eps 1

7 3 0
                                    

*Dikelas Lylia*

"Baiklah anak-anak kita pelajari bab 8 sampai 9, buka halaman 136," ucap bu Ema. "Jangan lupa pr kemarin dikumpulkan, ibu tunggu ya. Bagi yang lupa kerjain, kerjakan sekarang nanti kumpulnya sama organisasi OSIS."

Lylia yang sedari tadi membaca, memberhentikan bacaannya, "Aku lupa kerjain lagi.."

"Udahlah biarin aja, nanti kukerjakan dirumah."

Lylia melanjutkan bacaannya, sebenarnya dia masih kebingungan tentang laki-laki itu, mengapa bisa membawa kucing kesekolah?

Ahkirnya bel untuk pulang pun sudah berbunyi..

"Dringg.. Dringg, waktu belajar sudah selesai, siswa-siswi diperbolehkan untuk pulang, bagi yang memiliki jadwal piket, segera dikerjakan."

Semua siswa & siswi mulai berkemas kemas, Lylia juga mengemaskan barangnya, namun hari ini adalah hari Sabtu yang dimana itu adalah jadwal piketnya jadi.. Lylia segera membersihkan kelas.

"Uh... Kenapa harus sabtu sih? Aku malas banget, mana mereka yang piket itu pagi pagi, jadi sekarang udah gaada yang piket.." ucap Lylia.

Lylia membersihkan kelas dengan detail, dari ujung ke ujung, bahkan meja itu terlihat mengkilap saking bersihnya.

Disaat membersihkan papan tulis... Tiba- tiba, pintu kelasnya tertutup dengan sendiri, "Anginnya besar banget..."

Lylia dengan reflek menuju keluar kelas, ternyata emang kondisi cuaca sedang tidak bagus. Bahkan seperti ini sudah gelap, bintang bintang mulai kelihatan..

"Astaga, jam berapa ini? HAH?! JAM ENAM EMPAT PULUH?!!"

Lylia langsung mengambil tasnya dan berlari ke lantai satu, dikarenakan gerbang sekolahnya tutup di jam 6 sore.

Sembari berlari, Lylia sedikit kelelahan, kakinya mulai terasa berat, "Aduh, aku capek banget, kenapa lorong nya panjang banget sihh!"

BRAKK

Rambut hitam pekat yang ia lihat sebelumnya, dengan kamera yang digantung di lehernya.

"Aduh duh.."
"LAH, COWOK TADI?"
"Oh, halo Lylia,"
"kamu gapapa?"
"Gapapa... Gapapaa, emmm gerbang sekolah masih buka belum kak?"
"Masih kok, tenang ajaa... Ini udah malam kamu kok masih disekolah?"
"Ah, aku tadi piket kelas kak."
"Yaampun, ini udah malam, sebaiknya kamu pulang aja, aku antar kerumah mu ya."

Lylia sedikit terdiam, namun berhubung cowok itu ganteng, jadi Lylia menerima tawaran tersebut.

"Aduh, maaf kak ngerepotin, boleh kok." kata Lylia

"Gausah panggil kak, kita juga seumuran kok, kamu boleh panggil aku Nez aja ya," balasnya "ngomong ngomong, rumah kamu ada dimana?"

"Di jalan Ukikiw, komplek Kunanji, nomor 78." ucap Lylia

Nezhan langsung mengerti tempat tersebut, ia langsung membawa Lylia keluar sekolah, sebelum itu..

"Lylia, kamu tunggu sebentar ya di motorku, aku mau ambil kucingku di pos satpam."

Lylia menggangu kan kepalanya, disamping motornya Nezhan. Lylia membuka layar ponselnya, terlihat telepon yang diabaikan sudah mencapai 81 dari ayahnya.

"Aduh, bapak pasti marah deh sama aku... Tapi gapapa lah, mumpung orangnya ganteng, sayang kalau ditolak."

Nezhan menghampiri Lylia yang sembari tadi menunggu, "Lylia, kamu bisa bantu gendong kucingku gak dibelakang? Soalnya aku lupa bawa tasnya."

"Bisa kok, jangan panggil Lylia kak, panggil aku Lia atau Ly juga boleh kok."

"Oke Lia, makasih ya.. Basreng gak cakar kok, cuman mungkin dia masih malu malu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lylia & NezhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang