8. Hilang

41 2 0
                                    






"ABANGGG!!!!"
"ABANG TOLONG GU-GUE NEMU DARAH ABANGGG!"
"JIAN BANG..."
Sebelumnya.

Falshback on.

Setelah mereka dari pantai Cloe yang berniat akan ke kamar atas untuk mengecek keadaan Jian. Baru saja membuka pintu ia dikagetkan oleh, Darah segar yang mengalir banyak dari lantai begitu juga tembok. Dan Jian yang dia cari tidak dan dikamar tersebut..

Cleo menjatuhkan diri sambil berteriak, Meminta bantuan..

"ABANGGG!!!!"
"ABANG TOLONG GU-GUE NEMU DARAH ABANGGG!"
"JIAN ILANG BANG..."

Flashback off.



Melihat keadaan kamar yang sudah berantakan ditambah darah yang berceceran, Membuat Cloe berteriak histeris sembari menangis dalam duduknya. Sontak semua para abang kaget dan langsung berlari menuju arah kamar.

Setelah memasuki kamar tersebut, Betapa terkejutnya mereka lihat begitu banyak darah segar yang berada dilantai dan tembok membuatnya mual sekaligus begidik ngeri.

Setelah menenangkan Cleo, Mereka berkumpul diruang tamu. Dengan raut wajah panik dan suasana hening menyelimuti..
Bang Malik akhirnya membuka suara, Memecahkan keheningannya tersebut.
"Kita semua tenang jangan panik, Sekarang kita cari kesegala arah! Sampai Jian ketemu, Kumpul kembali diruang tamu okee?"
"Dan buat Cleo gimana? Lo kuat atau mau tunggu aja disinih?" Ucap Malik sembari berdiri dari duduknya.

"Gue gapapa kok, gue bisa bantu cari Jian. Dengan diam aja gue juga gak akan tenang." Jawab Cleo.

"Ini sebenarnya kenapa sih? Dari mulai hal yang tidak terduga dimulai dari perjalanan sampai ilangnya Jian! Gue gak ngerti kenapa harus kita yang mengalaminya!" Ucap frustasi Handika.

"Gue juga gak tau kenapa, Tapi yang pasti kita gak boleh berjauhan. Harus dekat dan saling menjaga" ucap Malik.

"Kita lapor aja kepolisi bang" ucap Naufal.

"Jangan, nanti ribet kita gak ada bukti cctv atau segala macem. Nanti yang malah makin runyam bukannya ketemu solusi." Ucap Malik.

"Bener juga sih, kasus pembunuhan kemarin aja ditutup apalagi menangani kasus ini. Yang udah pasti bakal ditutup juga" ucap Jean.

"Apa jangan-jangan disinih ada psikopat yang bunuh deket daerah lu bang?" Ucap panik Randy sembari mengepalkan tangannya.

"Gue gak tau yang pasti ini teror yang mengancam nyawa kita semua" ucap Malik

"Mau gak mau kita semua harus cepet-cepet cari Jian dan keluar dari villa ini!" Ucap tegas Handika yang disetujui yang lain.

"Kita bagi kelompok aja, Gue sama Naufal,  Randy dan Cleo. Lu Jean sama Handika. Gimana?" Ucap Malik.

"Okee ginih aja. Kita berpencar kumpul lagi disinih. Jangan lupa tetep ngabarin lewat group apapun yang terjadi." Ucap Handika final.

Mereka semua pun akhirnya berpencar, "Je lo cari dilantai atas gue cari disekitar sinih dulu" ucap Handika.

"Okee" jawab Jean dan mulai mencari.

"Bang gue cari kearah halaman belakang yaa" ucap Randy.

"Iye hati-hati tetep ngabarin. Dan gue bakal cari kearah deket kolam renang dan Naufal lu ke arah jalan deket pintu keluar villa." Arahan dari Malik.

"Okee kalo gituu kalian semua hati-hati yaa" ucap Naufal sambil berjalan menjauh.




Setelah lelah mencari Jean akhirnya turun menuju ruang tamu tempat dimana Handika berada. "Gimana nemu dik?" Tanya Jean yang jalan menghampiri Dika.

"Kagak ada, Gue cari kemana-mana gak nemu tuh bocah" ucap Handika frustasi.

"Kita cari diluar aja, Aneh banget dah nih villa" ucap Jean.




Sisi lain yang sedang berpencar diluar, "Ketemu kagak bang?" Tanya Naufal.

"Kagak ada kemana yaa nih bocah. Bikin gue khawatir" ucap Malik sembari melirik kesegala arah.




Mr. Blood

??:
Dimana lu?

Mr. Blood:
Rebahan gue

??:
Si anjing bisa-bisa lg situasi ginih lo malah rebahan!!

Kerjaan lo beres?

Mr. Blood:
Beres lah siapa dulu gituh

??:
Bacot.










"BANG"
"TOLONGG RANDY BANG..."


Jangan lupa feedback nya🤍
~Next...

Hiyahh sekarang Randy kenapa tuh? Ulah siapa sihh?

Villa Duka (NCT DREAM) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang