Dring
Dring
Dring
Sialan siapa yang menelp ku malam-malam begini, apakah dia tidak tau aku sedang tidak bisa diganggu, umpat seorang wanita dalam hatinya, wanita itu sedari kemarin merasa tidak fokus dan uring-uringan sejak kejadian tidak terduga yang di hadapinya, baru ini dia merasa rindu dan marah secara bersamaan kepada seseorang yang bahkan tidak dikenalnya, dia rindu akan sentuhan orang itu dan marah dengan perlakuan orang itu yang membuatnya seperti pelacur karena ditinggalkan seperti itu, dia melihat telpnya dan melihat nama suaminya yang sedang menelpny
"iya sayang, tumben kamu menelp jam segini" ucap wanita itu berusaha tenang agar suaminya tidak curiga
Dia merasa kesal ketika suaminya berkata dia dirumah sakit dan berkata sekarang mereka mempunyai anak, dia berpikir suaminya sudah gila akibat mereka tidak memiliki anak, itu bukan salahnya karena dia memang tidak pernah merasa puas ketika bermain dengan suaminya baru kemarin dia merasa puncak dari kesenangan dunia mengingatnya kembali dia merasa basah di bagian bawahnya, dia bergegas ke rumah sakit tempat suaminya dirawat
...
Jennie Pov
Aku memasuki ruang rawat jinyoung aku melihat seorang wanita berpakaian lusuh tengah tertidur di sofa dengan wajah keatas, kemudian jennie mengalihkan pandangannya ke arah suaminya
" sayang... kamu sudah datang" ucap jinyoung mengecup kening ku
"apa maksudmu dengan mempunyai anak?" ucapku berusaha tetap tenang
" aku berhutang budi dengan anak itu dan aku merasa kasian kepada nasibnya" ucap jinyoung
" kamu cukup memberinya uang dan masalah selesai" ucap ku menaikkan suara ku
"sayang aku tidak ingin seperti itu, kali ini berbeda anak itu terlihat baik dan sopan entah mengapa aku ingin menjadikan dia sebagai keluarga kita, aku mohon terima keputusan ku ini" ucap jinyoung
"Bagaimana jika dia membuat masalah?" ucap ku
"aku akan menjamin itu tidak akan terjadi sayang" ucap jinyoung menggenggam tangan ku agar aku tenang
"huhff baiklah..." ucapku pasrah
aku melihat anak itu menurunkan wajahnya aku menajamkan pandangan ku, aku mengingat dengan baik wajah itu, wajah yang membuatku tidak bisa tenang, terlihat sangat polos sekarang seperti tidak berdosa
"ohh kamu sudah bangun nak..., kenalkan ini mommy mu kim jennie" ucap jinyoung
aku menunjukkan smirk ku berjalan menuju kearahnya, aku sedang menahan diri untuk tidak menerkam dan membawanya ke kasurku sekarang, aku memilih memeluknya dengan sensual dan berbisik kepadanya
"aku menemukan mu my M" bisikku
...
Lisa Pov
Sial wanita ini lagi, aku tidak ingin berurusan dengan suami istri gila ini, umpat ku dalam hati, aku berusaha tersenyum kepadanya dan memperkenalkan diriku seolah aku tidak mengenalnya
"Nama saya Lalisa, Tante jennie" ucapku mencoba tersenyum
"mommy, panggil aku mommy" ucap wanita itu tersenyum menggoda kepadaku aku tau maksud dari tatapan wanita itu sedangkan aku melirik ke arah lelaki itu yang senang melihat interaksi aku dan wanita ini dia tidak tau bahwa istri yang dibanggakannya ini sudah pernah mendesah menyebut namaku
"sayang terima kasih sudah menerima lisa, aku senang kamu menerima lisa dengan baik" ucap paman jinyoung aku merasa sedikit kasian dengan nya dia tidak tau ada maksud lain dari perempuan gila ini
"tentu saja sayang, aku akan menyayangi lisa dan akan sering mengajaknya BERMAIN dengan ku" jennie menekankan kata bermain sambil tersenyum
"aku senang mendengarnya, sayang bisakah kamu mengantarkan lisa ke rumahnya untuk mengambil barang- barangnya? mulai hari ini dia akan tinggal dengan kita" ucap jinyoung
"baiklah sayang, aku akan mengantarnya sesuai keinginan mu" ucap jennie menuntun lisa keluar dari ruang rawat jinyoung
...
