"Ngapain kalian!" Kata Rafa mendorong orang-orang yang sedang mengancam papanya sementara Yori udah berdiri ketakutan di belakang papanya.
"Mana non Ariel?" Kata salah satu orang suruhan papi Ariel.
"Gak tau, gue dah gak ketemu dia dari kemaren," kata Rafa.
"Gak usah bohong kamu!" Kata pria itu lagi.
"Gue bilang gue gak tau! Keluar kalian!" Kata Rafa membentak.
"Bos!" Panggil salah seorang yang lain dan membisikan sesuatu pada orang yang berbicara pada Rafa.
"Oke, bubar!" Kata orang itu dan mereka semua pergi dari sana.
Setelah itu rumah Rafa menjadi sunyi senyap, ketiganya duduk di ruang keluarga tanpa sepatah kata.
Rafa masih sibuk mengecek Ariel yang tidak bisa hubungi. Tidak lama dirinya mendapat kabar dari penunggu apartemen, apartemennya di dobrak orang-orang gak dikenal, tapi kayak gak nemu yang mereka cari.
Rafa hanya berfikir Ariel udah pergi, tapi kemana? Kok gak ada kabar, ditengah gundahnya Jinan memberi kabar Ariel ada di kosan Gita. Rafa menjadi lebih tenang.
"Rafa, papa minta kali ini kamu nurut nak, jauhin putrinya keluarga Haditama, kita gak sebanding," kata sang papa lemes.
"Pa itu gak ada urusannya ma harta!" Protes Rafa. Yori hanya menggeleng meminta Rafa mengalah.
"Ck!" Kesal Rafa pergi meninggalkan keduanya.
Saat akan berjalan pergi dirinya terhenti karena teriakan Yori. Sang papa mendadak nyeri dada hebat hingga pingsan. Keduanya segera membawa sang papa ke rumah sakit.
"Ya Tuhan cobaan apalagi ini! Belom selesai satu dah ada lagi!!" Batin Rafa saat menunggu sang ayah.
Yori tertidur dengan kepala di pangkuan Rafa. Dirinya terpaksa memindahkan Yori karena sang dokter telah keluar dari ruang periksa.
"Dek, papa kamu tadi serangan jantung, kondisi sekarang stabil, tapi harus masuk ICCU dulu, kayak gue bilang, pemicunya harus bener-bener di hindari dek," kata dokter Kenzo dokter jantung ayahnya yang juga kakak sepupunya.
"Iya bang, makasih" kata Rafa kemudian Kenzo pergi meninggalkan mereka.
"Rafa!" Panggil seseorang membuat Rafa menoleh.
"Papa gimana?" Tanya pria seumuran ayahnya yang datang dengan wanita manis seumurannya.
"Baik om, tapi harus masuk ICCU," kata Rafa masih mencoba berfikir siapa pria ini.
"Oh iya, mungkin kamu lupa dengan om, om itu om Atma, sahabat papamu, kita kemarin janjian ketemu besok buat ngenalin kalian, malah papamu sakit," kata pria itu. Rafa hanya manggut-manggut.
"Ini Yupi," kata pria itu mengenalkan gadis manis disebelahnya.
"Hai kak," kata Yupi menyalami Rafa.
"Papa mu boleh dijenguk?" Tanya om Atma. Rafa hanya mengangguk kemudian sahabat ayahnya langsung masuk meninggalkan Yupi bersama Rafa diluar.
"Oia Yori sama kamu belom makan ya, ni ada makanan," kata Yupi memberikan makan di tas yang dia bawa.
Mereka berdua mendatangi Yori yang baru saja terbangun. Rafa menjelaskan kondisi sang papa sambil menyuruh Yori makan. Rafa dipaksa Yupi buat makan karena masih menolak, Yupi tiba-tiba malah menyuapi nya. Rafa salah tingkah namun akhirnya menurut karena perutnya makin gak enak.
Yupi