10: Rebutan Genala lagi dan lagi?

29 1 0
                                    

Daniel membuka kamar Genala, memperlihatkan Genala yang kini tengah tengkurap sembari menulis sesuatu di buku nya.

"La", panggil Daniel.

Genala menoleh dan menaikan alisnya, ini hari libur tumben jika Daniel memanggil nya.

"Masak sana, kita mau coba masakan lu, lagian bibi gak masuk kerja".

Genala tersenyum, ia segera beranjak dari kasur. "Aku pernah suka masak, tapi kalo sekarang rasa nya beda maafin".

Daniel mengangguk. "Gakpapa, udah sana".

Genala segera pergi dan berjalan menuju dapur, ah ia senang kembali bertarung dengan bahan masakan.

Disisi lain Daniel bergabung dengan ketiga temannya di sofa ruang tengah itu, ia meneguk minuman alkoholnya sekali dan menatap mereka.

"Genala masak, kalo enak gue nikahin", ucap Daniel.

Ketiga temannya spontan menatap Daniel, namun tatapan itu seakan membunuh.

"Ulang", ucap Gerhana.

Daniel memperhatikan tatapan kesal dan marah mereka, hei lihat, Denever juga memasang wajah seakan Daniel saingannya sekarang?.

Daniel terkekeh pelan untuk mencairkan suasana "Yaelah bro, pada kenapa sih?, suka sama Genala?, udah mulai cinta?".

"Iya, kenapa?", ucap Nevano tak santai.

"Wanjir, enggak, pelanggaran!, waktu itu kan lu yang bilang kalo dari kita gak ada yang boleh sampe cinta, lu kok malah kayak gitu?, bahkan lu kelihatan obeses banget", ucap Denever.

"Siapa yang keberatan?".

"Gue", ketus Gerhana.

Lagi dan lagi Gerhana dan Nevano saling tatap seakan mereka benar-benar musuh.

"Lu gak bisa gitu dong, itu kan peraturan yang udah lu tetapin?, gak ada yang boleh milikin Genala, Genala itu milik kita, inget?", ucap Gerhana yang sejujurnya tidak mau berbagi.

Denever sedikit heran. "Loh?,  bukannya lu kemarin nembak Genala?".

"HAH?", Nevano dan Daniel sama-sama terkejut.

Gerhana hanya memutar bola matanya malas tanpa mengelak.

Nevano mengepalkan tangannya dengan kuat lalu ia menarik kerah baju Derhana. "Oh?, lu habis nembak dia?, sekarang apa?, pacaran?", Nevano tidak terima.

Gerhana terkekeh sinis melihat raut wajahnya marah dan penuh cemburu dari Gerhana. "Pacaran, kenapa?".

"BANGSAT!!", Nevano menghantamkan pukulan ke wajah Gerhana membuat Gerhana langsung terjatuh di lantai.

Daniel dan Denever tentu panik, mereka segera menarik Nevano untuk berhenti.

Nafas Nevano terdengar cepat, ia benar-benar menahan emosinya. Tidak, Nevano tidak akan membiarkan Genala milik Gerhana!.

"GENALAAA!!", teriak Nevano dengan lantang, sangat lantang hingga terpantul di seluruh penjuru ruangan.

Genala yang berada di dapur itu terkejut, ia segera pergi ke ruang tengah dan menatap suasana tegang itu.

Nevano menatap Genala, tatapan itu.... apakah Nevano akan membunuh Genala?.

"LU PACARAN SAMA GERHANA, HAH?".

"Ha?", Genala heran, ia lalu menatap Gerhana yang kini juga menatapnya.

Duh, apakah jika ia salah jawab akan fatal?, jika Genala bilang tidak nanti Gerhana marah, jika Genala hilang iya nanti Nevano yang marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genala ShaneeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang