Parte 9. Our Future🔞

298 22 5
                                    

Enjoy!













***

Sudah dua bulan Haruto tinggal di rumah tante Rose dan besok Haruto harus kembali ke Jepang. Sebenarnya Haruto sudah terlanjur nyaman tinggal di Indonesia, di rumah tante Rose. Tapi apa boleh buat, dari awal tujuannya kemari memang untuk memegang perusahaan ayahnya untuk sementara waktu saja sekaligus belajar bisnis.

"Kak Haruu, Jewu boleh tidur bareng kakak? Kak Haru beneran bakal pergi kah?" Tanya Jeongwoo dengan mata yang berkaca-kaca, mengintip di depan pintu kamar Haruto.

"Boleh Je, sini masuk dulu. Temenin kakak. Iya, kak Haru tetap harus kembali ke jepang, Je" Jawab Haruto.

Jeongwoo mendekat dengan tangis yang hampir tumpah. Sangat berat melepas kak Haruto nya itu karena selama dua bulan ini Haruto lah yang membantunya.

Mereka berdua sudah melalui banyak hal bersama, rasanya pasti akan ada yang kosong setelah salah satu dari mereka tidak hadir menemani.

"Kak Haru main kesini lagi kapan kakak?" Tanya Jeongwoo.

"Belum tau, Je. Mungkin kalau kakak dapat libur dari papa kakak bakal main kesini." Jawab Haruto.

"Nanti kalau Jewu kangen gimana kakak?"  Jeongwoo yang sedari tadi menahan tangis mulai menumpahkan air matanya.

"Kakak janji nanti kita sering-sering call. Oke? Sudah sudah jangan nangis yaa kesayangan kakak." Ucap Haruto menenangkan Jeongwoo.

Jeongwoo mengangguk sambil menenggelamkan kepalanya ke leher Haruto, dia menumpahkan tangisnya disana. Haruto yang melihat sikap Jeongwoo jadi tidak tega untuk pulang ke rumahnya, tapi bagaimana lagi, dia tetap harus pergi.

"Jee... Udah jangan nangis lagi..." Sambung Haruto.

CUUPPPP~

Haruto mencium sayang kening Jeongwoo. Merasa gemas melihat hidung merah Jeongwoo karena tidak berhenti menangis sedari tadi.
Haruto memeluk Jeongwoo yang mulai memasuki alam mimpi disampingnya dengan erat. Mereka pun mulai tertidur dengan posisi saling berpelukan seolah tidak rela untuk berpisah esok hari.



















***

"Bagaimana keadaan anak saya dokter?" Tanya sang ibu yang sangat Khawatir dengan keadaan anaknya.

"Ibu tenang saja yaa, Putra ibu baik-baik saja, dia cuma pingsan bu, Sebentar lagi juga bangun. Dia hanya syok saja bu karena giginya yang di cabut. Kalau gitu saya permisi bu." Ucap dokter yang menenangkan ibu pasiennya.

Dokter itu pergi ke ruangannya, mendudukan diri di kursi kesayangannya itu, saat hendak minum tiba-tiba saja dia mendengar pintunya diketuk.

took tok tooookkkk~

"Iyaa masuuuk." Kata sang dokter.

"Jewuuu, udah selesai belum periksa pasiennya? ayooo buruannn kita lunch aku laper banget." Ucap dokter Doyoung.

Ya Jeongwoo melanjutkan cita-citanya untuk menjadi dokter gigi. Hidupnya berjalan dengan baik setelah semua yang pernah dia lalui dulu. Haruto pun menepati janjinya untuk sering berkabar dengan dia.

"Eh dob hari ini tanggal berapa?" Tanya Jeongwoo setelah lunch dengan Doyoung.


"22, kenapa memang?" Jawab Doyoung sambil balik bertanya.

Jeongwoo melotot kaget, sambil melihat jam, dia langsung berdiri dari duduknya.

"Oh my god, gua lupa. Hari ini gua janji jemput suami gua pulang dari LN. Gua ijin pulang duluan yah Dob." Ucap Jeongwoo lagi.

Usainya Patahku (Hajeongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang