Part 2.3 - Daniella, the Real Deal Maker

1.3K 3 0
                                    

Aksi Negosiasi - Daniella adalah Slave Baruku.

Senin, 16 Oktober '23...

Sudah hampir satu minggu berlalu, venue gathering belum juga aku dapatkan. Penawaran hotel G***d D***o oleh Daniella melebihi 15% dari budget maksimal yang diberikan perusahaan. Sementara lusa adalah deadline perusahaan untuk menentukan venue acara gathering, aku belum memberikan feedback apapun ke Daniella sejak meeting waktu itu karena disibukkan dengan pekerjaan lainnya.

Ada sedikit perasaan tidak enak ke Daniella karena setelah mempelajari penawaran dan melakukan beberapa pertimbangan, sepertinya penawaran dari hotel S*****a P******e lebih masuk akal untuk dijadikan sebagai venue gathering. Selain harganya 40% lebih rendah dari hotel G***d D***o, fasilitas yang ditawarkan juga tidak terlalu jauh. Memang untuk menu makanan hotel G***d D***o lebih mewah, ditambah mereka memberikan voucher diskon 15% menginap di hotel untuk masing-masing peserta acara gathering (1 orang 1 kamar).

Sibuk dengan pekerjaan, tidak terasa perutku keroncongan karena belum makan sejak pagi tadi. Aku mengeluarkan HP ku dari saku dan melihat jam menunjukkan pkl. 11.52, seketika saja aku berinisiatif untuk membuka aplikasi g**b food dan memesan makanan untuk makan siang hari ini.

Saat scrolling makanan yang akan aku pilih, tiba-tiba muncul pop-up notifikasi WA dari no. yang tidak aku ketahui. "Hei mas iCal, gimana kabarnya? Ini no. WA pribadi DD ya, bisa di save.."

Ternyata WA itu berasal dari no. pribadi Daniella. Aku tidak langsung membukanya karena tidak ingin langsung ketahuan kalau aku sudah membaca WA-nya. Sambil terus scrolling menu makanan, muncul notif WA lagi dari Daniella, "Mas, DD lagi otw makan siang ke mall **. Mungkin mau makan siang bareng!? DD lagi pengen makan di S***i T*i." Ajak Danella tanpa memaksa.

Setelah Wa kedua Daniella, aku menghentikan scrolling sambil berpikir apakah mengiyakan atau menolak ajakan makan siangnya. Terus terang memang aku sedikit menghindar karena masih belum tahu harus memberikan respon apa jika Daniella melakukan follow up atau menghubungi kembali menanyakan penawarannya.

"Hei DD, aku kira siapa. OK, no. kamu aku save ya. Wah menarik tuh undangan makan siang barengnya, nanti aku kabarin ya kalo bisa nyusul. Sekarang masih selesaiin kerjaan sebentar." Balasku sedikit ragu antara mengiyakan dan menolak ajakan makan siang Daniella.

"Ok mas iCal, DD cuma ajak makan siang biasa kok. Gak ngobrolin kerjaan, kan DD juga WA pake no. pribadi." Balas Daniella seakan tahu aku menghindari ajakan makan siangnya.

Sepuluh menit aku sengaja membiarkan pesan WA-nya sebelum membalas, "Ok DD, dah selesai nih kerjaannya. Skrg otw ksana ya."

Pkl. 12.06, aku langsung tancap gas menggunakan mobil dari kantor menuju ke mall **. Tidak sampai 10 menit aku telah sampai dan langsung menuju parkir gedung ** 5 lantai 5, lantai dan gedung yang sama tempat restoran S***i T*i berada. Karena hari Senin, otomatis mall ** sepi pengunjung dan tidak sampai 5 menit setelah masuk aku sudah mendapat tempat parkir dengan mudah di lantai yang aku tuju.

"Duduk dimana? Aku sudah sampai ** nih, otw jalan ke S***i T*i." WA-ku ke Daniella saat berjalan masuk menuju mall dari parkiran.

"Di outdoor ya mas iCal, di meja paling ujung sebelah kiri dari pintu." Balas Daniella memberi tahu lokasi tempat duduknya.

Sesampainya di restoran, aku langsung menuju ke meja Daniella. Dari dalam aku dapat melihatnya duduk di meja outdoor menikmati makan siang dan langsung saja menghampirinya. Daniella tersenyum dan berdiri menyambutku. Kusambut jabat tangan sambil mencium kedua pipinya. Tercium olehku aroma parfum yang Daniella pakai dari tengkuk lehernya dan seketika saja membuatku larut membayangkan setiap jengkal aroma khas tubuh Daniella, membuatku sedikit terangsang.

iCal's Fetish FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang