01. Ajakan Kencan Pertama

150 9 2
                                    

Ada beberapa hal yang terkadang selalu dikagumkan, yang meski mau dipandang selama apapun tak akan membosankan.

Itu Haruto. Dan semua orang jelas mengakui itu.

Dijuluki sebagai "Parda's Star" berkat visualnya yang bagai ganja, memabukkan dan membuat orang kecanduan.

Namun semua itu tak membuat Haruto cukup. Dia ingin lebih dan selalu lebih dari semua orang. Dia gila akan kepopuleran.

Cowok itu benar benar mempunyai sifat berbanding terbalik dengan parasnya yang menawan. Dia sarkas dan biang onar.

Dia berandalnya Parda High School.

"Mau sampai kamu akan terus terusan ikut tawuran tidak jelas, Watanabe Haruto?"

Entah sudah berapa kali dalam setengah semester ini kalimat itu didengar Haruto. Yang jelas dia mulai muak sekarang.

"Sampai gelar panglima saya diakui semua orang." tegas Haruto, mata tajamnya menatap tanpa gentar.

"Kamu gigih, tapi sayangnya pembangkang. Saya skorsing kamu seminggu. Tolong renungkan diri kamu. Soal anak anak lain yang ikut tawuran, saya akan pikirkan hukuman mereka nanti. Silahkan keluar dari ruangan saya sekarang."

Tak ada komentar apapun dari Haruto, cowok tinggi itu bangkit dari duduknya.

"Saya permisi." ucapnya sambil membungkuk memberi salam sebelum keluar dari ruangan menyesakan.

---

Dan yang Haruto katakan jelas semuanya akan berjalan.

Satu semester berlalu cepat. Haruto masih sama sebelumnya, terlibat beberapa kali dalam perkelahian lagi dan lagi.

Cowok berperawakan tinggi itu tak pernah kapok dengan memar dan hukuman.

"ARRKH! DASAR KAPARAT!" teriakan itu memekik tajam saat dadanya diinjak Haruto keras.

Entah sudah berapa kali tubuh diatas aspal itu berteriak kesakitan saat mendapat tendangan dari Haruto.

Wajahnya tak berbentuk lagi, kesadarannya mulai hilang ditelan bumi. Haruto menyeringai disela lebam disudut bibir.

"PANDORA MUNDUR! KITA KALAH TELAK!"

Dengan babak belur diwajah, nafas yang masih tak beraturan dia menyeringai bangga.

Haruto kalahkan panglima Pandora.

Dibawah terik matahari sore jalanan sepi, Haruto dapatkan penobatan "Ketua panglima" dan itu diakui semua panglima sekolah tetangga.

Sore itu Haruto pulang dengan setengah pincang dikakinya, wajahnya lebam tak karuan membuat beberapa orang dijalan meringis melihatnya.

Maniknya menatap lurus pada sosok lelaki berjas diruang tamu, dia tengah mengobrol dengan ayah serta bundanya.

Dunia Haruto seakan terhenti tanpa alasan, saat manik wolf penuh intimidasi itu memandang balik kearahnya.

Oh shit.

Tubuh Haruto menegang, jantungnya berdetak cepat tak karuan. Ini bahkan lebih mendebarkan dari turun ke-lapang untuk perkelahian.

"Astaga, Haru! Kamu kenapa?" seru Rose setengah berlari kearahnya. Pipi Haruto diusap pelan sang bunda yang hampir menangis melihat seberapa parah lukanya.

Haruto bahkan masih menatap lelaki bermata se-tajam malam itu padahal Rose jelas jelas dihadapannya.

"Haru hab-

Belum sempat Haruto menyelesaikan kalimatnya, Hanbin menyelak "Dia pasti bertemu preman dijalan. Ayah kan sudah bilang, kau ini harus belajar bela diri supaya bisa melawan."

Haruto melirik Hanbin, ayahnya itu sudah tau kelakuannya kenapa harus berbohong begitu? Oh, ini pasti karena adanya kehadiran lelaki yang menjadi tamu ayahnya itu.

"Lain kali kau harus hati hati." ucap Hanbin. Dan Haruto hanya mengiyakannya.

"Pergilah kekamar dulu. Bunda akan menyusul nanti untuk mengobati memarmu."

Haruto mengangguk saat Rose mengusap kepalanya pelan.

"Hahaha preman jaman sekarang benar benar sering membuat kegaduhan." tawa Hanbin kaku, dia melirik pada tamunya.

Langkah cowok tinggi itu terhenti dipertengahan anak tangga.

"Ngomong-omong, ayah. Tamu-mu tampan. Siapa namanya?" tanya Haruto, membuat seisi rumah mendadak hening.

"Har-

"Park Jeongwoo." ucap Jeongwoo mengabaikan Hanbin.

Haruto tersenyum sesaat sebelum meringis, memegang sudut bibirnya. Dia lupa punya lebam disana.

"Jeongwoo-ssi?"

"Ya?" sahut Jeongwoo saat namanya disebut oleh Haruto.

"Apa kau luang sabtu besok? Aku punya 2 tiket bioskop."

Haruto tetaplah Haruto, yang blak blakan dan frontal.

Bahkan didepan orang tuanya dia berani mengajak tamu ayahnya kencan? Itu sungguh keterlaluan.

________




01. Watanabe Haruto

 Watanabe Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

02. Park Jeongwoo

 Park Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Like A Moon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang