Warning! : Karya ini adalah fiksi. Karakter, tempat, adegan dll yang muncul adalah imajinasi penulis.
Adanya kesamaan itu merupakan kebetulan, harap tidak ada kekeliruan dengan kenyataan.
..
.
.
.
Happy reading?
__________Angin berhembus melewati hutan serta pepohonan yang dedaunan nya melambai lambai pelan, langit tampak cerah dengan awan putih yang menghiasi. Suasananya begitu asri, sehingga membuat seorang pemuda yang kini terbaring di rerumputan enggan untuk membuka kelopak matanya, sebelum pemuda itu mengerutkan kening karena mendapati kejanggalan pada tempatnya berbaring.
Ini hanya perasaannya saja atau apa, kasurnya tidak lagi empuk, tapi itu tidak mungkin. Kasurnya sangat nyaman kok, lalu-
Dengan cepat Keenan membuka mata almond nya, ia langsung terkejut begitu melihat dedaunan pohon di langit langit kamarnya. Eh, itu bukan langit langit kamarnya, melainkan langit biru asli!
"Eh, aku dimana?"
Keenan beranjak dari posisi tidurnya, ia menduduki dirinya dan melihat ke sekeliling tempatnya kini berada. Semuanya hijau dan hijau, Keenan berada di hutan? Tapi, bagaimana bisa? Hah, mimpi macam apa ini?!
"Au, ini bukan mimpi." Ucap Keenan setelah mencubit pipinya agak kencang, sekarang terlihat jelas bekas cubitan berwarna merah di pipi tirusnya.
Sekelebat ingatan langsung memenuhi pikirannya, kejadian saat malam di mana dirinya terluka akibat lemparan vas dari Alex, serta pertengkaran pertengkaran itu. Ah, apa pada akhirnya, Keenan di buang oleh keluarganya? Dia akhirnya di keluarkan oleh mereka.
Keenan selalu memikirkan hal ini pasti akan terjadi, di mana keluarganya mungkin akan membuang dirinya. Keenan mencoba bodo amat dan tidak terlalu berharap besar terhadap mereka, tetapi, mengapa hatinya tetap terasa sesak? Keenan membenci mereka, sangat. Tetapi jauh di lubuk hati nya, Keenan masih menyayangi mereka seperti keluarga, karena mereka masih memiliki hubungan darah. Dia pikir, ayah serta kakaknya juga berpikir seperti itu, itu lah mengapa sampai sebelum Keenan terbangun di tempat asing ini, dirinya berpikir mereka tidak akan tega membuangnya karena masih menganggap Keenan keluarga.
Tetapi ternyata, pikirannya salah ya? Mereka pada akhirnya membuang dirinya.
Perasaannya kini campur aduk, antara kecewa, sedih, marah, dan juga takut. Semuanya menjadi satu.
Kenapa, kenapa mereka membuang Keenan? Apa karena Lilia? Tetapi kejadiannya tidak seperti apa yang mereka ucapkan. Lalu, mungkin masalah bunda serta kakaknya Senja. Dia kan pembunuh, wajar tidak sih mereka membuang atau bahkan yang lebih buruk memenjarakan orang sepertinya.
Tanpa sadar air matanya mengalir, Keenan memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan kepalanya di sana. Isakan kecil tak lama kemudian terdengar.
[ U N I V E R S E
A N D W O R L D ]Selesai dengan kegiatan menangis nya, Keenan saat ini terdiam ketika baru saja menyadari beberapa hal.
Tubuhnya memang agak kurus ( Bisa di bilang memang kurus tetapi dia tidak ingin mengakuinya ) Tetapi Keenan tidak pernah merasa seringan ini sebelumnya, apa lagi ketika dia melihat tangannya yang kecil tenggelam di dalam kaos berwarna hitam yang dirinya kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe And Wounds ( Slow Update )
FantasyPadahal Keenan tertidur di kamarnya, lalu mengapa bangun bangun ia sudah berada di tengah tengah hutan? Ah, apa pada akhirnya keluarganya membuangnya?