Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eh apa itu?
" Heh elo, kemarin kalian abis gitu lagi ya?!"
" G- gitu gimana yeon?"
" Alah.. Gue kira satu kali begituan udah bikin lo kapok mela, eh ternyata malah nambah..
Gue syok ya njir! Bisa bisanya lo begituan sama juan ga ditutup jendelanya? Gue sama hary keliatan tau!"
" Sumpah? Demi apa yeon??.. Em maaf, tapi jangan bilang siapa-siapa ya yeon, pliss?"
" Meski ga bilang pun, semua udah paham sama kelukan kalian kali mel.."
" Maaf, kemarin.. Khilaf lagi, Juan yang ga bisa nahan diri, kan aku jadi kena imbasnya"
" Khilaf mulu lo babi, imbasnya Lo nikmatin juga ya ege! Eh.. Astaga enggak, ga baik ngomong begitu depan debay. Ututuu Gemes deh.. Bayinya gerak gak?"
" Nggak"
" Loh kenapa?"
" Masih sebiji jagung viyeona binti machmud!"
*****
Flashback~
Hary terpaksa balik ke resort lebih dulu hanya untuk menemani yeona yang mengambil barang ketinggalan di kamar mela.
Jalan menuju kamar merka lumayan sepi di sore hari itu, dan itu benar-benar membuat yeona was was, untung ada hary di belakangnya.
Begitu tinggal beberapa meter lagi, haru menghentikan langkahnya.
" Udah deket, gue balik ke dermaga oke?" Ucapnya membuat yeona berdecak sebal.
" Sialan.. Tunggu dulu lah, gue takut!" Yeona menarik tangan hary.
Haru pun menahan senyumnya. " Penakut.." Ledeknya.
Sesampainya di depan kamar mela, pintu kamar tertutup rapat.
Tak mencurigai apapun, lantas yeona mendekati pintu itu hendak membukanya, namun hary tiba-tiba menarik tubuhnya sampai hampir bablas jatuh ke bawah laut.
