Agnes duduk di tepi ranjang, badan telanjangnya penuh sperma, lengket dan anyir. Air mata di sudut matanya meleleh.
Pelanggannya malam ini sangat keterlaluan. Bangsat bukan main. Habis Agnes dibuatnya, kotor dan kelelahan. Nafsu laki-laki ini sungguh luar biasa. Diluar nalar. Selangkangannya dibuat mati rasa.
"Nih, buat Lo ke salon rambut nyuci peju Gue" Dilemparkan uang seratus ribuan segepok ke wajah Agnes.
Baru kali ini Agnes benar-benar dibuat malu sekaligus tidak berdaya. Lemas dibuatnya.
*****
Dua tahun lalu Agnes terjebak di dunia gelap ini setelah kabur karena ayahnya yang bajingan berulang kali memperkosanya. Agnes bertemu Mami Eti setelah dua hari tidur dikolong jembatan karena tidak punya uang dan tujuan.
Agnes trauma karena kelakuan Bapaknya. Tapi tidak ada cara bertahan hidup hingga akhirnya dia terpaksa melakukan pekerjaan ini. Toh Agnes merasa dirinya sudah rusak.
Bapaknya, orang yang dipercaya oleh Agnes, tempat bergantung sepeninggalan ibunya malah berulang kali mengagahinya tanpa rasa berdosa. Selalu nafsu saat mengintip Agnes mandi di biliknya yang bolong katanya suatu waktu sembari melalukan aksi bejatnya.
Awalnya Agnes kaget saat Bapaknya mencegatnya di depan kamar mandi. Dengan berbalut handuk dia digiring ke kamar Bapaknya. Dikasur tempat ibunya menghembuskan nafas terakhir itulah penderitaan Agnes dimulai.
Setelah handuk yang basah itu ditarik Bapaknya, nampak tubuh ranum Agnes yang masih remaja tanpa noda. Dadanya masih kencang mengkilat karena basah. Rambut basahnya menjulur sebahu. Birahi Bapaknya meluap-luap.
Setelah didorong ke ranjang Bapaknya mengikat tangan Agnes keatas. Mulutnya dibekap dengan behanya sendiri. Sedangkan kakinya diikat ke ujung-ujung ranjang. Ngangkang.
Adegan berikutnya Bapaknya membuka bajunya dan celananya. Telanjang bulat. Agnes sudah tau apa yang akan terjadi. Menangis ketakutan tapi tidak bisa mengeluarkan suara. Baju bapaknya dilempar ke wajah Agnes. Sekarang semuanya gelap.
Kemudian bapaknya menutup matanya. Perut buncit Bapaknya mulai menyentuh perut Agnes. Nafasnya yang bau tembakau dan tuak murahan tercium di hidung Agnes. Lalu benda aneh mulai turun ke selangkangan Agnes. Hangat. Panas.
Agnes mengenali itu adalah jari Bapaknya yang menyentuh vaginanya. Agnes merinding ketakutan. Tanpa aba-aba jari bapaknya yang besar dan kasar masuk ke vaginanya.
Agnes merasakan sakit dan ngilu karena jari itu kotor dan kukunya panjang. Perih. Air mata Agnes mulai bercucuran. Tanpa ampun jari itu mengobok-obok Agnes. Sakit. Agnes meronta tapi tidak bisa karna kakinya diikat dalam posisi mengangkang. Memudahkan segala aktivitas yang akan terjadi dibawah sana.
Badan Agnes penuh keringat karena menahan ngilu. Jari itu keluar. Sejenak berhenti. Kemudian ada sesuatu yang hangat dan kasar menyesap puting Agnes. Beradu gigi dan mengigit putingnya. Rasanya mau putus. Nyeri. Bergantian disesap hingga Agnes menggelinjang karena geli.
Tangan bapaknya yang basah karena cairan Agnes kemudian ikut memainkan payudaranya. Diremas. Putar-putar. Disesap. Digigit berulang kali. Agnes merasakan sakit dan perih di dadanya.
Agnes terus berdoa dalam ketakutan. Semoga apa yang ditakutinya tidak pernah terjadi. Badanya terus begoyang melakukan perlawanan yang dia bisa.
"Emmhhhhhhhh" bapaknya mendesah. Kemudian hening.
Agnes baru akan merapal doa lagi saat tiba-tiba Bapaknya berada diatasnya. Perutnya menekan perut Agnes. Lalu sesuatu yang besar dan kaku masuk ke liang vagina Agnes. Agnes melawan. Dipaksakan didorong sekuatnya. Agnes merasa tubuhnya terbelah menjadi dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT!!!
RomancePeringatan kerasss!!!! Cerita ini mengandung banyak adegan panas dalam bentuk oneshoot, Bagi yang merasa belum cukup umur, harap skip!!!!!!!!