; 5

25 4 0
                                    

nisa tersadar bahwa ia sedang berada di rumah sakit, kepalanya terasa sakit untuk mencerna apa yang terjadi dengannya. ia mencoba melihat sekeliling dengan perlahan, mendapati keluarga besarnya sedang berkumpul dengan tatapan putus asa. melihat anaknya mulai tersadar, mamahnya menghampiri dengan tangisan lega.

"nisa?.. anakku.. kamu akhirnya sadar nak.. " ucap mamah menangis lega sembari memeluk nisa

mendengar perkataan mama. papa, kakek serta nenek segera menghampiri nisa.

"nisa aman? anakku.." papa

"nisaa.. syukurlah" kakek 

"cucukuu~ nissaaa tersayangg.." ucap nenek sembari membelai rambut cucu tersayangnya

"dima..na aku?.." tanya nisa lemas memastikan dimana ia sebenarnya

"anakku.. kamu sedang di rumah sakit..  kemarin jaevan dan temen-temennya antar kamu.." mama

nisa terheran mengapa harus jaevan, ia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. namun, hal itu malah membuat kepalanya semakin pusing.

"euuhh" nisa merintih kesakitan

walaupun kepalanya terasa sakit untuk mencoba mengingat segalanya. nisa tak menyerah, ia terus saja menggali kejadian sebenarnya yang ia alami semalam.

"kenap-" belum selesai melanjutkan perkataanya, nenek memotong pertanyaan nisa

"sudah jangan banyak bertanya... nisa sekarang harus makan ya~" nenek mencoba mengalihkan pikiran nisa.

mendengar ucapan nenek, nisa hanya bisa pasrah dan mengikuti sarannya. dengan perlahan papa membantu nisa untuk duduk, sementara mama bersiap mengambil sarapan untuk nisa pagi itu. 

beberapa menit kemudian, terdengar suara notifikasi telepon dari ponsel papa. begitu papah mengangkat telephone itu, ia langsung keluar dengan membawa jas dan tas kerjanya tanpa berkata sepatah kata. menyadari hal itu, mama segera mengalihkan perhatian nisa dengan makanan yang telah ia siapkan.

"anak mama makan yang banyak ya~ biar cepat sembuh... yuk aaaa" ucap mama menyuapi nisa

KRIIIIINGGG

tak disangka suara dering muncul dari ponsel mama. tak sempat menyuapi nisa, mama meminta nenek menyuapi nisa dan langsung pergi keluar.

"eh.. aduh mama ada telpon.. oma~ (panggilan mama ke nenek) tolong suapin nisa bentar ya, aku mau angkat telpon dulu" mama dengan antusias mengangkat telephone itu.

kakek, nenek yang menyaksikan hal itu mencoba mengalihkan pikiran nisa. mereka menghiburnya agar nisa tidak merasa sedih disaat-saat seperti ini.

"adu-adu cucuku yang uda besar~ cantik nya.. makan yang banyak yha! eh nenek ayo disuapin nisanya!" ucap kakek sembari mengelus kepala cucu tersayangnya.

"eh aduh-aduh.. cucu nenek tersayang~ iya harus makan banyak! biar nanti perutnya gembul kaya kakek ya! haaaahaha~" nenek sembari menyuapi nisa.

mendengar itu nisa hanya tertawa kecil, dari hatinya yang terdalam ia sangat bersyukur. kakek dan nenek selalu ada disaat-saat ia sedih ataupun senang.

"wah kakek! lihat mau abis nisa makannya~ lahap banget cucu nenek~ sekarang.. suapan terakhir.. yuk nisaa aaaaa" nenek

nisa hanya bisa pasrah sembari memegangi perutnya yang sudah kenyang. 

"aih ayo cucu kakek~ tinggal satu ni ayuk ayuk haaaa~" kakek

mau tak mau nisa memakan suapan terakhir itu, betapa senangnya kakek dan nenek melihat nisa makan dengan baik. tak lama kemudian mama datang, namun tiba-tiba saja ia mendadak harus pergi dengan terburu-buru.

"nisa, kamu sama kakek nenek ya~ mama pergi. " mama tergesa-gesa.

"ma kemana? mama ga nemenin aku?" tanya nisa

"mama ada urusan mendadak nak." jawab singkat mama.

"papah mana ma?" tanya nisa melihat kerempongan mamanya yang sedang mengemasi barang pribadinya di kamar nisa.

mama tak menjawab pertanyaan nisa, ia masi saja sibuk mengabsen barangnya yang ada di kamar itu. melihat respon mamanya, nisa pun mulai kesal. 

"ma.. dengerin nisa dulu.." melas nisa

"nak.. kasian nisa.." nenek ikut membujuk mama

"nisa masi sakit nak.. lebih baik kamu temenin nisa.." kakek.

melihat mamahnya yang tak menggubris perkataan kakek dan nenek nisa merasa marah kembali, baginya mama dan papa selalu melewati batas karena mengabaikan mereka selama ini.

"MAMA NISA PULANG!" bentak nisa, yang sontak membuat terkejut semua orang di ruangan itu

bentakan itu yang akhirnya menjawab semua pertanyaan nisa untuk mama.

"eh.. anu papa ternyata uda pergi duluan ada meeting mendadak nak, nanti kakek nenek yang urusin pulang kamu okey?" sembari menutup tas nya dengan tergesa dan pergi meninggalkan mereka.

nisa tak habis fikir dengan mamah dan papahnya, mengapa mereka tak menemaninya disaat-saat seperti ini. bahkan saat-saat bahagia nisa, mereka masih saja sibuk dengan urusannya.

nisa mulai menangis dan meneteskan air mata, mengingat hanya kakek dan nenek yang peduli dengannya selama ini. mereka adalah orang yang paling ia sayang di dunia ini. 

nenek yang mulai menyadari kesedihan cucunya itu mencoba menghibur nisa kembali.

"cucuku tersayang.. jangan dipikirin ya~ nenek sama kakek kan ada buat nisa.."nenek  sembari menghapus air mata nisa

"gabisa nek.. kenapa mamah sama papa selalu egois gini.. bahkan disaat anaknya ga berdaya.." tangisan nisa yang sempat membuat kondisinya memburuk lagi.

"uda-uda cupp.. nisa jangan nangis ya~ kakek sama nenek kan ada disini.." kakek

"kakek.. nenek.. nisa mau pulang.. nisa gamu di sini, nisa sedih di sini terus."isak nisa

mendengar permintaan cucunya, kakek bergegas memanggil dokter untuk menanyakan kondisi nisa. apakah nisa boleh dirawat di rumah atau tidak. setelah memeriksa kondisi nisa,  dokter memberi izin untuk dirawat di rumah. dengan catatan kakek dan nenek harus selalu ada untuknya, agar trauma dan kenangan buruk nisa bisa teralihkan. 

urusan rumah sakit selesai. kini nisa, kakek dan neneknya bisa pulang. selama diperjalanan, nisa tak banyak bicara. walau kakek dan nenek menghiburnya, nisa hanya bisa memasang senyum sesaat dan kembali memelas meratapi nasibnya.

sesampainya di rumah, kakek menggendong nisa ke kamar dan membaringkannya di kasur. 

"nisa.. sekarang nisa istirahat ya~ nisa jangan sakit lagi.." nenek membelai rambut nisa dengan lembut.

"NISA SEMANGAT! kakek mau nantangin nisa main kartu kalo sembuh!!" kakek tersenyum dan menyemangati nisa.

mendengar hal itu nisa hanya tertawa kecil. merasa segala kebutuhan nisa selesai, kakek dan nenek pergi untuk membiarkan nisa istirahat.

"kakek! nenek!" panggil nisa menghentikan kakek dan neneknya

"iya cucuku?" ucap nenek menghampiri nisa yang disusul kakek

"nenek sama kakek juga istirahat ya.. janji sama nisa!" nisa dengan suara semangat

"iya cucuku tersayang" ucap nenek sembari mengecup pipi manis nisa

disusul dengan kakek.

.

.

ctto page image : https://pin.it/4AbaB8Lrn





The Dreamer : BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang