prolog

10 4 4
                                    

Seorang gadis SMA, yang berada disekolah elite & mahal.

SMA Nucaladaren Harriet

Hari yang tenang dan damai dikelasnya, seperti biasa Lylia Asverensia selalu menyendiri, tanpa teman dekat, ataupun sedikit teman, namun parasnya yang cantik dan elegan membuatnya menarik.

Orang-orang di sekolahnya selalu ingin mendekatinya, terutama para lelaki, mereka menyukai gadis seperti itu.

Semua orang mengira bahwa Lylia adalah seorang perempuan elegan, anggun, sopan, tanpa disangka dia sungguh berbeda dari yang diceritakan orang-orang.

*Kelas*

"Hari ini bosenin banget, guru ngapain kasih jam kosong sih? Bikin malas aja," ucap Lylia. "Eh, apatuh?"

Lylia melihat jendela yang berada disampingnya, ada benda asing di jendela sampingnya, tampak hidup dan bergerak, saat diamati lebih jelas lagi, itu adalah.. Seekor kucing yang berwarna oren.

Kucing itu sangat terawat, dia begitu bersih, dan kucing oren itu memiliki kalung lonceng yang bertuliskan nama Basreng.

"Basreng?? Kucing siapa ini, apa dia kabur ya?" kataku didalam batin.

Lylia keluar dari tempat duduknya dan bergegas keruangan perpustakaan yang berada tepat disamping kelasnya, untungnya kondisi perpustakaan sedang sepi.

Lylia membuka jendela perpustakaan yang dekat dengan kucing itu. Dengan panik ia mengambil tongkat, berharap kucing itu tidak jatuh, karena tempat yang kucing itu berada di lantai 4.

"Meng, sini meng, cepatt"
"Miaw"
"Miaw"
"HATI HATI!!"

Untungnya kucing itu mendarat dengan sempurna, badan kucing itu berada diatas Lylia, mereka jatuh ke lantai.

"Aw, sakit banget.. Meng kamu gapapa kan? Nanti aku bantu cari pemilikmu yaa.." kataku dengan lembut.

Seseorang laki-laki muda, berlari ke arah Lylia, rambutnya yang sedikit panjang, hitam pekat, tercium aroma keringat lelaki itu, kamera yang digantung dilehernya tampak basah terkena keringatnya.

"BASRENG!!"

Cowok itu langsung mengambil basreng dari pelukanku, tanpa melihat aku yang sudah acak acakan.

"Maaf banget ngerepotin kamu." ucap cowok itu, dengan sedikit menundukkan kepalanya.

"Iya, gapapa, kayaknya kucingmu juga sedikit luka." kataku.

"Makasih ya kak, udah ketemu kucingku... Makasih banyak, kalau boleh tau namamu siapa? Biar aku catat sesuatu." kata cowok itu.

"Ah, namaku Lylia Asverensia kak." balas ku.

"Lylia??"
"Iya kak."
"Loh, kamu yang kelas sebelas itukan? Kenalin namaku Nezhan, aku organisasi OSIS."
"Oh, iya, salam kenal kak,"
"Kayaknya kucing kamu udah kelaparan kak."
"Ah, iya, Basreng pasti lapar.. Sekali lagi makasih ya Lylia.."
"Aku kasih kamu nomor kontak ku ya Lylia, makasih banyak."

Ahkirnya Lylia dan Nezhan bertukaran kontak, mereka berbincang-bincang sebentar saja, karna setelah memberi nomor kontaknya, bel sudah berbunyi, menandakan waktunya masuk kelas.

.
.
.
Lanjut gak nih? 🥰

Lylia & NezhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang