Scene pun berlanjut - Sarah Melampaui Limit Scene Bondagenya.
- continues of part 3.1 -
Sarah berusaha mengatur nafasnya kembali, mengumpulkan jiwanya dari nikmat orgasme hebat yang dia dapatkan karena ikatan crotch rope yang menggesek dan menekan klitorisnya dengan begitu intens. Aku mendekatinya, kulepaskan tali yang menahan kepalanya dan melepas juga blindfoldnya. Mata Sarah pun berusaha beradaptasi terhadap cahaya, hingga akhirnya dia bisa melihat dengan jelas dan memastikan siapa yang melakukan semua ini ke dirinya.
"Aagghh..!?! Aa-A.. Aaarrgghh!! AAAARRGGHHH...!!!" Sarah seperti berusaha mengatakan sesuatu dibalik sumpalan ball gag di mulutnya dengan sorot mata yang tajam, terlihat sangat marah dan penuh emosi.
Kubiarkan Sarah terus mengomel dibalik sumpalan ball gag di mulutnya sampai dia lelah dan emosinya sedikit mereda. Sementara aku tetap duduk tenang di sofa memandanginya dengan hanya memakai kaos santai tanpa celana. Penisku masih ereksi maksimal karena terus melihat Sarah yang menurutku sangat seksi terikat tak berdaya di hadapanku.
Setelah kurasa Sarah cukup tenang, aku pun berkata ke Sarah.. "Hai sayang, udah lumayan tenang ya?! Aku tau kamu marah, tapi aku pengen tetep bisa ngelanjutin scene roleplay bondage ini kalo kamu juga setuju. Aku tau kalo scene ini nggak kita bicarakan sebelumnya, tapi kamu tau kesepakatan kita tentang ini. So, sekarang terserah kamu. Kalo kamu mau scene kita tetep lanjut, cukup anggukin kepala kamu satu kali. Tapi kalo mau berhenti sekarang, kamu gelengin kepala kamu tiga kali.
Sarah sedikit ragu-ragu apakah ingin melanjutkan scene ini denganku atau tidak. Ia sudah cukup lemas karena orgasme yang telah dia dapatkan, badannya pun hampir mencapai limit untuk mentolerir rasa sakit akibat ikatan kencang yang aku lakukan padanya. Walaupun begitu, libido seksual Sarah yang sedang tinggi-tingginya saat ini membuatnya menginginkan lebih dari sekedar satu kali orgasme yang ia dapatkan. Sarah yang awalnya juga cukup kesal karena ulah scene spontanku, mengakui pada akhirnya dia pun menikmati ikatan bondage dariku.
Setelah mempertimbangkan dan memikirkan kemungkinan resikonya, Sarah pun akhirnya memutuskan untuk menganggukkan kepalanya, tanda dia bersedia untuk melanjutkan scene bondage ini denganku. Dan dengan keputusan yang baru saja dia buat, Sarah sepertinya siap untuk melampaui limit baru dalam melakukan scene bondage.
"Ok sayang, karena kamu setuju aku cuma mau ingetin. Kalau aku ngelakuin hal yang ngelebihin limit dan kamu ngerasa perlu break atau ngurangin intensitasnya, kamu tinggal ngomong kata kode: mawar. Dan kalau kamu bener-bener gak kuat, pengen langsung berhenti scene saat itu juga, kamu tinggal ngomong kata kode: kaktus. Kalau ada sesuatu di mulut kamu dan kamu gak bisa ngomong kaya sekarang, kamu tinggal gelengin kepala tiga kali biar aku bebasin apa yang ada di mulut kamu dan kamu bisa segera ngomong kata kodenya. Paham sayang?" Jelasku ke Sarah mengingatkan aturan dan kode permainan roleplay bondage kami sekaligus menyamakan pemahamannya.
Sarah pun mengangguk sekali lagi menandakan dia paham dan setuju mengenai aturan scene bondage kami. Karena sedari tadi aku belum orgasme, aku pun sudah tidak tahan untuk langsung melanjutkan scene. Segera kulepaskan ball gag dari mulut Sarah, belum sempat ia mengistirahatkan rahangnya dari rasa pegal dan mengambil nafas lega, aku langsung duduk di hadapannya menjejalkan penisku yang tetap ereksi karena terus melihat keseksian Sarah terikat tak berdaya di hadapanku.
"Sllrrrp... Ehmm.. Mmmph.. Mmpphh... Slurrp... Ehmm.. Mmmph.. Mmpphh!!" Sarah pun langsung melahap habis penisku tenggelam ke mulutnya.
Dihisapnya naik turun seluruh batang penisku menggebu penuh nafsu seperti sedang menikmati es krim loli. Dengan keadaan yang masih terikat hogtie dan tubuh yang tengkurap di lantai, Sarah mengeluarkan semua keahlian yang dia punya melalui mulutnya. "Treatment" blow job Sarah benar-benar membuatku hanyut dalam kenikmatan dan perasaanku melayang dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
iCal's Fetish Fantasy
FantasyiCal memiliki "fetish" yang tidak bisa diterima dengan mudah oleh pasangan. Oleh karena itu, dia cukup sulit mendapatkan pasangan dan tidak terlalu aktif secara seksual. Beruntungnya, iCal dapat mewujudkan fantasi fetishnya dengan Sarah dan Daniella.