05

66 6 1
                                    

"kenapa pulang telat?" Tanya seorang omega dengan mata byukugan nya, oh tuhan tolong Natan, sepertinya kakak nya marah. "Maaf kak Estes tadi Natan sakit jadi teman Natan membawa Natan ke RS"

"Benarkah?"

"Bener kak"

"Huuf, baiklah, makan sana kakak sudah masak, oh iya kakak, Leo sama miya tidak ada di rumah malam ini, Miya nginap di rumah pacar nya si Vance, aku sama Leo ingin merayakan ulang tahun pernikahan kami" ucap Estes yang membayang bagaiman ia dengan Leomord melakukan 'itu'. Natan hanya menatap Estes dengan ekspresi yang menyuruh untuk Estes segera pergi saja.

"Baiklah kak"

Natan  bejalan ke arah kamar nya untuk mandi dan setelah itu makan tentu nya, mengingat ia belum makan siang.

Natan di kamar mandi cukup lama, ia melamun, masih kepikiran akan hal itu. Bagaimana jika ia hamil, pasti kakak nya akan kecewa toh.

Dua jam Natan mandi dan ia keluar dari kamar mandi ia hanya mengenakan baju kaos putih dan celana pendek hitam, Natan menyantap makanan nya, setidak nya ia melupakan pikiran nya.
.
.
.







"Nak, kenapa kamu melamun sedari tadi?" Tanya seorang wanita yang menginjak usia kepala empat kepada anak nya. Sang anak menjawab "tidak ada apa apa Bu" jawab nya dengan nada rendah, sang ibu tentu tidak bisa di bohongi apa lagi sang ibu sudah mengenal sekali semua tentang anak anak nya. "Huuh, Aamon... kamu tidak bisa membohongi ibumu ini, pasti terjadi sesuatu. jika kamu tidak ingin cerita sekarang maka ibu akan menunggu hingga kamu cerita".

.
.
.

Setelah makan Aamon beranjak dari meja makan menuju kamar nya, ia ingin tidur. Tak lama kemudian Aamon tertidur, sungguh.. sepertinya Aamon terlalu berpikir keras hingga ia tidur terlelap dalam beberapa detik.
___________

Natan juga tentu sudah selesai dengan aktivitas makan nya, ia merasa sedikit lelah, tapi ia tidak bisa tidur. Natan memutuskan untuk berjalan sebentar untuk merilekskan pikiran dan tubuh nya.

Saat Natan berjalan sambil menatap bulan yang bersinar ia tak sengaja bertemu dengan Xavier yang juga ingin kerumah nya kebetulan sekali pikir Xavier. "Ah, kebetulan sekali Nat, aku baru saja ingin kerumah mu", "Xavi, kenapa kamu malam malam keluar... Ini sudah larut hlo" tanya omega tersebut, Xavier tertawa kecil dan mengusap Surai putih Natan dan berkata

"hahaha, aku hanya ingin mengantarkan tas mu, mungkin kamu terlalu senang kita di pulangkan cepat sampai tas mu tertinggal" ucap Xavier menjeda ucapan nya beberapa detik untuk menghela nafas. "Harusnya aku yang bertanya kenapa omega seperti mu keluar malam malam, bagaimana jika ada om om alpha pedo?, apa lagi kamu memakai celana yang bahkan paha mu masih terlihat jelas, kamu mau di skidipapapap?" Ucap nya yang masih mengelus rambut Natan, Natan pun memegang tangan Xavier untuk mengisyaratkan untuk berhenti memegang rambut nya.

"Aku cuma mau mencium udara segar" balas nya, "baiklah baiklah sama cepat pulang" perintah Xavier.

"Xavi mau kerumah dulu mampir atau nginap aja, ini kan udah larut" ucap Natan. Sebenarnya Xavier membawa motor nya namun tiba tiba ia menerima ajakan Natan, ia beralasan ia naik taksi. Padahal ia membawa motor.
.
.
.

"Xavi, tidur di kamar Natan aja ya" ajak Natan, Xavier terkekeh dan menjawab " aku tidur di sofa saja Natan", "iih, ga bolehhh, Xavi kan tamu Natan masa tidur di sofa sih, kan kasur Natan cukup untuk 2 org— eh tidak tiga orang pun muat". Xavier tertawa kecil mendengar ucapan Natan barusan " haha, Natan kamu tau kan kalo aku ini alpha, aneh kan jika alpha dan omega tidur sekamar bahkan seranjang"

"Tapi Natan tau jika Xavi ga akan apa apain Natan juga kan?" "Haha bener juga mana mungkin aku berani apa pain Natan... Tidak sekarang" ucap Xavier dengan merendahkan kalimat terakhir nya sampai Natan tak bisa mendengar kalimat akhir nya.

"Hoaamm... Natan ngantuk, Natan bobo dulu ya Xavi" Xavier hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Jika di pikir pikir ini sudah seperti suami istri saja" batin Xavier yang sedang menyelimuti Natan. "Selamat malam Natan sayang...

.
.
.
Pukul 07.04

Miya membuka pintu, ia mendapatkan ruang tamu yang sedikit kotor, ia juga melihat dua cangkir teh di Meja ruang tamu. Miya berjalan menuju kamar Natan berencana untuk membangun kan adik nya, saat miya membuka pintu kamar Natan betapa terkejutnya saat melihat pemandangan dimana Natan memeluk Xavier dan juga tangan Xavier menjadi alas kepala Natan, tak lupa Xavier sedikit memeluk Natan. Miya mengambil ponsel nya dan memotret mereka.

_______________________________

[07.10/Miya]send picture        
[07.10/Miya] restuin Mereka pliss

       

[07.11/Estes] Wah lucu sekali   
[07.12/Estes] aku akan memberi
Tahu fredrinn dan Cecilion
[07.12/ Estes] mereka harus liat
Ini, cecilion pasti suka

__________________________________

"Estes kenapa kamu senyum melihat hp mu, kamu selingkuh ya.. hiks..hiks"

"Ah Leo, tidak, cup cup jangan menangis dong. Ini cob liat"

Leomord mengusap air mata nya dan melihat ke arah ponsel milik istri nya dan mata nya membinar. " Apa itu adik ipar dan anak dari Vance?" Tanya nya

"Hihi, benar lucu ya" ucap Estes sambil mengelus pipi dominannya

"Lucu, lebih lucu lagi melihat kamu menggeliat di bawah ku" ucap leomord membuka selimut yang hanya menutupi tubuh mereka.

"Ah— ,leo masih pagi"

"Hiks.. ayolah Estes... Hiks... A- aku tidak bisa bermain sepuas ini di rumah.. hiks.. pasti nanti adik ipar akan menganggu..hiks.." "l-leo, jangan nangis oke, ayo kita main. Cup cup"
.
.
.













Tbc

disini Xavier jadi anak dari ship Fredrinn sama cecilion ya.

See you guys🖕— eh salah emot 👉👌— eh salah lagi

See you guys🎉👏 nah ini baru bener

      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rivals or love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang