Chapter 1.3 : Cemburu?

172 12 0
                                    

"Aku tidak masalah, jika kau ingin mengejarnya lagi. Lagipula itu hakmu" kata Shangguan Qian bersender dan menopang dagunya.

"Aku hanya penasaran. Apakah kau tidak lelah dan malu?" katanya tersenyum meremehkan.

"Tidak ada kata lelah dalam cinta" kata Zheng Nanyi lantang bernada ragu.

Shangguan Qian tertawa. Lucu sekali orang yang dibutakan cinta.

"Menurutmu apa itu cinta?" tanya Shangguan Qian menahan tawa.

"Cinta ketika kau memberikan segalanya untuknya" kata Zheng Nanyao berdebat.

"Segalanya?" Shangguan Qian tersenyum kecil.

Mengingat dirinya mengatakan yang sama pada Shangjue. Tapi dia mengatakannya dalam konteks yang berbeda.

"Yang kau sebut cinta itu adalah obsesi dan kompromi" kata Shangguan Qian memandangnya tajam.

"Aku juga tidak tahu apa itu cinta. Yang kulihat, kau saja tidak mencintai dirimu sendiri, ingin mencintai orang lain? Lucu sekali" kata Shangguan Qian mengerutkan dahinya memandang Zheng Nanyao.

"Kau lihat apakah ini dirimu yang asli?" tanya Shangguan melihat Zheng Nanyao dari ujung kepala hingga kaki yang terlihat sama dengan dirinya.

"Kau tahu, aku pernah seumuran denganmu. Perasaanmu pada Jue Gongzi hanya sebatas kagum. Ketika dia melihatmu dengan tatapan jijik, memarahimu dan mengetahui sifat aslinya. Perasaanmu padanya berubah. Iyakan?" kata Shangguan Qian.

"Apa yang kau tahu. Omong kosong!" kata Zheng Nanyao mengelak. Dia memang sedikit sakit hati dan takut pada dirinya. Jue Gongzi yang dia bayangkan bukan seperti itu.

"Aku tidak tahu. Tapi pahamilah dirimu, apakah sebegitu menginginkannya hingga melupakan dirimu sendiri?. Apa kau tidak memiliki perasaan sebagai manusia? Ketika dia selalu mengabaikanmu? Jika aku dirimu, aku tidak akan membuang tenaga dan masa mudaku mengejar seseorang yang sama sekali tidak tertarik padaku. Dunia ini luas, tidak hanya berputar pada dirinya" kata Shangguan Qian sedikit kejam dengan nada santai.

Zheng Nanyao berpikir sejenak.

"Kau menyukainya, karena kebiasaan ucapan orangtuamu yang mengatakan Jue Gongzi sangat hebat dan sangat cocok denganmu. Dia akan menjadi suami yang hebat dan keren. Bukankah begitu?" tanya Shangguan Qian lagi.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Zheng Nanyao sedikit terkejut.

Sejak kecil dia selalu diceritakan oleh ayahnya kehebatan Jue Gongzi. Menjadi istrinya dan bagian dari Gong Men merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam hidupnya.

"Kesuksesan ada pada dirimu sendiri bukan orang lain. Lagipula di dunia ini, masih banyak yang bisa dipikirkan selain cinta. Kenapa kau merasa jika tidak ada cinta, kau bisa mati? Omong kosong sekali! " kata Shangguan Qian tersenyum sinis memandang ke depan.

Zheng Nanyao mengingat kembali dirinya. Entah kenapa omongan yang dikatakan orang ini terdengar sarkas, tapi membuka pikirannya yang sempit.

Ia merasa sedikit sadar, dia seakan digiring orangtuanya untuk menyukai Jue Gongzi, selalu mendengar ceritanya, mengajarinya etika wanita dan memasak dan hal lainnya, hingga berubah menjadi seseorang yang hanya beridentitas untuk mendapatkan Jue Gongzi. Padahal dia ingat saat kecil, yang ingin dilakukannya adalah berkelana ke seluruh dunia.

Cahaya jingga sore mengenai wajah Shangguan Qian yang sedang menopang dagu.

Zheng Nanyao memandangi fitur samping wanita di depannya ini. Seharusnya dia membencinya karena berusaha membuatnya melepaskan diri dari Jue Gongzi.

[3] My Journey to You/Yun Zhi Yu (雲之羽) : Like Thorns in A RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang