[ AYAH ] 02

26 3 0
                                    

//~SELAMAT MEMBACA~\\

Puisi ini tidak diketahui kapan Claudya menuliskannya yang ku temukan hanyalah secarik kertas yang bernoda terpisah dari lembaran lain kemudian tertulis puisi yang rapi berjudul AYAH. Disitu hanya tertera tahun 2018.

AYAH..

Aku bukan lagi nyonya kecil,

Tetapi aku kini Claudya yang mungil,

Aku rindu ingin memelukmu,

Tetapi dunia lebih dulu mengambilmu.

Ayah..

Seorang pria yang tulus dan teguh,

Ketika aku sedih ia menghiburku,

Ketika aku sakit kau menyembuhkan ku.

Ayah lelaki yang begitu tangguh.

Ayah..

Aku kecewa padamu,

Kau tega meninggalkanku,

Engkau berangkat membawa tawa,

Namun pulang membawa duka.

Ayah..

Aku masih mengingatmu,

Sebagaimana kau mengingatku dulu,

Namun kepergianmu,

Meluluh lantahkkan hidupku.

Tak ada lagi kebahagiaan,

Tak ada lagi senyuman,

Tak ada lagi teman,

Bahkan kebersamaan.

Aku merindukanmu AYAH,
Aku mencintaimu AYAH.

Kapan pulang? aku menunggu mu.

Terimakasih..

2018 ___

Jadi Claudya ini seakan merasa dirinya tak memiliki arah untuk berjalan, tak ada yang membimbing, tak ada yang memberi panutan.

Sedih dan Sakit itulah yang ia rasakan.

23 Juni 2024 ___

[Puisi] Kisah Hidup ClaudyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang