405

0 1 0
                                    

Apa kamu tengah kelelahan?
Kamu menawarkan solusi yang sering kamu lakukan, bepergian dan berbincang ke tempat yang menurutmu rumah.
Sebuah solusimu itu kusetujui pada awalnya tetapi kubumbui dengan candaan.
Mungkin kamu tengah kelelahan, merindukan rumahmu pula, lantas semuanya kamu anggap serius.
Lalu, kamu memutuskan tidur.
Tidak menepati janjimu yang mau menemaniku.
Apa harus menuruti semua maumu barulah hal 'menemaniku' baru bisa terwujud?
"Suka hatimu sajalah," kataku.
Mungkin aku salah tapi ada benarnya.
Selanjutnya kamu marah, perasaanmu jadi tak enak pun aku juga.
Setelah selesai, kamu pun akhirnya menemaniku tidur.
Nyatanya aku enggan untuk tidur.
Aku mau menangis walau aku lelah menangisi pertikaian yang tidak sekali dua kali.
Aku sudah lelah tapi lagi-lagi aku harus menangis.
Kami terus meributkan hal yang sama berulang kali.
Sekarang aku teringat, betapa maunya ia melepasku jika aku mengaku lelah.
Apa sebenarnya yang kuperjuangkan disini?
Mungkin harus kuakui, aku memperjuangkan rasa aman untuk diriku sendiri karena aku telah berbuat kesalahan.
Aku lelah lagi.
Ini lagi, ini lagi, lagi.
Bagaimana cara menjadi favoritmu supaya kamu memperlakukan aku dengan baik?
Apa aku salah mengharapkan sesuatu yang layak untuk kudapatkan?

Aku punya kebiasaan lari dari hal yang menyakitiku.
Apa boleh besok aku lari sejenak, jujur ini melelahkan.

More Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang