Aku Menikah Setelah Amnesia [END]

18

Zhou Hai memiliki banyak pemikiran saat ini.

Misalnya: Dia sudah memikirkan di mana memilih kuburan.

Saya mendengar bahwa kuburan baru dibangun lima puluh kilometer di luar Nancheng. Dikelilingi oleh pegunungan, dengan pepohonan hijau dan kicauan burung serta wangi bunga mahal, tidak kalah dengan harga rumah.

Belakangan, dia teringat ada juga kuburan yang jaraknya seratus kilometer. Lingkungannya lebih buruk, tidak ada gunung, tidak ada pohon, tidak ada bunga, dan daerah sekitarnya gundul.

Dalam sekejap mata, bahkan pengaturan pemakaman pun dibuat.

Saya hanya tidak tahu apakah akan ada bonus akhir tahun tahun ini. Akan lebih baik jika saya menunggu sampai saya menerima bonus akhir tahun.

Zhou Hai mengutuk, memikirkannya, dia tidak tahu apakah dia bisa bertahan di detik berikutnya.

Demi menjaga seluruh tubuh, saya masih harus berjuang untuk menjelaskan, "Tuan Lu, Nyonya, saya, saya baru saja mengetuk pintu."

"..." Lu Feng mengangkat matanya dan menatapnya, ekspresinya agak tak terlukiskan, dingin dan gelap.

Zhou Hai memikirkannya. Siapa yang tidak beruntung seperti dia? Dia menghadapi hal-hal yang memalukan tentang bosnya satu demi satu dalam satu hari.

Wajar jika bosnya tidak senang. Itu semua karena dia muncul di waktu yang salah.

Pikiran Ruan Wenwen melayang-layang di angkasa saat ini. Dalam analisis terakhir, itu adalah kesalahannya. Dia seharusnya tidak bertindak seperti ini. Lihat, sepertinya seseorang telah melakukan ini atau itu Zhou salah paham.

Dia benar-benar tidak tahan orang lain salah memahaminya. Tidak apa-apa jika dia benar-benar mengambil langkah itu, tapi bukankah ini sebuah kegagalan?

Seksi/cemas.

Tolong jelaskan.

Ruan Wenwen terbatuk ringan: "Asisten Zhou itu, Anda benar-benar salah paham kali ini. Tuan Lu dan saya tidak ada hubungannya. Kami hanya bersenang-senang."

Zhou Hai diam-diam menatap Lu Feng lagi, tetapi dia tidak melihat sudutnya jelas., sekarang dia berdiri tegak dan sudut pandangnya lebih jelas.

Jika belum mengetahuinya, Anda akan kaget saat melihatnya.

Bos wanita benar-benar tahu cara bermain.

Lihatlah deretan bekas gigi di dagu bosnya.

Jika tidak, sebuah gambaran muncul di benaknya. Dia sedang memegang kaki babi di depan meja makan, giginya terkatup, lemaknya mengalir ke bawah, dan dia menghisapnya kembali.

Gambarannya begitu kuat sehingga Zhou Hai semakin gemetar.

Gemetar dan gemetar, dia menyadari sesuatu, tidak, kenapa dia masih berdiri, dia harus segera pergi.

“Tuan Lu, ini pakaian yang Anda minta. Saya akan menaruhnya di sini untuk Anda.” Dia meletakkannya di lemari di pintu, meletakkannya dan berbalik untuk pergi.

Ada kesan déjà vu pada penampilannya.

Ruan Wenwen tidak mungkin membiarkannya pergi seperti ini. Jelas dia tidak mempercayai apa yang dikatakannya.

“Zhou Teji, tolong jangan pergi, saya belum selesai berbicara,” kata Ruan Wenwen ke punggung Zhou Hai. Zhou Hai berjalan pergi lebih cepat dan berkata tanpa menoleh ke

belakang: "Saya, saya memiliki beberapa dokumen yang belum saya selesaikan. Saya memerlukannya untuk pertemuan sore. Saya harus segera memilahnya."

, langkah mereka juga berantakan.