8.Gajelas

134 8 3
                                    

                                                happy reading
   
 
                                                     ...................

"MEYRA"

Teriakan dari sherena membuat meyra memejamkan matanya. kini dirinya menjadi pusat perhatian semua di sekolah karna ia turun dari mobil seorang ratu buli.

Bagaimana tidak meyra dan para sahabatnya dikenal orang orang yang paling berani melawan dan menolong setiap korban buli viona dan dua temanya. dan sekarang? meyra malah terlihat bersama viona yang menandakan suatu hal yang tidak baik.

"MEY APA APAAN KOG SAMA MAK LAMPIR INI SIH" teriak sherena saat sudah dihaapan meyra, viona, dan dua teman lainya.

"Apa? hak gue dong mau sama siapa aja" ketus meyra yang berusaha bersikap seolah tidak suka sherena meneriakanya.

"Lo tau kan mereka ini siapa? lo dulu orang selalu nentang mereka, kenapa malah sekarang lo bareng mereka?" shereena sangat kecewa karna viona adalah musuh bebuyutanya dan temanya. jika viona sedang membuly maka mereka akan menolong korban buly tersebut.

"minggir cupu, kita mau lewat" dengan gaya sok cantinya. aslinya memang cantik, tapi tidak dengan hatinya.

"Lo apain sahabat gue hah?"ucap sheree menunjuk muka viona.

vio tersenyum miring "Gue gak ngapa ngapain, dia yang datang sendiri je kita, bosrn kali temenan sama orang cupu kaya kalian".

Keyna menahan tangan sherena yang akan menampar viona, yang malah membuat viona gencat memancing emosi lawanya.

"Mey, lo ikut gue sekarang" ucap keyna menarik tangan meyra, meyra menepis tangan keyna dan malah mendorong tubuh keyna, tubuh keyna ter dorong ke belakang tapi tidak sampai jatuh karna ditahan zia.

Galen yang melihat itu tidak terima, ia sudah akan bangkit dari motornya, namun dicegah oleh langit.

"Udah biarin itu urusan cewe, lo tau keyna seperti apa kan?" ucap langit menenangkan galen yang tanganya sudah mengepal.

Galen mengurungkan niatnya karna ia tau keyna akan marah jika ada yang ikut campur urusanya, apalagi ini sesama cewe yang bukan lawan gelen.

"Lo kenapa si ra, kalo kita ada salah bilang, kalo ada masalah juga bilang, jangan kaya gini" Ucap keyna yang jujur sangat kecewa dengan keputusan meyra.

Meyra hanya diam, bola matanya memutar malas kemudian kembali mendorong keyna yang menghalangi jalanya. "Minggir!"

Sekarang zia yang menahan meyra, "Apa apaan si kalian" ketus meyra, zia yang belum siap langsung tersungkur ke atas paving karna dorong kuat dari meyra, sungguh meyra aslinya merasa bersalah.

"MEYRA" keyna berteriak karna meyra sudah kelewatan sekarang, keyna segera membantu zia bangun dengan pandangan yang menatap meyra dengan raut kecewa.

"Lo gapapa?" tanya keyna.

Zia hanya menggelengkan kepala, sebenarnya perutnya terasa nyeri, mungkin karna efek akan datang bulan.

Tak lama dari itu terdengar suara orang berlari dari arah belakang dan ternyata para cowo mereka, kalau sudah seperti ini para cowo sudah tidak bisa tinggal diam.

"Gapapa zi? ada yang sakit ga?" khawatir zio dengan kedua tangan dibahu zia, zio adalah kakak kembar zia, bastian sebenarnya khawatir namun ia menahan diri untuk tidak mengucapkan apapun, gelengan kepala zia sudah cukup membuatnya lega.

"Aduh pawangnya pada maju nih, TBL TBL takut bangett lohhhh" ejek temen adel, alya.

"Udah sekarang masuk, jangan ledenin mereka," ujar galen menggandeng tangan keyna, zia juga disamping zidan, zio tengah mengusap bahu sherena yang masih terlihat menahan emosi, sedangkan meyra? Dia hanya bisa menahan sesak saat keberadaanya seperti sudah tidak dianggap lagi.

ISTRI KECIL SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang