Chapter 1.1 : Cemburu ?

195 14 4
                                    

Sekali lagi harap baca MJTY : Like A Moth to the Flame dan MJTY : Like A Wind on the Sails dulu, agar paham alur ceritanya. Xie-xie😄

-------

Tampak sinar pagi menerobos celah sekat jendela ruangan yang cukup tampak luas.

Lang'er berlatih rutin sekaligus memarkan kemampuannya di hadapan kedua orang dihadapannya. Melatih gerakannya dengan pedang kayu, memajukan pedangnya ke depan samping, memutarnya dengan memperhatikan gerakan kakinya. Cukup lincah dan indah.

"Saat pertama kali Shangjue berkunjung ke sini, dia juga melakukan hal yang sama. Ayahnya sangat keras dalam mendidik, dan dia hanya bisa bersembunyi pada ibunya. Dulu saat kecil, dia cukup ceria dan sangat sayang pada adiknya, Lang didi. Sejak kejadian itu, dia berubah. Seakan menyimpan semuanya dalam hatinya dan tidak membiarkan orang lain mengetahuinya" kata Nenek Yang mengingat saat masa kecil Shangjue.

~

Keluarga Yang di Gusu adalah keluarga kecil biasa yang menjadi penyalur senjata-senjata dari Gong Men. Waktu itu, ayah Shangjue mengurusi urusan luar termasuk senjata sering bertemu dengan anaknya, Yang Ling. Entah apa yang membuat mereka jatuh cinta, sehingga anaknya bersedia menikah dengan gongzi dari Jue Gong.

Pada awalnya mereka menolak, karena Gong Men, adalah tempat yang misterius dan terisolasi. Orang yang masuk ke dalamnya tidak bisa keluar lagi, kecuali cabang keluarga Jue. Mengirimnya ke Gong Men akan membuat mereka tidak bisa melihat putri satu-satunya lagi dalam hidup mereka.

Yang diinginkan mereka adalah dia bisa hidup bersamanya dengan sederhana dan bahagia. Namun Yang Ling muda mengatakan bahwa kebahagian selain keluarganya adalah menikah dengan Gongzi dari Jue Gong. Nenek Yang dan Kakek Yang, tidak bisa memahami kenapa putri mereka yang hangat bisa menyukai Jue Gongzi yang seperti batu. Tapi demi kebahagiaannya, mereka mengizinkannya.

Yang Ling muda-pun berjanji jika ketika suaminya sedang pergi ke luar Gong Men, dia akan selalu menginap di Kediaman Yang untuk mengiriminya pesan dan memberinya kabar.

Siapa sangka ketika Nenek Yang membuka gerbang rumahnya dia melihat cucu-nya, Shangjue, terlihat pucat dan kurus, berusaha terlihat tegar. Nenek Yang menerka bahwa rumor pembantaian Gong Men memang benar.

Shangjue remaja menyalahkan dirinya tidak bisa melindungi ibunya dan Lang Didi dengan baik. Nenek Yang pingsan seketika mendengar kabar kematian putrinya. Ketika dia bangun, yang dilihat wajah Shangjue yang tidak berdaya dan linglung.

Jika dia sedih apalagi remaja yang baru saja kehilangan semua anggota keluarganya. Nenek Yang hanya bisa memeluk Shangjue, sekarang hanya dirinya yang dia punya.

Setelah malam itu, dia melihat Shangjue menjadi orang yang tegas, dingin dan hanya ada Gong Men dihatinya.

~

Shangguan Qian termenung mendengar kata-kata Nenek Yang.

"Kau juga sama bukan? Shangjue telah mengatakannya padaku" kata Nenek Yang memandang Shangguan Qian.

Dia awalnya ragu, karena dia Wufeng yang membunuh putrinya. Tapi dia berpikir kembali yang membunuh mereka adalah orang lain, apakah patut menumpahkan rasa benci padanya?. Belum lagi dia mendengar latar belakang gadis ini kurang lebih sama dengan Shangjue, bahkan lebih menyedihkan.

"Iya" kata Shangguan Qian mengangguk.

"Kau tidak usah khawatir. Kau bisa menganggap kami keluarga" kata Nenek Yang tersenyum tulus.

Hembusan angin pagi membuat ruangan di dalamnya menjadi cukup segar.

"Aku juga ingin mengatakan karena tempat ini menjadi tempat penyaluran senjata Gong Men, tentu saja ada beberapa orang yang akan datang"

[3] My Journey to You/Yun Zhi Yu (雲之羽) : Like Thorns in A RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang