-Episode 19

10 1 0
                                    

mark melemparkan Laura ke ke dinding dengan kasar, dan menatap nya dengan pandangan penuh hasrat.

GEDEBUK!

Saya tidak perlu khawatir lagi, aku bisa menggunakan apa saja untuk memaksa kau memberitahu semua kebenaran pada saya," kata Mark dengan penuh rasa puas sambil tersenyum lebar ke arah anaknya sendiri.

Laura menatap Mark dengan pandangan penuh ketakutan, namun dia tidak bisa berteriak karena mulutnya ditutup rapat oleh sehelai kain.

Mark terus tersenyum lebar dan mendekat ke arah Laura yang masih dalam genggaman anak buahnya. Dia memegang dagu gadis cantik tersebut dengan keras sambil memandang wajahnya dengan penuh hasrat.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu." katanya sambil mencoba untuk mengulurkan bibir ke arah Laura meskipun dia sudah menutup mulut gadis cantik itu.

Laura menatap Mark dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tubuhnya gemetar dan ia merasa trauma kembali setelah pengalaman yang dialaminya dengan Michael. Tubuh Laura seketika membeku, terpana oleh ketakutan dan kecemasan yang melanda dirinya.

Mark yang sudah tidak sabar lagi, langsung menarik Laura dengan keras ke arahnya dan mencium bibir gadis cantik tersebut tanpa ragu-ragu. Dia juga berusaha untuk membuka mulut Laura agar dia dapat merasakan rasa kenikmatan dari ciuman itu.

"Jangan takut... Aku hanya ingin kamu..." katanya sambil terus merangkul tubuh lembut Laura dengan kuat.

Mark kemudian menyandarkan tubuh Laura ke dinding dan menatapnya dengan pandangan penuh hasrat, sementara Laura berusaha melepaskan diri dari cengkraman mark.

Mark masih tidak mau melepaskan Laura meskipun gadis cantik itu berusaha keras untuk membebaskan diri dari genggamannya. Dia terus menatap wajah manis dan imut tersebut sambil tetap merangkul tubuh lembut Laura dengan erat.

"Kamu sangat indah..." katanya dengan nada yang agak romantis sambil mengusap rambut Gadis cantik itu.

Laura terus menatap Mark dengan pandangan penuh ketakutan sambil berdoa dalam hatinya agar Michael datang dan menyelamatkannya.

"Michael... datanglah... aku mohon datanglah..." pikir Laura dengan harapan dan keputusasaan, sebagai upaya terakhir untuk mendapatkan pertolongan dan keselamatan di tengah situasi yang mencekam ini.

Mark masih terus menatap Laura dengan pandangan yang romantis dan penuh hasrat meskipun dia sudah mendengar permintaan gadis cantik itu. Dia merasa bahwa gadis ini memang sangat indah, dan dia tidak dapat menahan diri untuk tidak menyentuh tubuh lembutnya lagi.

"Kamu adalah milikku." katanya sambil mencium leher Laura sekali lagi dengan rasa puas karena akhirnya bisa membuat anak buahnya berani mengambil tindakan lebih jauh pada Gadis tersebut.

****

Saat Michael sedang sibuk mencari Laura, tiba-tiba kalung mutiara yang tergantung di lehernya bersinar terang.

Michael yang sempat berhenti sejenak saat dia merasakan kalungnya bersinar, pun langsung menatap ke arah kalung tersebut.

Kalung tersebut kemudian membentuk tali cahaya yang seakan mengarah ke sebuah gudang yang dijaga ketat oleh sekelompok orang.

Michael langsung menuju ke arah gudang tersebut dengan langkah hati hati.

"Apa yang ada di dalam sana? Apakah Laura juga ada di dalamnya?" tanya Michael dengan penuh penasaran....

Michael mencoba mengintip ke arah gudang tersebut dari jarak jauh.

"Wah, banyak sekali yang jaga di sana, gumam Michael sambil memperhatikan betapa ketatnya pengamanan dan jagaan di sekitar gudang tersebut.

Love at the bottom of the seaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang