Laras, seorang karyawan muda yang ambisius, bekerja di sebuah perusahaan besar. Dia memiliki mimpi besar untuk naik jabatan dan membangun karir yang sukses. Namun, segalanya berubah ketika dia mulai menjalin hubungan asmara dengan atasannya, Reza, seorang pria tampan dan karismatik yang sudah menikah. Apa yang dimulai sebagai ketertarikan fisik segera berubah menjadi hubungan yang penuh dengan intrik, rahasia, dan konsekuensi yang tak terduga.
*****
Laras merasa detak jantungnya berdegup kencang saat dia berdiri di depan pintu kantor barunya. Setelah bekerja keras selama dua tahun di perusahaan ini, akhirnya dia mendapatkan promosi yang dia impikan. Hari ini adalah hari pertamanya sebagai asisten pribadi Reza, manajer pemasaran yang terkenal cerdas dan karismatik.
"Ting!" bunyi elevator yang membawanya ke lantai 10, lantai eksekutif. Laras melangkah keluar dengan penuh percaya diri, meskipun ada sedikit kegugupan di dalam hatinya. Dia berjalan menuju pintu kaca bertuliskan "Reza Mahendra, Manajer Pemasaran", dan mengetuk pintu dengan lembut.
"Masuk," suara berat dan tegas dari dalam ruangan menyambutnya.
Laras membuka pintu dan melihat Reza duduk di belakang meja besar dengan tumpukan dokumen di sekitarnya. Pria itu mengangkat wajahnya dan tersenyum. "Laras, selamat datang. Silakan duduk," katanya sambil menunjuk kursi di depan mejanya.
"Terima kasih, Pak Reza," jawab Laras, mencoba untuk tidak terlihat terlalu gugup.
Reza mengamati Laras sejenak sebelum mulai berbicara. "Saya sudah melihat catatan kinerjamu, dan saya sangat terkesan. Kamu layak mendapatkan promosi ini. Namun, pekerjaan ini tidak akan mudah. Saya butuh seseorang yang bisa bekerja cepat dan efisien, dan saya yakin kamu bisa melakukannya."
Laras mengangguk. "Saya siap untuk tantangan ini, Pak. Saya akan melakukan yang terbaik."
Reza tersenyum lagi, kali ini dengan sedikit kehangatan. "Baiklah. Hari ini, kita akan mulai dengan beberapa proyek yang sedang berjalan. Saya akan menjelaskan semuanya padamu. Kita akan bekerja sama erat, jadi jika ada yang kamu butuhkan atau jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya."
Laras merasa sedikit lega mendengar kata-kata Reza. "Terima kasih, Pak. Saya akan berusaha sebaik mungkin."
Hari pertama Laras dihabiskan dengan mempelajari berbagai proyek yang sedang dikerjakan oleh tim pemasaran. Reza menjelaskan semuanya dengan rinci, dan Laras terkesan dengan betapa pintarnya pria itu. Mereka bekerja bersama hingga larut malam, dan saat jam menunjukkan pukul sembilan malam, Laras akhirnya menyadari betapa lelahnya dia.
"Sudah cukup untuk hari ini," kata Reza sambil melihat jam tangannya. "Kamu bisa pulang sekarang, Laras. Besok kita lanjutkan lagi."
Laras mengangguk dan mengemasi barang-barangnya. "Terima kasih, Pak Reza. Sampai jumpa besok."
Saat Laras keluar dari kantor Reza, dia merasa campuran antara kelelahan dan kegembiraan. Hari pertama yang melelahkan, tetapi dia merasa telah belajar banyak. Namun, di balik semua itu, ada perasaan aneh yang mengganggu pikirannya. Ketertarikan awal yang dia rasakan terhadap Reza mulai tumbuh menjadi sesuatu yang lebih. Dia mencoba mengabaikan perasaan itu, tetapi dia tahu bahwa ini mungkin akan menjadi tantangan terbesar dalam pekerjaannya yang baru.
Laras mulai terbiasa dengan ritme kerjanya sebagai asisten pribadi Reza. Setiap hari, dia tiba lebih awal dan pulang lebih malam dibandingkan karyawan lain. Reza sering mengandalkannya untuk berbagai tugas penting, dan Laras senang bisa menunjukkan kemampuannya. Namun, ketertarikan yang dia rasakan terhadap Reza semakin sulit untuk diabaikan.
Suatu malam, setelah hampir semua karyawan pulang, Reza memanggil Laras ke kantornya. "Laras, bisakah kamu membantu saya dengan beberapa laporan ini? Saya butuh semuanya siap untuk rapat besok pagi," kata Reza sambil menumpuk beberapa dokumen di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT!!!
RomancePeringatan kerasss!!!! Cerita ini mengandung banyak adegan panas dalam bentuk oneshoot, Bagi yang merasa belum cukup umur, harap skip!!!!!!!!