Disini aku menatap lurus jalanan yang ada, aku melirik wanita itu dengan senyum yang bertengker diwajahnya sedangkan aku dengan wajah datarku, aku merasa sangat sial karena berurusan dengan wanita ini seharusnya aku membiarkannya terlantar di club kemarin
"so... lalisa atau bisa ku sebut dengan M? manusia brengsek yang meninggalkanku sendiri dikamar hotel setelah mengambil keuntungan disaat aku mabuk" ucap wanita dengan tenang tetapi terlihat dari raut wajahnya dia terlihat seperti memenangkan lotre
"aku tidak mengambil keuntungan darimu lagi pula kamu yang memaksaku melakukannya dan mengambil kesucian senjataku, aku merasa kesal mengetahui yang mengambil kesucian senjataku adalah istri orang"ucapku dengan kesal karena disini akulah yang dirugikan
"tetap saja kamu telah melakukan sexs denganku dengan alasan apapun itu, jadi kamu harus bertanggung jawab dan seharusnya kamu merasa beruntung meskipun aku sudah menikah tapi aku adalah jennie ruby jane perempuan yang sangat sempurna dari segi apapun itu lagipula senjata mu merasa puas bukan dengan vaginaku aku juga masih mengingat eranganmu saat senjatamu masuk ke vagina ku yang sempit ini" ucap jennie dengan mengelus paha lisa untuk menggoda lisa
"selagi aku berkata baik, singkirkan tanganmu kamu seharusnya sadar jennie kamu sudah menikah dan aku akan menjadi anakmu, seharusnya kamu menjaga ucapan mu lupakan semua yang sudah terjadi karena itu tidak akan terulang"ucap lisa menyingkirkan tangan jennie dengan sedikit kasar
Jennie yang mendengar ucapan lisa bahkan tidak bisa lagi menyembunyikan raut wajah marahnya dengan tangan mencengkram kuat stir mobilnya, dia merasa terhina bagaimanapun dia adalah jennie ruby jane yang tidak pernah dibantah maupun ditolak oleh orang lain, dengan tidak memikirkan jalanan sekitar jennie langsung membanting stir untuk menepikan mobilnya kemudian dia berpindah posisi untuk duduk di atas pangkuan lisa
"kamu yang sudah datang kepadaku lisa, kamu tidak berhak membantah ucapanku kamu harus menurut seperti anak kucing yang patuh aku tidak akan membiarkanmu pergi setelah ini, kamu menyuruhku melupakan hal itu? bahkan pompaan senjata mu masih bisa ku rasakan didalam vaginaku dan hal itu membuat vagina ku basah, kita akan melakukan hal itu lagi dan lagi sampai aku merasa puas"ucap jennie dengan tajam dia mencengkram dagu lisa dengan sedikit kasar dan menggerakkan pinggulnya dengan kasar sehingga vaginanya bergesekan dengan senjata lisa yang sudah mulai menegang walaupun jennie marah tapi dia dapat merasakan vagina nya sudah basah disana meronta ingin meminta untuk dipuaskan
Sedangkan lisa membisu tidak dapat berkata apa-apa dia sedang menatap tajam mata jennie dia melihat jennie yang masih menggerakkan pinggulnya semakin cepat dia merasa bagian bawah jennie sudah basah dan jennie sediki mengerang menandakan jennie sedang bernafsu, lisa merasa frustasi karena dia merasakan senjatanya menegang tapi dia merasa wanita ini gila ingin melakukan sex dipinggir jalan seperti ini
hai readers tersayang author up nich komen dan vote yaa😘

KAMU SEDANG MEMBACA
COME TO ME
Fanfiction18 ++ 🔞 Lalisa aku tidak perduli dengan statusmu sebagai anak tiriku, aku hanya ingin memiliki mu Tidak ada yang bisa merebut mu dari ku dan aku akan membuatmu bertekuk lutut dihadapan ku "Lalisa aku mencintaimu emmhh ahh" hai kembali bersama ceri...