Bagian Tiga

14 2 0
                                    

Rafa dan Ariel menginap di apartemen milik Rafa. Apartemen kecil yang dibeli Rafa dari uang tabungannya.

Rafa memeluk Ariel yang akhirnya tertidur setelah tangis nya habis dan dirinya lelah. Rafa mengirim pesan pada Yori dirinya pergi, dan gak pulang untuk beberapa saat, sebelum ikut tertidur bersama kekasihnya.

Pagi itu Rafa terbangun mencari Ariel yang tidak ada dalam pelukannya. Rafa memandang kamarnya yang hanya ada dirinya. Barang Ariel ada disana berarti harusnya Ariel belum pergi.

"By, dah bangun?" Tanya Ariel memunculkan kepalanya di balik pintu.

"Duh ndut, kirain ilang kemana," kata Rafa duduk di sudut tempat tidurnya.

"Sarapan dulu, pagi ini kamu ada kelas kan," kata Ariel dijawab anggukan Rafa.

Merekapun sarapan bersama bak suami istri di meja makan yang menempel pada meja dapur apartemen tersebut.

"Ndut hari ini kuliah?" Tanya Rafa mengelus rambut kekasihnya.

"Bolos deh, lagi gak mood banget, nanti aku titip absen aja ma Gita," kata Ariel memandang kekasihnya.

"Ya udah aku mandi dulu ya," kata Rafa pergi ke kamarnya untuk mandi. Sementara itu Ariel membersihkan bekas makan mereka.

"Ndut aku berangkat dulu," kata Rafa mengecup pucuk kepala Ariel dan berangkat meninggalkan Ariel.

Sesampainya di kampus Jinan dan Gita menarik Rafa menjauh dari kerumunan. Rafa nampak bingung dengan kedua sahabat pacaranya.

"Lu jangan muncul dulu deh, dari tadi banyak yang nyariin lu, kayaknya anak buah papinya Eril," kata Jinan.

"Eril aman kan?" Tanya Gita khawatir.

"Aman kok, jadi gue gimana?" Tanya Rafa bingung.

"Lu pergi aja, tar gue titipin temen lu absennya," kata Jinan mendorong Rafa pergi.

Rafa pergi kembali ke apartemen dengan segera. Ketukan dirinya di pintu apartemen membuat Ariel cukup kaget.

"Lho by?" Tanya Ariel saat membuka pintu. Rafa segera masuk dan mengunci pintu.

"Anak buah papi kamu ke kampus nyari kita," kata Rafa melempar badannya ke sofa.

"Hah, jadi gimana?" Tanya Ariel dengan wajah ketakutan.

"Kata Jinan kita stay low dulu aja," jawab Rafa.

"Maaf ya," kata Ariel memeluk Rafa. Rafa memeluknya juga dengan erat.

Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu di apartemen aja. Walau Rafa sudah terlihat lebih tenang namun dalam hati dan otaknya dia tidak tenang.

Malam harinya Rafa makin tidak tenang, karena dirinya mendadak mendapatkan kiriman pesan dari Yori yang isinya meminta dirinya pulang segera, emergency.

"Ndut, aku harus pulang, Yori bilang ada sesuatu di rumah, aku gak tenang," kata Rafa akhirnya.

Ariel tampak ragu, namun dia sadar dirinya yang bikin kondisi menjadi bahaya. Akhirnya dia mengijinkan Rafa untuk pulang.

"Kamu hati-hati ya by," kata Ariel menangkup kedua pipi pacarnya, kemudian mencium bibir Rafa. Kecupan yang dalam dan seperti tidak ingin lepas, seperti pertanda ini pertemuan terakhir mereka.

"Love u ndut!" Kata Rafa melepas ciumannya dan beranjak pergi.

Rafa segera meluncur pulang kerumah. Sesampainya dirumah dia dikagetkan dirumahnya banyak orang dengan mobil-mobil cukup mahal di depan rumahnya.

Love and JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang