13

1 1 0
                                    

sekarang adalah giliran teman teman rantina untuk duduk di meja asrama sarka, Rantina memperhatikan wajah teman temannya ketika merasa ada yang kurang.

ternyata benar tidak ada Eni di meja ini, Rantina langsung melirik ke arah Mida dan kawan kawan, sedangkan orang yang di tatap pun hanya mengedikan bahunnya acuh.

"ini Eni kemana ya kok dari tadi aku enggak ngeliat dia di ruang makan?" tanya Rahma heran ketika tidak melihat Eni.

Tatapan mereka pun sekarang teralihkan ke Rahma lalu mengangguk setuju.

Tak berselang lama orang yang di bicarakan pun muncul dan berjalan ke arah meja mereka, Azmi tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah Eni.

Namun ada yang aneh dari Eni, dia melewati meja asrama sarka, tangan Eni di cekal oleh Gadiza.

"Kamu mau kemana En?"Tanya Gadiza heran.

"Duduk di sini sekarang giliran kita duduk di asramannya rantina"ucap Rahma.

Eni tersenyum lalu sedikit melirik ke arah Justin dan kawan kawan yang sedang menatapnya tajam, Eni menggeleng sambil melepaskan cekalan tangan Gadiza di tangannya.

"Mm.. kayanya aku duduk sama nyemut dulu deh soalnya aku udah lama enggak duduk sama kawan kawan asramaku" ucapnnya sambil tersenyum lalu beranjak dari sana.

Rantina sedari tadi diam menatap kejadian di depannya. "Kok aku ngerasa bersalah?" Batinnya.

"Eh katanya murid murid nekros hari ini pulang ya?" Tanya Rahma ke pada Azmi.

Raut wajah Azmi yang tadinya cerah seketika menjadi muram dan mengangguk.

"Yang sabar ya mi, mungkin nanti kita bakal ketemu lagi" ucap Gadiza.

"Sekarang murid nekros pada kemana, kok mereka enggak terihat di ruang makan?" Tanya Rantina penasaran.

"Aku denger denger sih tadi mereka lagi kumpul di aula sama guru guru sekolah kita" ucap Azmi yang di angguki oleh rantina.

"Weh ini rencana yang di perpus waktu itu jadi kan?" Tanya Rahma.

"Jadi dong, eh tapi kita enggak bisa nih ke perpustakaan soalnya lagi enggak ada jam kosong Minggu ini" bingung Gadiza sambil mengetuk jaringnya di dagu seperti sedang berfikir.

"Gimana kalau kita nyelinap pas malam hari aja" usul Azmi.

TUNGG

bunyi pukulan sendok di kepala Azmi, sedangkan sang empu hanya mengelus kepalanya yang terasa sakit.

"Heh Maimunah kau tidak ingat terakhir kali kita berbuat sesat yang malah membuat kita terdampar di sini" ucap rantina dengan suara besar menarik perhatian beberapa orang yang berada di ruang makan.

Rantina yang baru sadar kalau orang orang di sekitarnya melihat ke arahnya pun mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling dan menyengir ketika tatapannya bertemu dengan beberapa siswa di ruang makan.

Azmi,Rahma dan Gadiza menunduk sambil meminta maaf, malu akan kelakuan rantina.

"Tuh suara enggak bisa di filter apa" ucap Azmi kesal sambil menatap rantina kesal.

"Ya maap, habisnya kamu sih nyebelin"

"Udah udah!! Jadi gimana ini? Ada yang punya solusi?" Tanya Rahma yang di jawab gelengan oleh merek bertiga.

"Azmi kayannya cara kamu buat menyelinap ke perpustakaan tidak ada salahnya juga" ucap rantina.

Plakk

"Kan kan kan, kau menyebalkan sekali ran, tadi aja sok sok an mau ngomelin aku" ucap Azmi kesal sedangkan Rantina hanya cengengesan sambil mengusap usap kepala bagian belakangnya.

Trapped In The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang