FLASHBACK 3

169 25 11
                                    

Off yang mendapat kabar bahwa adiknya telah kembali dengan keadaan yang begitu menyedihkan ia segera pulang untuk melihat kondisi adiknya yang sempat menghilang.

Di dalam kamar Kana, Amanda, Gun serta Riu tengah memanggil seorang dokter untuk memeriksa keadaan putra bungsu dari keluarga Traippi.

"Bagaimana keadaan anak saya." Riu.

"Sepertinya putra Anda mengalami kekerasan seksual dengan cara pemaksaan. Luka di bagian Analnya sangat jelas bahwa ini adalah tindakan pemaksaan hingga mengalami luka robekan di Anal nya."

"Hah." Napas berat Riu.

"Hiks Kana.. kenapa kamu seperti ini sayang. Siapa yang sudah berani melakukan hal ini pada putraku hiks.. hiks.." Amanda menangisi kondisi putranya.

"Phi Off hiks.. kenapa lama sekali datangnya. Hiks.. hiks.." Gun menangis melihat adiknya terbaring lemah di atas ranjang besar Kana.

"Hiks lepaskan Kana. Kana takut hiks.. hiks.. sakit.. lepaskan benda itu dari tubuh Kana hiks.. hiks.." suara Kana begitu lemah dalam tidurnya.

Riu, Amanda, Gun dan dokter merasa terkejut dengan reaksi Kana yang tiba-tiba merintih saat matanya terpejam.

" nak,, hiks.. hiks.. Mama di sini sayang." Amanda hanya bisa menangis menenangkan putranya.

"Sepertinya putra Anda mengalami trauma yang begitu hebat akibat kejadian yang baru saja menimpa dirinya."

" apa trauma ini bisa di sembuhkan dokter?! "

" untuk memastikan kondisi putra Anda lebih jelasnya lagi, sebaiknya Anda periksakan kondisinya pada yang lebih ahli. Karena saya tidak bisa memastikan kondisinya."

"Baik dokter terima kasih."

"Kalau begitu saya undur diri, tuan Nyonya."

Dokter pun keluar dari kamar Kana dan berpapasan dengan Off yang masuk kedalam kamar Kana dengan tergesa-gesa dan wajah penuh amarah.

BRAK!

"KANA!! " Teriakan Off sambil menggebrak pintu kamar Kana membuat Gun, Amanda dan Riu terkejut.

"Apa yang terjadi pada Nong ku. Kenapa ada dokter di sini!! "

"Off tenanglah, jangan membuat adikmu terkejut." Riu menahan tubuh putra sulungnya yang tersulut emosi.

"Phi Off hiks.. hiks.."

Off menatap kearah Gun, "Sayang,, apa yang terjadi." Memeluk Gun.

"Kana.. hiks.. hiks.. Kana telah di lecehkan orang lain Phi.."

Mendengar kata Di Lecehkan, Off mengepalkan kedua tangannya kencang hingga urat di tangannya tercetak dengan jelas di kulit putih pucat Off.

"Brengsek!! Siapa yang sudah menodai adikku!! " semakin berapi-api.

"Hikk... hiks.." Amanda hanya menangis tersedu-sedu di dalam pelukan suaminya.

"Tidak akan aku biarkan orang yang sudah melukai adikku hidup dengan tenang. Akan ku kejar hingga ke Neraka sekali pun jika aku tak bisa menemukannya di bumi ini." Sumpah yang begitu menyeramkan.

"Tenangkan dirimu, Nak. Kita harus mencari pelakunya sampai ketemu. Namun sebelum itu kita harus tau seperti apa rupa wajah pria yang sudah melukai putraku dari bibir Kana." Riu.

"Haah! Ini semua salahku. Seharusnya aku tidak mendengarkan kata-kata anak nakal ini." Menatap sendu ke arah Kana yang tertidur pulas.

"Jangan menyalahkan dirimu seperti itu, semua ini sudah terjadi dan tidak ada yang perlu di sesali." Riu.

Duri Hitam (Selir) || Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang