Him

0 0 0
                                    

Aku punya cukup banyak hal untuk diceritakan jika diminta bercerita tentangnya, makanya aku malas.
Aku bertemunya di tahun pertama kuliah sebagai teman satu dosen pembimbing.
Kebetulan yang kami miliki cukup banyak kami temui.
Temannya adalah teman sekolah dasarku, dia selalu membuat lelucon dengan itu.
Bisa kubilang dia memiliki kegelapan yang dia simpan sendiri.
Aku jatuh hati paling awal, dia yang keras dan misterius itu cukup baik dalam berhubungan kepada sesama manusia.
Sepele, tapi roti-roti yang dia berikan padaku tanpa imbalan adalah pemenang.
Dia adalah yang pertama berbuat baik begitu padaku, sungguh berkesan.
Rahasia umum aku dan teman-temanku bahwa aku sangat menyukainya.
Teman perempuannya yang pun membuatku patah hati sekali.
Semakin waktu berjalan, ada celah dimana aku menjadi lebih dekat padanya.
Semakin lama, kami pun meresmikan hubungan ini.
Walau terlihat bersembunyi, semua orang tau.
Dia adalah orang pertama yang kuperbolehkan mengenalku sebanyak mungkin.
Aku benci terlalu dekat, terlalu banyak tau tentang aku dan segala urusanku, tapi dia kuperbolehkan.
Aku sangat menyayanginya.

Cinta itu pudar seiring waktu.
Semakin mengenal, semakin banyak yang dibiarkan terlihat.
Emosi yang baginya tidak berlebihan, bagiku menyakitkan.
Kami terlalu berbeda dan kami menyetujuinya.
Kami berdua keras kepala; dia dan kehidupannya di luar, aku yang perlu  kehadirannya.

Aku merasa tidak ada yang berubah.
Walau aku hanya menuliskan dari sudut pandangku tetapi aku merasa aku lebih banyak berkorban.
Aku banyak menerima komentar dari banyak orang tentangnya tapi itu tak mempengaruhi kami bukan?
Akulah yang berjuang dan mempertahankan semua ini sendirian.
Aku tidak menyerah untuk kami walau dia menyerah padaku.

Pada awalnya, cinta menjadi dasar aku kembali padanya dan tidak berpisah.
Sekarang, ada hal yang lebih penting daripada cinta yang pudar itu, rasa amanku.
Bersamanya adalah dalihku.

Dia adalah orang yang banyak tidak menepati janji yang pernah kutemui.
Aku benci hal itu tapi lagi-lagi aku masih bersamanya.

More Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang