9

2 3 0
                                    

Rantina berjalan memasuki perpustakaan, terlihat senyum merekah tercetak di wajahnya. Matanya menyusuri seisi perpustakaan mencari teman temannya, ketika melihat yang di cari dia pun berjalan menuju ke arah temen temannya.

"Loh ran sendiri aja azminya mana?" Tanya gadiza.

"Entahlah tadi dia nyuruh aku untuk duluan jadinya ya aku duluan deh" jawab rantina yang langsung ikut-ikutan merebahkan diri di sebelah Eni yang sedang tertidur dengan buku yang menutupi wajahnya.

Fokus Rahma dari buku tiba tiba teralihkan ketika tidak sengaja ia memikirkan sesuatu yang seharusnya mereka selesaikan. "Kalian ngerasain enggak sih, enggak seharusnya kita itu ada di sini"tanyanya.

"Kamu bener ma, seharusnya kita enggak di sini. Ini bukan dunia kita" ucap gadiza sedangkan rantina sudah menyusul Eni ke alam mimpi.

"Kita harus cari cara agar kita bisa kembali ke dunia asal kita" ucap Rahma dengan muka serius.

"Tapi bagaimana caranya, apa mungkin di perpustakaan ini ada petunjuknya, atau kita harus bertanya kepada guru guru yang ada di sini?" Tanya gadiza yang di tanggapi gelengan kepala oleh Rahma.

"Sepertinya bertanya ke guru bukanlah ide yang bagus, bisa saja mereka yang menyebabkan kita ada di sini" ucap Rahma.

Terdengar suara langkah kaki menuju ke arah mereka, Rahma dan gadiza terlihat was-was takut ada seseorang yang mendengar ucapan mereka.
Terlihat bayangan seseorang dari balik rak buku semakin lama semakin mendekat ke arah mereka.

Ketika seseorang itu semakin dekat mereka pun menghela nafas lega ternyata yang menuju ke arah mereka adalah Azmi.

Azmi menatap aneh Rahma dan gadiza yang terlihat seperti habis melihat hantu. 'Nih orang berdua kenapa dah' batin Azmi lalu menggelengkan kepalanya heran.

"Kau habis dari mana mi, rantina bilang kau tadi ada urusan" tanya gadiza, Azmi pun reflek melirik ke arah rantina yang sedang tidur lalu tatapannya kembali ke arah gadiza dan tersenyum.

"Owhh.. iya tadi aku habis ketemu zea dulu biasa ngebahas tugas dari Bu Lutfi" gadiza dan Rahma hanya mengangguk saja tanpa menaruh curiga kepada Azmi.

Azmi pun duduk di antara rantina yang sedang tidur dan Rahma. Azmi sedikit merasa gugup ketika berdekatan dengan rantina. Rahma yang sedang mengalihkan pandangannya dari bukunya tidak sengaja melihat gelagat aneh Azmi dari ekor matanya, Rahma pun menoleh.

Merasa di tatap Azmi pun menoleh ke arah Rahma lalu tersenyum.

"Kau habis menangis!?" Perkataan Rahma membuat gadiza menoleh ke arah Azmi dan memastikan apa benar yang di katakan Rahma.

"Tidak,kenapa kau berbicara seperti itu" elak Azmi.

"Matamu sedikit merah dan sebam kau tau" ucap gadiza yang membuat Azmi gelabakan.

"Emm ini tadi mataku tidak sengaja terkena semburan tanaman berambat di lorong tadi" jawab Azmi.

Gadiza dan Rahma pun mempercayai Azmi walau mereka masih menaruh sedikit curiga kepadanya. Setelah itu terciptalah keheningan dengan mereka yang menyibukkan diri dengan aktifitas masing masing.

"Sepertinya kita harus mencari buku itu sekarang"ucap Rahma tiba tiba membuat Azmi yang sedang asik melamun terlonjak kaget.

"Buku apaan" tanya Azmi ketika merasa detak jantungnya mulai berdetak normal kembali.

"Kita berencana untuk kembali ke dunia asal kita mi"jawab gadiza yang di angguki Rahma.

"Oo..oke baiklah aku akan bantu cari juga"

"Ma bagaimana dengan dua kebo ini?"tanya gadiza sambil menunjuk kearah rantina dan Eni yang sedang tertidur.

"Jika mereka ingin kembali ke dunia asal kita maka bangun kan lah"sembari berjalan menyusuri perpustakaan yang sepi ini, entahlah perpustakaan sekarang terlihat sangat sepi hanya ada mereka berlima bahkan penjaga perpustakaan saja tidak ada karena menghadiri rapat.

Trapped In The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang