TWENTY ONE: HAPPY END?

261 40 26
                                    

Di bawah kucuran air hangat, Yeonjun memutuskan untuk nanti dia akan berangkat sendiri saja ke bandara. Namun, saat lelaki bermata rubah itu menyelesaikan mandinya, lalu membuka pintu, dia langsung dikejutkan dengan sosok Taehyun yang berdiri di depannya dengan handuk yang bertengger di pundak. Wajah Taehyun masih terlihat sangat mengantuk, matanya setengah menutup.

"Kenapa kau bangun?" Tanya Yeonjun sembari menggosok rambutnya dengan handuk kecil.

Taehyun menguap lebar sekali, sebelum akhirnya dia menyahut, "Aku bangun karena aku masih hidup! Awas!" Sungutnya galak.

Yeonjun menyingkir dari daun pintu, memberi jalan untuk Taehyun masuk ke dalam. Yeonjun berjengit saat Taehyun menutup pintu kamar mandi cukup kencang, membuat tangan Yeonjun terangkat untuk mengelus dada sembari terheran-heran dengan sikap Taehyun yang tiba-tiba berubah jadi seperti kucing agresif.

"Jangan kunci pintunya!" Yeonjun hanya mengantisipasi terjadinya sesuatu dengan Taehyun di dalam sana. Tapi seperti biasa, Taehyun menulikan telinganya. Suara 'klik' dari lubang kunci membuat Yeonjun berdecak kesal.

Hampir setengah jam berlalu, Yeonjun belum melihat tanda bahwa Taehyun akan selesai. Suara air mengalir masih terdengar dari dalam kamar mandi. Bosan menunggu, Yeonjun akhirnya memilih untuk beranjak melihat-lihat sisa makanan semalam. Lelaki itu mengendus aroma kotak makanan satu persatu, memastikan apakah ada yang basi atau tidak -lemari pendingin yang ada di kamar hotel hanya muat untuk kue saja.

Setelah yakin dengan semua makanan yang masih dirasa aman untuk dikonsumsi, Yeonjun mulai mengisi mulutnya yang kesepian dengan sisa jajangmyeon yang tak habis Taehyun santap semalam. Mie dengan saus pasta kacang kedelai hitam itu Yeonjun habiskan hanya dalam empat suapan saja.

"Hyung! Aku berniat untuk memakan mie-ku lagi setelah mandi! Kenapa malah kau habiskan?!"

Yeonjun nyaris tersedak mendengar suara Taehyun yang tiba-tiba muncul di dekat telinganya. Yeonjun tidak tahu sejak kapan Taehyun keluar dari kamar mandi, dia terlalu sibuk mengunyah

"Tidak boleh. Ini sudah dingin. Kau harus makan sesuatu yang fresh."

Mendengar kalimat Yeonjun yang tidak terlalu jelas karena mulutnya yang penuh dengan makanan, Taehyun berdecih, "Katakan itu pada dirimu sendiri!" Ketusnya, lantas ia berlalu menuju nakas di samping ranjang -tempat obat-obatannya berada. Taehyun memasukkan tiga pil putih ke dalam mulutnya, yang didorong langsung dengan dua teguk air mineral dari dalam gelas.

Yeonjun menyudahi hasrat mengunyahnya yang sebetulnya belum terpuaskan. Tapi, melihat Taehyun yang menggigil kedinginan seusai kegiatan mandinya, Yeonjun merasa ada yang harus dia lakukan.

"Taehyunie! Aku akan mengeringkan rambutmu!" Seru Yeonjun.

Yeonjun mengacungkan alat pengering rambut yang entah sejak kapan dia ambil. Taehyun menurut saja saat Yeonjun menggiringnya untuk duduk manis di atas hamparan karpet abu-abu yang berbulu -tempat yang sama di mana mereka makan semalam. Yeonjun yang mengambil posisi duduknya di sofa, mulai mengapit badan Taehyun dengan dua kakinya yang dilebarkan. Kini, Yeonjun berhadapan dengan punggung Taehyun yang posisi duduknya lebih rendah.

Suara berderu dari mesin pengering seketika memenuhi seluruh sisi ruangan. Dengan lihai Yeonjun menggerakkan alat pengering sudah seperti ahlinya, juga tangan kirinya yang bergerak seirama untuk mengurai rambut Taehyun yang masih meneteskan sedikit bulir air. Sedangkan Taehyun sendiri hanya diam saja menikmati pelayanan gratis yang Yeonjun berikan tanpa aksi protes sedikitpun. Remaja pucat itu duduk termangu dengan bibir yang sedikit terbuka. Belakangan ini, melamun sudah menjadi hobi favoritnya.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄








 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TWIN FLAME || Taehyun & HueningKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang