Chapter 4

2 1 0
                                    

Para tamu undangan diarahkan menuju ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para tamu undangan diarahkan menuju ruang makan. Mereka memasuki ruangan itu secara berpasangan karena mulai merasa dekat karena dansa sebelumnya.

Tamu-tamu itu kembali dibuat kagum karena ruang makan juga tidak kalah luasnya. Meja makan yang dilapisi dengan taplak putih memanjang dari pintu hingga ke ujung ruangan.

Piring-piring porselen dengan bordir perunggu yang tertata rapi menambah kesan klasik yang ada di tempat itu. Setiap orang mengambil kursi mereka masing-masing.

"Selamat malam. Seperti biasa, pesta tahunan ini mengusung tema yang berbeda-beda. Untuk kali ini, temanya adalah 'beragam namun dengan darah yang sama merahnya'." Ucap Vierty sebelum menjamu tamunya.

Ia melanjutkan, "selebihnya tentang hidangan akan dijelaskan lebih lanjut oleh kepala koki."

Sang kepala koki muncul bersama dengan pelayan-pelayan lainnya membawa hidangan pertama dan gelas wine.

Hidangan diletakkan dengan hati-hati ke atas piring setiap tamu dan juga anggota Zragas. Pembuka jamuan yang cukup umum untuk acara formal—salad.

"Dibuat dengan sayur segar yang dipanen oleh para petani lab di Zragas, dan jika anda memakannya dengan saus ini..." kepala koki menjeda ucapannya sambil membuat gestur 'OK' "...dijamin ini adalah salad terbaik yang pernah kalian coba. Selamat menikmati."

Ia mengakhiri penjelasan hidangan pertama dengan senyum dan berlalu dari sana. Para pelayan menuangkan anggur merah ke setiap gelas tamu dan kembali ke posisi mereka.

"Wah. Anggurnya enak." Belle menaikkan alisnya terlihat puas.

"Tentu saja, itu anggur yang dipanen secara khusus di perkebunan Zragas," pria yang menjadi pasangan dansanya yang merupakan anggota Zragas menimpali ucapan Belle dengan bangga.

Belle melirik Arlo dan menjawab, "Tentu saja harus anggur khusus, toh ini bukan pesta sembarangan yang akan menghidangkan anggur murahan, kan?" sambil tersenyum sinis.

Arlo tertawa, "Hahaha, tentu saja. Semua yang ada di tempat ini adalah khusus. Termasuk setiap pengalaman kalian kedepannya..." ia mendekatkan bibirnya ke telinga Belle "...semua itu khusus dirancang untuk kalian."

Arlo tersenyum kembali dan menyantap saladnya.

Cassandra juga terlihat menikmati saladnya, jujur saja salad ini cukup enak karena sausnya yang gurih dan rasa sayurannya yang segar.

Ia menatap para tamu undangan satu per satu. Sepertinya ada beberapa yang berasal dari kalangan atas.

Terlihat dari pakaian mereka yang terkesan mahal dengan mantel bulu untuk melengkapi tema abad pertengahan, apalagi pria kembar itu.

Yah, yang paling mencolok adalah cara makan mereka yang sangat beretika.

Namun, orang di sebelahnya...err...bagaimana mengatakannya, seperti tidak tahu malu?

ZRAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang