Malam itu, kota bersinar dengan gemerlap lampu dan hiruk pikuk kehidupan malam yang tak pernah tidur. Di tengah keriuhan itu, di sebuah klub malam elit yang sering menjadi tempat berkumpulnya para pengusaha, selebriti, dan kaum elit sosial, seorang wanita berdiri dengan anggun di bar, menarik perhatian semua orang yang ada di sekitarnya.
Malika, dengan gaun merah yang memeluk tubuhnya dengan sempurna, adalah lambang keindahan dan misteri. Mata cokelatnya yang tajam menatap sekeliling dengan penuh perhitungan, mencari seseorang di antara kerumunan yang berkilauan. Setiap langkahnya memancarkan kepercayaan diri dan kekuatan, menandakan bahwa dia bukanlah wanita biasa.
Di sudut ruangan, seorang pria dengan jas hitam yang elegan memperhatikannya dengan intensitas yang tak tertandingi. Adrian, seorang pengusaha sukses dengan rahasia kelam yang selalu berusaha disembunyikan di balik senyum karismatiknya, merasakan detak jantungnya berdebar lebih cepat saat matanya bertemu dengan mata Malika. Ada sesuatu tentang wanita itu yang membuatnya merasa terhubung, seolah-olah takdir telah menyatukan mereka dalam permainan yang berbahaya dan memabukkan.
Ketika Adrian akhirnya mendekat, dunia seakan berhenti berputar. Koneksi di antara mereka begitu kuat, begitu nyata, hingga udara di sekitar mereka terasa bergetar oleh ketegangan yang menggetarkan. Tanpa sepatah kata pun, mereka tahu bahwa malam ini akan menjadi awal dari sesuatu yang tak terduga, sesuatu yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan mereka berdua.
Di balik senyum dan rayuan, Malika dan Adrian menyimpan luka dan rahasia yang dalam. Malam ini, mereka akan menemukan diri mereka terjerat dalam permainan gairah dan kekuasaan yang penuh dengan risiko. Karena dalam dunia di mana setiap langkah dapat berarti kehidupan atau kematian, cinta dan kepercayaan adalah komoditas yang paling berharga, namun paling sulit untuk diperoleh.
Dan begitu cerita mereka dimulai, tak ada jalan kembali.
*****
Di sebuah klub malam elit di pusat kota, Malika berjalan memasuki ruangan dengan anggun. Gaun merahnya yang ketat memeluk setiap lekuk tubuhnya, membuat setiap mata tertuju padanya. Musik berdentam, lampu berkelap-kelip, dan aroma parfum mahal bercampur dengan alkohol memenuhi udara.
Dia duduk di bar dan memesan martini. Matanya menjelajahi ruangan, mencari sosok yang sudah lama dinantikannya. Malika adalah seorang wanita yang penuh misteri, dengan masa lalu yang kelam yang selalu ia sembunyikan di balik senyuman manis dan pesona yang mematikan.
Saat itulah dia melihatnya. Seorang pria dengan jas hitam yang pas di tubuhnya, rambut hitam legam yang tertata rapi, dan tatapan mata yang tajam. Pria itu berjalan mendekati Malika, dan tanpa ragu duduk di sebelahnya.
"Malika," sapanya dengan suara berat yang memancarkan kekuatan dan ketegasan. "Sudah lama."
"Kau akhirnya datang, Adrian," jawab Malika dengan senyum menggoda.
Mereka berbincang sebentar, suasana di antara mereka penuh dengan ketegangan yang memabukkan. Adrian, seorang pengusaha sukses dengan rahasia kelamnya sendiri, telah lama tertarik pada Malika. Mereka berbagi lebih dari sekedar ketertarikan fisik; ada koneksi yang dalam dan berbahaya yang mengikat mereka.
Setelah beberapa minuman, Malika mengajak Adrian ke apartemennya yang mewah. Mereka berbicara tentang bisnis, kehidupan, dan keinginan tersembunyi yang tak pernah diungkapkan kepada orang lain. Percakapan mereka semakin intim dan intens, hingga akhirnya Adrian tidak bisa lagi menahan diri.
Dia menarik Malika ke dalam pelukannya, mencium bibirnya dengan gairah yang membara. Malika merespons dengan semangat yang sama, tubuh mereka menyatu dalam tarian yang penuh hasrat. Mereka berjalan menuju kamar tidur, tanpa melepaskan sentuhan satu sama lain.
Di kamar tidur, mereka tenggelam dalam lautan kenikmatan. Setiap sentuhan, ciuman, dan bisikan membawa mereka lebih dalam ke dalam pusaran gairah yang tak terbendung. Malika dan Adrian menemukan pelarian dalam satu sama lain, melupakan dunia luar dan masalah yang menghantui mereka.
*****
Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menembus tirai, Malika terbangun di pelukan Adrian. Namun, kebahagiaan singkat itu segera digantikan oleh rasa takut. Dia menyadari bahwa dia telah membuka pintu ke masa lalunya yang gelap.
Adrian juga memiliki rahasia yang bisa menghancurkan mereka berdua. Mereka harus memutuskan apakah akan menghadapi masa lalu bersama atau terpisah selamanya.
Malika perlahan-lahan melepaskan diri dari pelukan Adrian dan duduk di tepi ranjang, memandang keluar jendela dengan tatapan kosong. Pikirannya berkecamuk, penuh dengan kenangan dan kekhawatiran. Masa lalu yang telah lama berusaha dia kubur kini kembali menghantuinya dengan kekuatan yang tak terbendung.
Adrian terbangun, menyadari ketegangan yang menghiasi wajah Malika. "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya dengan suara lembut, mencoba memahami apa yang sedang terjadi di benak wanita yang begitu menggetarkan hatinya.
Malika menghela napas panjang, berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. "Adrian, ada sesuatu yang harus kau ketahui," ucapnya dengan suara bergetar. "Masa laluku... ada banyak hal yang belum pernah kuceritakan padamu. Hal-hal yang bisa menghancurkan kita."
Adrian bangkit dan mendekati Malika, menggenggam tangannya dengan lembut. "Malika, kau bukan satu-satunya yang memiliki masa lalu yang kelam. Aku juga punya rahasia yang mungkin bisa menghancurkan kita. Tapi aku percaya, jika kita bersama, kita bisa menghadapi apapun."
Malika menatap mata Adrian, mencari kejujuran di dalamnya. "Apa yang sebenarnya kau sembunyikan, Adrian? Mengapa aku merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan bisnis yang membuatmu tertarik padaku?"
Adrian menghela napas, menatap dalam-dalam ke mata Malika. "Kau benar. Ada lebih dari sekadar ketertarikan fisik dan bisnis antara kita. Ayahmu dan aku... kami memiliki sejarah yang rumit. Ayahmu adalah alasan mengapa aku kehilangan segalanya dulu. Dan sekarang, aku di sini bukan hanya untuk bisnismu, tapi juga untuk mencari keadilan."
Kata-kata Adrian menghantam Malika seperti pukulan. "Ayahku? Apa yang dia lakukan padamu?"
Adrian meraih tangan Malika lebih erat. "Dia menghancurkan keluargaku, bisnis keluargaku. Aku datang ke kota ini untuk membalas dendam. Tapi setelah bertemu denganmu, aku mulai mempertanyakan semuanya. Kau membuatku melihat sisi lain dari cerita ini."
Malika terdiam, mencoba mencerna semua informasi ini. "Jadi, ini semua adalah bagian dari rencana balas dendammu? Menggunakan aku untuk mencapai ayahku?"
Adrian menggelengkan kepala dengan tegas. "Tidak, Malika. Awalnya mungkin begitu, tapi perasaanku padamu nyata. Aku mencintaimu, dan aku ingin kita menghadapi ini bersama."
Air mata mulai mengalir di pipi Malika. "Aku juga mencintaimu, Adrian. Tapi ini semua terlalu rumit. Bagaimana kita bisa menghadapi semua ini? Ayahku tidak akan pernah membiarkan kita bersama."
Adrian menghapus air mata Malika dengan lembut. "Kita akan menemukan cara. Aku tidak akan membiarkan masa lalu menghancurkan apa yang kita miliki sekarang. Kita harus kuat, untuk kita berdua."
Malika merasakan secercah harapan di dalam hatinya. "Baiklah, kita akan hadapi ini bersama. Tapi kita harus berhati-hati. Ayahku adalah pria yang berbahaya, dan dia tidak akan segan-segan melakukan apapun untuk mempertahankan kekuasaannya."
Dengan tekad yang baru, Malika dan Adrian memutuskan untuk menghadapi masa lalu mereka bersama. Mereka tahu bahwa jalan di depan akan penuh dengan bahaya dan tantangan, tetapi cinta mereka memberi mereka kekuatan untuk melangkah maju. Bersama-sama, mereka akan mencari kebenaran dan keadilan, menghadapi semua rintangan yang menghadang. Karena di dunia yang penuh dengan intrik dan pengkhianatan, hanya dengan bersama-sama mereka bisa menemukan kebahagiaan yang sejati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT!!!
RomancePeringatan kerasss!!!! Cerita ini mengandung banyak adegan panas dalam bentuk oneshoot, Bagi yang merasa belum cukup umur, harap skip!!!!!!!!