SEVENTEEN

2.1K 196 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









DERING PONSEL Sunghoon berbunyi nyaring membuat tidur dua sejoli yang saling menghangatkan diri di bawah selimut  terusik. Sunoo lebih dulu membuka matanya menyipit sebentar karena cahaya matahari menembus gorden jendela kamar. setelah sadar sepenuhnya sunoo pelan pelan bangun dari pembaringannya ringisan tak tertahan keluar dari bibirnya. sunoo mengambil ponsel sunghoon melihat siapa yang menelfon kekasihnya itu. yang ternyata Lee Heeseung, pasti laki-laki bermata bambi itu meminta buku kimianya dikembalikan. sunoo hendak membangunkan sunghoon untuk menjawab panggilan heeseung namun sepertinya sunghoon terlalu lelap dalam tidurnya membuatnya tidak tega, dan meletakan kembali ponsel sunghoon di atas nakas sampai dering ponselnya mati sendiri. sunoo menatap wajah damai sunghoon meneliti tiap sudut pahatan sempurna itu alis tebal, hidung mancung, bulu mata sedikit panjang dan beberapa tahi lalat di wajah putih itu membuat visual sunghoon menjadi khas. tatapan sunoo lalu turun pada bibir si Park memperhatikan sedikit lama dan entah apa yang sunoo pikirkan pipinya menjadi blushing sendiri hanya menatap bibir sunghoon. sunoo bergerak meringsut agar lebih mendekati sunghoon berusaha mencium ujung hidung kekasihnya. namun sepertinya sunoo salah gerak membuat bokongnya yang masih perih itu tergesek sedikit kasar.

"awwshh" sunoo meringis kala merasakan perih di bokongnya, laki-laki manis itu mengurungkan niatnya mencium pucuk hidung sunghoon dan kembali berbaring karena tak kuat duduk menindih bokongnya yang semalam digempur kekasihnya yang masih tidur dengan nyaman di sisi kanan ranjangnya. belum pinggulnya juga pegal, serasa tulang tulang pada tubuhnya akan remuk semua. 

"s-sakit banget shh" sunoo masih mengelus pinggulnya, meringsut menyamankan tubuhnya dalam posisi berbaring. 

Sunghoon terbangun dan melihat sunoo disampingnya yang meringis kesakitan berbaring mencari posisi nyamannya.

"kenapa sun ?" tanya sunghoon dengan suara seraknya, khas bangun tidur

"bokong sunoo sakit kak"

"astaga..." Sunghoon langsung duduk tangannya terjulur ke pinggul si manis mengelusnya pelan

"kamu istirahat aja ya, nanti kakak buatin sarapan terus nanti kakak obatin" Sunghoon mengusap usap pelan pucuk kepala sunoo sebelum dirinya bangkit dari tempat tidur untuk membersihkan tubuhnya. sunoo reflek menutup matanya karna sunghoon langsung keluar dari selimutnya yang menutupi tubuh nakednya. 

"kenapa harus nutup mata sih ? kan tadi malam udah liat" 

"y-ya tetap saja malu..." sunoo menutup wajahnya yang memerah dengan bantal membuat sunghoon terkekeh gemas melihatnya. 

"p-pakai bajunya kak !" 

"iya sayang iya..." 

sunghoon berjalan memungut baju dan celanannya yang berserakan di lantai, memakai boxernya asal lalu berjalan keluar kamar tanpa atasan, biarkan saja toh habis ini dia mau mandi juga kan. sementara sunoo masih berbaring di atas kasur sunghoon sambil menatap lurus ke jendela ingatannya kembali berputar pada kejadian tadi malam dimana ia telah menyerahkan seluruh jiwa dan raganya pada laki-laki itu pipi sunoo kembali memerah kala mengingat raut wajah sunghoon yang begitu seksi saat mengagahinya perutnya kembali menggeli sendiri hatinya berdersir. 

Korban Fujo (Sunsun) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang