kemudian langsung menggendong anak kesayangannya itu dan membawanya ke meja makan. Ketika devan akan mendudukan jevano disalah satu kursi jevano menolak karena kursi itu berada tepat disamping nathan dan berakhir jevano yang duduk dipangkuan devan. Marka yang merasa gemas dengan adiknya itu menciumi seluruh bagian wajah jevano tanpa henti mambuat anak itu merengek untuk dilepaskan.
"Papa suruh abang minggir" ucap jevano dengan puppy eyesnya.
"Ini yang kemarin teriak teriak sama papa?" tanya marka.
"Emang kemarin adek teriaknya gimana bang?" tanya opa.
"Hehe opa tanya aja deh sana adek langsung abang gak mau diambekin soalnya" jawab marka.
Yoona datang dengan sebaskom air hangat dan handuk kecil yang dibawa untuk membasuh wajah jevano. Saat yoona akan menyerahkah handuk pada devan, jevano mencegah tangan devan dan kembali menyuruh devan untuk mengelus kepalanya "Adek gimana papa mau basuh muka adek kalau kaya gini?" tanya devan.
"Suruh yang lain aja" jawab jevano.
Devan melihat pada yoona "Emm kalau mama yoona yang basuh boleh?" tanya devan hati hati.
Jevano mengangkat wajahnya melihat pada yoona, membuat hati semua orang disana dag dig dug takut jevano akan melakukan penolakan yang kasar. Tapi anggukan dari jevano langsung mengubah rasa takut itu menjadi rasa bahagia yang teramat bagi mereka semua terutama yoona yang dengan semangat langsung membasuh wajah jevano dengan air mata yang mengalir dari mata indahnya.
Yoona memberanikan diri mengusap sayang rambut halus jevano setelah selesai mencuci wajah anak itu, tak ada penolakan dari anak itu membuat yoona semakin senang dan bahagia dibuatnya. "Emm adek masih ngantuk?" tanya yoona.
Jevano lagi lagi mengalihkan tatapannya pada yoona "Masih" jawabnya pelan.
"Kalau mama eh maksudnya tante suapin adek makan mau?" tanya yoona lagi.
Jevano hanya diam tak menjawab pertanyaan yoona membuat yoona kembali berkecil hati dan mulai menyiapkan makanan untuk yang lain termaksud jevano.
"Kenapa lama sekali? cacing diperut vano sudah minta diberi makanan" ucap jevano saat melihat yoona hanya meletakan makanannya diatas meja dan mulai menyuapkan nasi untuknya sendiri.
Devan mengerutkan dahinya "Loh kan itu sarapannya udah ditaro sama mama, ya adek tinggal makan" ucap devan.
Jevano mengerucutkan bibirnya kedepan "Tapi tadi tante mama mau suapin vano kan pa?" tanya jevano.
"Tante mama?" tanya marka heran dengan sebutan itu.
"Kenapa emang gue gak boleh apa panggil tante mama?" tanya jevano balik.
"Halah lo tu kegedean gensi taugak kalau mau panggil mama ya panggil mama aja gak usah pake ada tante tantenya" jawab nathan.
"Bukan urusan lo ya pesek" ucap jevano menyipitkan matanya.
"Mata lo gak usah sosoan disipit sipitin ya idung gede" ucap nathan tak mau kalah.
"Diem gak lo" ucap jevano.
![](https://img.wattpad.com/cover/370763501-288-k52702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes In The Past || Complate
DiversosJevano menuliskan betapa sempurnanya ibunya dan dengan bangga membacakan suratnya didepan semua wali murid disekolahnya tepat dihari Ibu, tapi dalam kurun waktu 1 jam semuanya berubah ketika hati dan kepercayaannya dihancurkan oleh wanita yang dipan...