rank 1 #romance-comedy (25 Oktober 2024)
Liam Darmawan Putra, duda anak satu itu memutuskan menikah lagi setelah kebingungan menangani libidonya sendiri.
Ia pikir, tujuannya menikah hanya dua. Punya pelampiasan yang jelas dan menyenangkan Neo, anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Liam terbangun. Udara kamarnya terasa lebih dingin; tanda sudah mau pagi.
Sudut bibirnya naik sangat tinggi, ia sedang membayangkan kejadian panas semalam.
Matanya mencari Atiya yang tidur agak tersudut di ujung ranjang. Ia berkerut.
Sejak kapan bocah ini tidur begitu jauh?
Liam terkekeh geli dengan pikirannya sendiri.
Istri kecil yang sering ia katai bocah ini ternyata bukan bocah.
Semalam adalah bukti bahwa Atiya cuma tidak punya pengalaman. Wanita itu terlihat sangat menikmati pergumulan mereka berdua.
Yah, wajar. Namanya perawan.
Mereka masih sama-sama telanjang. Liam berhenti mencumbuinya saat Atiya merengek dan jatuh tertidur.
Sepertinya ia harus mendaftarkan Atiya gym.
Liam mengangguk. Atiya harus belajar soal stamina.
Tubuh istrinya itu sudah matang seakan siap untuk ia buahi. Cuma minusnya mudah lelah.
Ia tersenyum mesum. Mengingat rasa kulit lembut yang ia jilati semalam suntuk.
Buah dadanya yang ranum hampir tak bisa ia tangkup, pinggulnya yang lebar, celah nikmat yang memerah.
Liam menutup wajahnya yang memanas ketika membayangkan tubuh istrinya sendiri.
Dasar mesum!
Padahal Atiya ada di sampingnya, tertidur kelelahan. Tubuh itu penuh tanda. Apalagi di bagian dada serta paha dalam.
Rasa bangga memenuhinya saat ia pandangi lagi tubuh itu dengan intens.
Setelah puas memandangi tubuh polos istrinya sendiri ia menyelimuti Atiya lagi dan menariknya ke pelukan.
Liam usap-usap rambutnya, disingkirkannya juga anak rambut yang menghalangi pipi gembilnya.
Senang sekali berhasil mengganggu sang istri semalaman.
Kini Liam bisa lega. Karena Atiya sudah sepenuhnya ia miliki.
Ah, hatinya belum.
Diciumnya kening, pipi dan bibir perempuan yang tampak tidak terganggu tidurnya. Liam hanya mendengar hembusan napas tenang dari istrinya itu.
Saklar nafsunya seakan menyala terang benderang semalam. Liam inginnya lebih keras tapi khawatir Atiya malah kapok dan menjauhinya. Ia sebisa mungkin menahan diri.
Ia tangkup pipi Atiya dan menatap wajah itu lekat.
Liam tau, istrinya belum mencintainya. Perempuan itu menikahinya hanya karena desakkan dari keluarga dan sudah terlanjur sayang pada Neo.