2

303 45 4
                                    

Fluffy sampai dirumahnya terlebih dahulu, ia memarkirkan motornya dihalaman rumah yang cukup luas. Rumah yang berwarna netral dan tidak memiliki nuansa yang menonjol, balkon kecil yang menambah kesan mewah menjadi ciri khas bagi rumahnya. 

Skylar datang terlebih dahulu sebelum Nino dengan Kiboy yang diboncengnya. Ketiganya memasuki rumah Fluffy tanpa ijin, seolah rumah itu milik mereka bersama. Fluffy juga tak ambil pusing, ia ikut masuk mengikuti ketiganya.

mereka berjalan mengitari rumah Fluffy yang cukup luas, ketiganya mengobrol kecuali Nino yang tampak tidak ingin bergabung, terlalu fokus pada benda pipih digenggamannya, rasa penasaran tercetak jelas pada mimik wajah Kiboy, "stop scroll reels Instagram lo. Tobrut semua gitu, bisa ngerusak otak" Kiboy merampas ponsel Nino dan bersiul jahil, membuat yang dijahili memekik geram.

keempatnya bermain di kamar Fluffy yang selalu berantakan, buku-buku berserakan dimana mana, tak lupa dengan asbak rokok yang masih belum dibersihkan. Namun, tak ada yang pernah mempersalahkan hal ini. Jika berkunjung, Kiboy yang selalu merapikan kamar sang tuan rumah, Fluffy tak mempersalahkan hal itu sebenarnya, namun ia sedikit merasa tidak nyaman.

Fluffy merebahkan dirinya diatas kasur, menatap langit langit kamar sembari mengenggam tumpukan kartu, "gue kayaknya ngincer adek kelas deh" tuturnya tiba tiba, membuat teman temannya melongo kebingungan.

Skylar menurunkan kartunya, "lo nya lagi rusak, masa mau ngerusakin anak orang juga" ejek Skylar setelah menghembuskan asap hitam dari mulutnya, membuat Fluffy jengkel.

"mulut lo dijaga ya"

plak

tepukan hangat berhasil mendarat di pundak rapuh Fluffy, ternyata Kiboy pelakunya, "lu bukannya ga tertarik cinta cintaan gitu, ya?" Tanya Kiboy sebelum ia menyesap batang nikotinnya.

yang ditanya hanya memperlihatkan seringaian jahilnya, "ngincer bukan berarti suka ya, gue cuma pengen ngerasain main mainin perasaan kayak di film film" Kiboy berdecak pelan, ia jelas tidak menyukai ide se-brengsek itu, berbeda dengan Skylar dan Nino yang mendukung dengan seringaian jahat mereka masing masing.

hari semakin petang, kamar yang awalnya terang kini minim pencahayaan. Fokus keempat lelaki yang tengah sibuk dengan permainan kartu mereka dibuyarkan oleh raungan kelaparan yang datang dari perut Skylar, sang empu hanya cengengesan malu, sedikit mengkode meminta makanan.

"di dapur ada mie" Fluffy berdiri dan keluar kamar, diikuti dengan yang lain. Dapur dengan peralatan yang cukup lengkap dan terkesan mewah selalu membuat teman temannya merasa iri, kenapa Fluffy tidak pernah betah berada dirumahnya?

"fy, potongin daun bawangnya, ya?" Kiboy tampak meminta sembari ia memasak mie instan untuk dimakan bersama, sementara Nino dan Skylar membantu dengan menuangkan bumbu-bumbu mie instan yang ada meskipun terlihat berantakan. Jangan salahkan mereka dengan itu, salahkan Kiboy yang menyuruh-nyuruh hal yang bukan passion keduanya.

dapur menjadi cukup ricuh dengan pertengkaran Nino dan Skylar, ditambah lagi Kiboy sebagai penengah keduanya. Canda tawa yang ditangkap oleh indra pendengarannya cukup menganggu bagi Fluffy yang masih amat fokus memotong daun bawangnya, ia mengeryit, mencoba menenangkan isi kepala yang sudah terlampau berisik. Perasaannya mulai merasa cemas. Pandangannya menatap lurus pisau miliknya, 'tusuk..?' kedua tangannya mencengkram erat pisau yang awalnya digunakan untuk memotong daun bawang, apa ia gila saat ini? isi pikirannya saling sahut menyahut, peluh keringat muncul dan membasahi pelipisnya saat tangannya bergetar, 'paling nanti kritis doang..' postur tubuhnya sudah sangat mantap saat ini, kilatan pisau hampir menusuk perutnya sebelum kedua tangannya ditahan oleh Skylar yang cekatan.

"wah gila... lo sinting" dapur menjadi sunyi dalam sekejap. Skylar dengan gegabah segera merampas benda tajam yang mendekati Fluffy, mata Kiboy melebar dan tubuhnya menegang, ia dengan cepat mendekati Fluffy yang masih menatap teman temannya yang panik.

kedua tangan Kiboy terangkat, mencengkram kedua bahu sahabatnya, tubuhnya bergetar, "jangan ngikutin Intrusive thoughts lo, bego!" Fluffy menghindari tatapan mata teman temannya, pandangannya memandang lurus ke lantai. Ia juga tidak tahu mengapa ia seperti ini.

Nino dan Skylar berusaha melerai Kiboy yang masih memaki maki serta memarahi Fluffy yang terlihat bebal. "lo pasti berhenti minum obat 'kan!?" Kiboy menggertakkan gigi, setiap katanya keluar bak peluru, tangan nya terkepal erat sampai telapak tangan nya memutih, sumpah serapah keluar dari mulut Kiboy, menusuk hingga hati yang paling dalam, perkataannya membuat Fluffy memanas.

"apaan sih..? diminum ga diminum juga gak bikin sembuh!" imbuh Fluffy tak mau kalah, tatapan menusuk ditujukan untuk sahabatnya sendiri.

sore itu, makan malam yang seharusnya menyenangkan menjadi hal yang paling ingin dihapus dalam ingatan keempatnya.

  happiness sought || fluvelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang