Sir Ali sendiri memiliki badan dengan jauh lebih tinggi dan tegap dibanding aku, dan juga kulit yang cenderung eksotik kecoklatan tapi bukan tipe yang gelap, ditambah terlihat kombinasi bulu, urat dan otot di lengan nya terlihat jelas apalagi dia hanya menggunakan polo kaos dan celana Panjang membuat tampilan nya tampak modis meskipun umur nya kutahu seperti nya sudah pantas mendapatkan cucu.
"Terimakasih, cutie" ucap nya saat ku letakkan kopi dan toast itu ke meja nya.
"Gelang itu cocok sekali denganmu, terlihat menyatu dan harmoni" tambah nya melihat pergelangan ku yang terisi satu gelang tali temali yang kupesan khusus dari teman ku yang menjadi pengerajin suvenir di kota ini.
"Terimakasih Sir,,, Ali" ucap ku malu malu karena tiba tiba mendapatkan pujian yang tidak kusangka sangka, dan membungkuk menandakan izin kembali ke tempat ku untuk menyiapkan satu lagi pesanan nya. Fokus ku sedikit goyah, apalagi kalau bukan karena customer yang sudah dua kali , eh bahkan 3 kali membuat perut ku mulas seketika hanya dalam jarak waktu beberapa menit saja.
"Ada pesenan lagi?" Tanya Adil yang ternyata sudah selesai menyantap sup itu.
"Itu, om om yang Disana pesen makanan berat juga. Tadi gue tawarin sih. Untung mau aja"
"Oh yaudah, ntar biar gue yang anter" ucap adil
"Eh jangan" ucap ku reflek.
"Eee..... eeemmm ada apa ni" ucap Adil sambil mengernyitkan alis nya curiga.
"Ahh gak ada. Atau lu yang lanjutin siapin sup nya ntar gue yang anter. Jangan banyakan pikiran yang aneh aneh" ucap ku yang sepertinya terbaca ada yang ku sembunyikan. Iya, panggilan panggilan genit tapi terdengar manis pagi ini membuat ku sekali lagi ingin berpapasan dengan Sir Ali agar dapat melihat senyuman nya, juga kata kata yang entahkenapa menurutku pagi ini terderngar manis.
Untung nya Ali tidak semakin memperpanjang urusan sepele ini dan menurut saja. Mungkin Karena sudah ku backup problem yang dibuat nya pagi ini.
"Ini sir, sup ayam yang sudah dipesn, juga teh telang sebagai bonus" yang tanpa sadar bisa bisa nya memberikan bonus pada orang yang baru saja pertama kali dartang ke cafe ini.
"Aah,,, harum sekali. Baik sekali memberi tambahan teh hangat juga. Terimakasih ya, Dion" ucap nya yang kurasakan ada kedipan nakal
"Eeh? Dion?" Ucap ku sedikit pelan Karena kaget kenapa bisa Sir Ali ini mengetahui namaku. Tapi sepertinya Sir Ali paham atas kebingungan ku dan langsung menunjuk kearah dada ku. Aku baru sadar ada namaku yang jelas sekali terbordir di apron kami. Dia hanya tertawa setelah melihat wajah ku yang tiba tiba memanas sepertinya seperti udang rebus akibat malu karena sudah merasa pede duluan padahal sudah semestinya aku paham dan tahu kenapa bisa begini.
Sepanjang sir Ali tersebut masih menyantap kopi dan sup yang di pesan nya, selama itu juga aku terus kurang bisa fokus dengan pekerjaan ku dan sepertinya Adil juga cukup paham karena beberapa kali menyenggol ku seakan menggoda.
"Boleh juga. Pantesan kepincut. Tapi ga keliatan satu server, jangan berharap banyak. Ntar dah punya bini lagi" ucap nya. Aku hanya menyenggol lengan nya karena merasa pembahasan sudah kemana mana meskipun pikiran ku juga sudah kemana mana sebenarnya.
Sekitar sejam lebih Sir Ali terlihat Masih disana, sesekali menelepon dan membuka tablet nya mungkin mengecek bagaimana bisnis atau saham nya berjalan. Tapi disela sela kesibukan ku mengatur orderan dan mempersiapkan orderan, saat mata ku tertunju ke maja, membuat ku langsung lari kesana. Aku sigap menuju meja Sir Ali. Sedikit minuman nya tumpah. Bahkan sebelum dia berusaha meminta bantuan.
"Aah, thankyou. Maaf sudah menambahkan pekerjaan untuk mu." Ucap nya. Memang tugas ku harusnya. Ku lap meja nya hingga bersih. Tidak begitu banyak cairan yang tumpah karena kuah sup itu juga sudah mau habis.
SEBELUM SLOW UPDATE, SEPERTI BIASA, CERITA INI SUDAH TERSEDIA FULL VERSION NYA DI KARYAKARSA.
VISUAL DION AKAN DIDAPAT SECARA FULL.
VISUAL SIR ALI JUGA. DAN LEBIH BANYAK.
VISUAL DION
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 52 - YANG ARAB MEMANG BEDA
RomanceSERI KE 52. Bercerita bagaimana Dion yang seorang mahasiswa sekaligus partimer di sebuah cafe bertemu dengan Sir Ali, seorang berperangai yang lebih tua dari orang tua nya. Masa lalu Dion sepertinya membawa nya lebih mudah terjerumus kedalam surga y...