3.Rencana

173 7 0
                                    

happy reading

...................

"Maksud kamu apa hah? Mau main main sama saya?" geram zidan. Ayra sudah zidan mencengkeram kedua pundaknya sehingga gadis itu tidak bisa kabur.

"Apaan sih Om?" Ayra yang pada dasarnya pemberani, tidak merasa takut sama sekali dengan amarah zidan.

"Coba Om pikirin lagi, gimana malunya mama Om kalau temennya yang ngevideoin kita di taman nyebarin videonya?" lanjut Ayra. Zidan terdiam, benar apa yang dikatakan Ayra, tapi tidak harus dengan menikah kan?

"Bukannya kalo kita nikah berarti kita ngakuin perbuatan yang ngga kita lakuin ya?" balas zidan.

Ayra berpikir lagi, "Ya udah Om bilang sendiri aja sana, emang berani?"

Kini Zidan yang terdiam, mana berani ia menolak permintaan mamanya, cinta pertama dalam hidupnya, orang yang dulu rela sampai koma demi melahirkannya ke dunia ini.

"Oke, kita bakal nikah. Tapi kita bikin perjanjian kontrak gimana?" tawar zidan tapi ditolak oleh Ayra.

"Om emang ngga bisa menghargai makna pernikahan ya? Kontrak apaan lagi?"

Zidan kini bingung dengan ucapannya sendiri. Memangnya apa yang ia dapatkan dari sebuah kontrak, yang ada malah kemarahan mamanya. "Kontraknya saya pikirkan nanti. Tidak ada permintaan dari kamu? Saya masih belum habis pikir apa yang membuat kamu menerima pernikahan konyol ini."

Bisa-bisanya bocah di hadapannya ini mau-mau saja menikah, padahal masih kecil. "Karena uang? Berapa yang kamu butuhkan?"

Mendengar itu Ayra mengepalkan kedua tangannya, ia sama sekali tidak butuh uang. la sendiri tidak yakin akan pernikahan ini.

Ayra menggelengkan kepala, "Gue yatim piatu, butuhnya temen bukan uang."

Hati Zidan tersentil, ternyata gadis menyebalkan itu hanya membutuhkan teman. Pantas saja menangis di taman sampai seperti itu sendirian.

"Oke saya bakal jadi teman kamu." zidan tidak tau keputusannya benar atau tidak. Tapi melihat mamanya begitu bahagia akan kehadiran ayra, ia tidak bisa menolaknya.

000000

Dea faranisa: gadis cantik tetapi bar bar dia kepercayaan keluarga pandhita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dea faranisa: gadis cantik tetapi bar bar dia kepercayaan keluarga pandhita.

"Ayra kamu kemana aja sih? Mbak khawatir banget loh. Apalagi tas sama ponsel kamu Mbak temuin di taman depan."

Pagi ini Ayra pulang dari mension Zidan. Begitu membuka pintu rumah, Ayra dibondong pertanyaan oleh wanita yang sedikit lebih tua darinya, Dea. Orang kepercayaan almarhumah mamanya yang sekarang menjadi orang kepercayaannya juga.

"Maaf Mbak. Kemarin ada kejadian gitu di taman." Ayra menjatuhkan dirinya di sofa rumahnya.

"Kejadian apa?" Dea ikut duduk di sebelah Ayra. Dea tidak tinggal di rumah ayra, hanya sesekali menjenguk dan jika ada masalah yang perlu mereka selesaikan saja mereka akan bertemu.

ISTRI KECIL SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang