our beautiful life 15

8 3 1
                                    

"Dhania.. hari ini kamu beristirahat saja.." Anisa

"tidak.. aku harus berani melawan mereka.. jika aku takut, tentu aku akan terus dirundung.. aku tak mau." ucap Dhania sembari memasukan buku pelajaran yang akan dibawa ke sekolah hari itu

-

"Jaremiyah.. mulai saat ini aku mempercayaimu, apa kamu mampu melindungi Dhania?" tanya Juna kepada Jaremiyah

"tentu, jangan khawatir." Jaremiyah

tak lama Anisa dan Ahania datang menghampiri Arjuna dan Jaremiyah yang berada di teras rumah.

"Dhania.. apa kamu baik-baik saja?" tanya Jarem dengan nada khawatir

Dhania pun mengangguk, meyakinkan mereka bahwa ia baik-baik saja. Setelah semuanya siap, mereka pun berangkat menuju sekolah dengan menaiki mobil milik Jaremiyah.

"Anisa.. dimana yang lainnya?" Dhania memecah suasana senyap diantara mereka

"mereka.." ucap Anisa dengan penuh ragu-ragu

"mereka mencari tambahan bukti untuk melawan Clara dan Albert." Juna

"Albert dan Clara bukanlah orang yang mudah untuk dilawan Dhania" Jaremiyah

mendengar perkataan Jaremiyah, Anisa sedikit panik.

"Jaremiyah?!" ucap Anisa panik

"aku mengerti maksudmu Anisa, jangan khawatir. Kita bisa melawan mereka, aku hanya ingin kalian tidak meremehkan mereka. Lagi pula jika Dhania bangkit dari segala masalahnya, dia tetap bisa melawan mereka. Walau hanya seorang diri." Jaremiyah

mendengar hal itu Anisa berpikir sejenak, nampaknya ia mengakui fakta yang dikatakan Jaremiyah. Anisa pun terus memberi semangat dan motivasi kepada Dhania untuk tak menyerah akan segala hal.

"well, apa yang Jarem bilang ada benarnya juga.. Dhania kamu harus semangat! bangkit dari semua trauma kamu.. ingat! kami selalu disini. Kaya kamu, kita gapernah lelah buat dukung kamu.. oke?" ucap Anisa sembari memegang tangan Dhania

Dhania pun mengangguk, tak lupa ia mengucap terima kasih banyak kepada teman-temannya yang telah membantunya.


-


sampailah mereka di sekolah. Pembicaraan tentang Dhania tak dapat terhindarkan, Jaremiyah yang mengerti apa yang dirasakan Dhania pun menggandeng tangannya hingga menuju kelas.

"bukankah dia yang di bully Albert kemarin?"

"apakah kamu memiliki video Dhania kemarin?"

"dia benar-benar memiliki wajah untuk masuk sekolah?!"

"Dhania, tegakkan badanmu. Lawan semua ketakutanmu" bisik Jaremiyah

mendengar ucapan Jarem, Dhania mengangguk. Ia pun mengikuti saran yang dikatakan Jaremiyah.

-

sampailah mereka di kelas. Rupanya Jaevan, Rafly dan Febri telah menunggu kedatangan mereka disana.

"Dhania kamu baik-baik saja?" tanya Rafly

Dhania mengangguk menanggapi pertanyaaan Rafly. Tak lama bel tanda masuk berbunyi, terdengar kehebohan dari beberapa siswa mengatakan bahwa banyak polisi  dan beberapa aparat yang datang ke sekolah mereka hari itu.

"Dhania, kamu harus membalas para bedebah ini. bangkitlah!" bisik febri

beberapa saat kemudian wali kelas akhirnya datang, dengan didampingi oleh kepala sekolah. Nampaknya mereka memiliki sebuah informasi penting.

The Dreamer : BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang