five; sakit hati rana

157 22 6
                                    

3 bulan kemudian

pagi ini, kala enggan bangkit dari kasurnya. ia pusing sekali hari ini.
ia pun berusaha duduk lalu bersandar di kepala kasur dan meminum air putih yang berada di atas nakas.

" kala, udah bangun? " tanya ibun di depan pintu.

" udah bun " jawab kala lemas

" boleh ibun masuk? " tanya ibun

" masuk aja ibun "

ibun pun membuka pintu kamar anaknya dan kaget melihat anaknya yang bersandar lemas di kasur

" kala kenapa sayang? " tanya ibun panik

" gatau ibun, kala pusing, kala gabisa gerak " jawab kala lemas

ibun pun meletakkan telapak tangannya di kepala kala. panas

" kamu demam kala, sebentar ibun ambil kompres " ucap ibun lalu keluar.

kala pun memejamkan matanya sebentar, kepalanya sakit sekali.

ibun pun datang membawa baskom ber isi air dengan handuk di dalamnya. ibun pun mengompres jidat anaknya itu.

" sebentar ya, ibun bikinin bubur "

ibun pun keluar dan membuat kan bubur untuk anaknya, kala.









" kala sayang, bangun yuk makan dulu " ucap ibun

kala pun membuka matanya dan berusaha untuk duduk dengan bantuan ibun.

ibun pun menyuapi kala, baru satu suapan kala merasakan gejolak di perutnya. sepertinya perutnya menolak bubur itu.

hoekk

muntah kala di selimutnya

" aduh kala, masih mau muntah? ayo bunda anterin ke kamar mandi " ucap bunda sembari mengiringi anaknya ke kamar mandi.

kala muntah muntah, tidak tau apa alasannya. rasanya mual sekali.

selama kala di kamar mandi, ibun mengganti selimut kala, untung saja sprei nya tidak ikut terkena.

" aduh kala sebentar, bunda ambil sesuatu dulu " ucap bunda lalu pergi ke kamarnya.

bunda mencari testpack yang dia beli khusus untuk kala, kemarin.

" pake ini kala " ucap ibun memberikan testpack itu ke kala

" kala demam ibun, ga hamil " ucap kala.

" coba dulu kala "

kala pun mengambil alat itu dan mencobanya.

sedangkan ibun di luar menunggu hasil dari anaknya itu.

pintu kamar mandi terbuka.

" gimana? " tanya ibun

kala langsung memeluk ibunnya dan menangis.

" kala hamil ibun " ucap kala

ibun membalas pelukannya dan mengusap punggung kala.

---

kini mereka sedang di ruang keluarga.

" gapapa kala, kita urus anak itu bareng bareng ya "

" iya ibun, maafin kala ya ibun " ucap kala yang masih menangis sedari tadi.

" gapapa kala, jangan lupa kasih tau boss kamu itu ya "

" iya ibun, besok kala kasih tau "

ibun hanya tersenyum mendengarnya. hatinya sakit, tapi mau bagaimana lagi, kertas sudah terbakar, pisang sudah membusuk. tidak akan bisa kembali lagi.

i'll fix it for us; jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang