TWENTY TWO: Home Sweet Home

289 49 17
                                    

Pagi-pagi sekali, Taehyun sudah mandi. Aroma buah-buahan segar menyeruak dari rambut hingga sekujur tubuhnya. Taehyun mengakhiri kegiatan mandinya dengan menyikat giginya menggunakan sikat yang berbeda dari orang dewasa lainnya -bahannya lebih lembut dari sikat biasa- khusus untuk gusinya yang sekarang jadi mudah berdarah. Tidak hanya gusi, pendarahan sangat mudah terjadi di beberapa titik tubuhnya yang lain, dengan atau tanpa pemicu. Kanker yang bersarang membuatnya lebih rentan dari pada seorang bayi yang baru lahir.

Kurangnya sel darah sehat di sumsum tulang, membuat jumlah trombositnya cenderung lebih rendah di banding orang sehat pada umumnya. Masalah itu kerap memicu pendarahan berlebih pada tubuh Taehyun, ditandai dengan; permukaan kulit yang mudah memar, darah yang sulit berhenti jika terluka, toleransi yang rendah terhadap rasa nyeri, juga beberapa kali patah tulang ringan tanpa sebab. Taehyun sadar perihal seberapa rapuh tubuhnya sekarang, mungkin diremas sedikit saja bisa remuk. Jadi, Taehyun sebisa mungkin mengantisipasi apa saja yang sekiranya dapat membuat dirinya merasa kesulitan di sepanjang perjalanannya menuju akhir.

Boleh dibilang, sekarang Taehyun sudah terbiasa dengan kondisi tubuhnya yang error sejak tahun kemarin. Taehyun menerima jalan hidupnya sebagai orang sakit. Satu tahun adalah waktu yang sebentar untuk kanker yang berkembang terlalu pesat, meski pasien sudah melakukan pengobatan secara patuh.

Berulangkali Taehyun mengalami fase penolakan. Penolakan yang dulu kerap terjadi saat Taehyun merasa masih memiliki setitik harapan untuk pulih. Tapi sekarang, Taehyun sudah berada di tahap pasrah dan menunggu. Menunggu untuk melihat bagaimana perkembangan parasit ganas itu akan mengoyak tubuhnya sampai habis tak tersisa, seperti maggot yang mengurai sampah. Setidaknya, Taehyun bisa bernapas lebih lega sekarang, dia tidak lagi mengalami efek samping pengobatan khusus kanker, yang nyatanya -menurut Taehyun- jauh lebih merepotkan dibanding gejala kanker itu sendiri.

Satu bulan pertama, semenjak terlepas dari dekapan intens tangan-tangan medis, sekilas Taehyun terlihat lebih sehat dan bugar. Dibanding penampakannya yang semacam tengkorak hidup, yang setiap hari hanya bisa berbaring lesu di ranjang rumah sakit, kini image itu perlahan memudar. Tulang selangkanya sudah tak semenonjol dulu, pipinya juga sudah mulai berisi. Mual dan muntah sudah jarang dia alami, berefek pada nafsu makannya yang membaik. Taehyun yang sempat kehilangan banyak angka pada bobot tubuhnya, perlahan ia mendapatkan angka itu kembali. Yang tidak tahu kebenarannya, mungkin mengira Taehyun seolah baru saja melewati perang sengit dengan akhir yang membahagiakan. Tapi nyatanya, Taehyun hanya sedang bersantai dan menerima kekalahannya dengan dada yang lapang.

Memangnya, mau bagaimana lagi? Marah pada Tuhan? Maaf, Tuhan, tidak lagi. Anak itu sekarang menjadi lebih taat dalam beribadah. Dia juga sudah menyisihkan sebagian besar uang simpanannya untuk di donasikan secara rutin setiap hari minggu ke gereja yang sering ia datangi. Konon uang itu akan di salurkan ke berbagai yayasan, rumah sakit, panti asuhan, ada pun kepada jemaat lain yang sedang membutuhkan secara perorangan. Kemana pun hartanya berlabuh, Taehyun berharap pundi-pundi itu akan menjadi salah satu tangga untuk nanti ia melangkah menuju surga.

Benar, bayang-bayang kehidupan setelah kematian bukanlah hal tabu lagi bagi seseorang yang garis akhirnya sudah dibacakan oleh vonis dokter.

Hitungan mundur mulai dari satu bulan, dua bulan, bahkan mungkin lebih dari satu tahun jika Tuhan berkehendak. Berapa lama pun kematian itu akan datang, Taehyun bersedia menunggu dengan penuh kesiapan.

Jika dulu kata mati adalah momok yang menakutkan baginya, maka sekarang tidak lagi. Tentang bagaimana, kapan, dan siapa saja yang akan mendampinginya hingga ujung napas terakhir, Taehyun bisa dengan leluasa memikirkan itu semua tanpa perasaat takut lagi. Orang disekitar Taehyun menyadari hal itu. Perihal Taehyun yang sering kedapatan sedang tenggelam jauh di dalam lamunannya, tanpa tahu apa saja yang sedang berputar di benaknya.

TWIN FLAME || Taehyun & HueningKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang