Samuel datang ke lokasi yang dikirimkan oleh sebi pas ketika ia sampai pemandangan cukup mencekam, ada jajang dengan tatapan tajam ke arahnya dan bima yang menangis?
"Anjir bim lo kenapa nangis?" muel panik adik kecilnya ini menangis kencang sekali sembari memeluk dirinya
"Bang ini ada apa?" muel kebingungan saat ini
"Lo liat kan bang?" emosi jajang
"Hah liat apaan? ini ada apa sih? kenapa ade sepupu bisa kayak gini?" bagai disambar petir jajang terkejut bukan main 'adik sepupu'
"Ini jajang salah faham sama abim, gara gara liat abim jalan sama lo" ucap sebi to the point
"Loh jang? bukannya abim udah kenalin gw ke lu sebelumnya?"
"Hah kapan?" bingung jajang maksud lelaki ini apa?
flashback...
2 tahun yang lalu, abim izin pamit untuk pulang kampung, benar sebenarnya abim ingin mengajak jinoo tapi yang namanya artis magang maka ia sedang sibuk
"Ka muelll" seseorang yang dipanggil muel menengok dan tersenyum
"Sendirian aja? jinoo mana?" samuel memang lebih tua dari jinoo, orang itu sangat mengkhawatirkan adik adiknya
"ndaa ikut, kerjaa katanya" balas abim, lalu hanya di balas anggukan dan senyuman
drttt drtt...
"Ka muel bentar, temen aku nelfon" tahan abim sambil mencari ponsel genggamnya itu
setelah dilihat ternyata itu adalah roommatemya alias jajang, tapi kenapa ia menelpon? bukannya ia akan pergi juga?
"Abimmmm, kangenn" deru sapa yang pertama kali di ucapkan jajang, tidak tahu saja ada orang lain disini
"Alay ah, aku mau pulkam, ini ydah sama abang sepupu aku, bang samuel" ucap abim mengarahkan ponselnya ke sepupu tertua itu
"Halo jang, gw samuel panggil aja bang muel" sapa samuel mengakrabkan diri
"Halo bang, jagain abim ya takut lecet" ucap jajang yang di akhiri dengan kekehan bodoh orang itu
setelahnya mereka sedikit berbincang kemudian abim dna muel bergegas untuk naik kereta
flashback off...
Jajang mulai mencerna semua kalimat, dan dia sadar orang didepannya ini memang benar adalah kaka sepupu dari abima
"Sekarang udah inget kan?" sela sebi diantara suasana itu
Ia sadar ia salah dan hanya termakan ego semata, abima menangis yucil juga menangis, bodoh sekali dirinya ia merutuki kebodohannya
"Sekarang kelarin masalah kalian berdua" ucap sebi jajang menatap abim yang menggeleng, bodoh sekali ia menyakiti lelaki manis seperti abim
"Sam, tara ikut gw, vin bawa yucil ke kamar" final sebi meski bagaimanapun ini masalah jajang dan abim, pasti mereka faham bagaimana menyelesaikannya setelah ini
Hening menyelimuti 2 orang itu, setelah kepergian yang lain yang lain, mereka hanya berdiam diri enggan untuk menggeluarkan suara
"Bim"/"Jang"
terkejut tentu mereka berbicara bersamaan memanggil satu sama lain
"Kamu duluan aja bim" ucap jajang dan abim mengangguk sebagai jawaban
"Maafin abim yang ga ngabarin kamu kalo abim keluar sama sepupu abim, abim tau kamu kecewa berat sama abim..." sebelum melanjutkan perkataannya jajang sudah lebih dulu memeluknya
"Maafin aku juga idah nuduh kamu yang engga engga, its all my fault mungkin kalo ada ka jinoo aku bakal di pukul dan diceramahin abis abisan" ucap jajang seraya mengusap bagian belakang kepala bima untuk menenangkannya
"Noo ini salah akuu" ucap abima lalu langsung menangis kencang, jajang juga semakin mengeratkan pelukannya ke simanis
tak berselang lama mamat keluar kamar dan melihat pemandangan ini
"Kalo mau mesra mesra an jangan disini heuy" ucapnya lalu melangkah kedapur membuat jajang dan bima yang tadi berpelukan segera tertawa
"Kita baikan?" tanya jajang lalu dibalas anggukan oleh abima, tanpa babibu jajang langsung menciumi seluruh wajah simanis dari dahi, pipi, hidung, dagu, dan bibir nya
Sementara itu gavin membawa yucil kekamarnya untuk menenangkan diri sesampainya di kamar gavin menatap seisi ruangan ini, bau parfum strawberry yang begitu melekat dihidung
"Ini kaya bau parfum yang pernah kaka kasih ya?" tanya gavin dan yucil membalasnya dengan anggukan meski masih murung
Gavin mengarahkan yucil ke tempat tidurnya untuk beristirahat, ia menidurkan yucil namun saat hendak untuk bangun tangan gavin ditahan
"Kaka disini aja, bobo sama aku" ucap yucil lalu dibalas anggukan oleh gavin yang langsung tersenyum
Gavin mengusap kepala yucil yang sedang memeluknya dan mengecup dahi si manis itu, mencoba untuk membiarkan si kecil terlelap
"Kak" panggil yucil lalu dibalas deheman dari sang empu
"Kita sebenernya apa sih?" tanya yucil yang berusaha melawan kantuknya, ia mengantuk sekali sebab menahan tangis, tak lama menanyakan itu ia terlelap
Gavin yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali menciumi dahi si kecil sambil tersenyum
"Aku bakal ngikat kamu untuk masuk kedalam hubungan yang lebih serius, i'll be wait a perfect time to purpose you my little bunny" ucap gavin berbisik lalu kembali mengelus si kecil di dekapannya ini
Sementara di luar rumah 3 manusia ini sedang mengobrol santai
"Sebenernya ada apa sih bang?" tanya samuel sumpah dia bingung dari tadi
"Salah paham aja ka, biasa pasangan remaja" celetuk tara yang kembali menyiram bunga
samuel hanya ber oh ria saja, lalu celingak celinguk sedang mencari seseorang, sadar akan hal itu tara kembali berkata
"Mamat tadi per- Oh itu dia" ucap tara ketika melihat Mamat datang dengan muka lesuh
"Diem ah gw ga mood" Keluh Mamat dengan wajah yang kusut
"Mat Kenapa?" celetuk Samuel, Mamat kaget langsung berbalik dan ternyata ada abang kesayangannya disini
"Bang muel kapan kesini?" tanya Mamat excited
"Dari tadi loh, kamu aja yang ga liat" sekarang Sebi ikut nyeletuk sambil nyeruput teh yang ia beli
"Loh ada bang sebi juga hehe" balas mamat, tara dan sebi hanya bisa geleng geleng kepala
Mamat yang tadinya lesu kembali ceria, sebi sama tara yang udah biasa ngeliat itu bodo amat an, siapa yang ga tau kalau samuel suka mamat begitupun sebaliknya, cuma doi berdua nya ga ngeh aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUCIL
FanfictionIni adalah beragam cerita yucil dengan para abang nya yang kelakuaannya lebih bikin istigfar dan naik darah seorang bocil ini, inilah kisahnya dari yang masih masa smp hingga ia benar benar dewasa. since in 0523 warning B×B, homophobic out hardword...