©Masashi Kishimoto
.
.
.
."Aku akan selalu ada untukmu dan melindungimu," kata Bianca dengan penuh kasih.
"Kau janji?" balas Kiera yang mampu membuat Bianca terdiam.
"Kau benar-benar dalam kondisi yang buruk. Aku akan ambil kain dingin," kata Bianca mencoba mengalihkan pembicaraan.
Karena Bianca tidak menjawab pertanyaan Kiera, Kiera pun mengambil risiko dan menarik lengan Bianca dengan kuat, hingga Bianca jatuh menindih tubuh mungil Kiera. Untung saja mereka berdua terjatuh di atas kasur, Kiera langsung mencium bibir milik Bianca dengan lembut, seolah mengungkapkan perasaannya pada Bianca.
Sret...
Kiera menarik lengan Bianca dengan kuat, hingga Bianca jatuh menindih tubuh mungil Kiera. Untung saja mereka berdua terjatuh di atas kasur. Cukup lama keduanya melakukan adegan ciuman tersebut, hingga Bianca tersadar dari tindakan nya."Ma-maafkan aku. Tidak seharusnya aku melakukan ini padamu," ucap Bianca menyudahi perbuatan nya dan bergegas pergi dari kamar tamu. Diri nya segera menutup pelan pintu kamar tersebut.
"Huft... apa yang telah aku lakukan. Bodoh sekali kau, Bianca! Kuharap dia tidak memberitahukan ini kepada Tuan Stanton," pikir Bianca
Bianca pun segera menuju kamar nya dan segera beranjak ke ranjang nya. Ia memikirkan kembali tentang apa yang ia rasakan tadi sambil meraba bibir nya yang telah berciuman dengan Kiera. Ia sadar, namun dirinya terbawa nafsunya itu. Ia meruntuki dirinya yang padahal sudah berjanji tidak akan menyentuh Kiera, seperti yang tertulis pada perjanjiannya dengan Tuan Stanton.
"Tapi, bibirnya itu tadi terasa begitu lembut dan manis," ucap Bianca dengan tersenyum sambil membayangkan bibir imut itu.
"Oh iya, seragam SMP ku dengannya kan berbeda. Apa aku harus menyelinap ke kamar nya ya? Kalau pakai punya ku, pasti akan muncul pertanyaan aneh," monolog Bianca yang segera beranjak keluar dari kamar nya.
Klak!
Suara pintu kamar Bianca terbuka terlebih dahulu oleh Kiera dengan raut muka ketakutan."Kau ini kenapa? Seperti dikejar setan saja!" lirih Bianca sambil menatap tajam ke arah Kiera.
"Eum... tidak ada kok. Tapi, bolehkah aku tidur dengan mu saja? Aku takut jika tidur sendirian," jawab Kiera yang sedang menundukkan kepala nya, tidak berani menatap wajah Bianca.
"Ugh! Kau ini merepotkan ku saja. Sudahlah, cepat masuk dan tutup pintu nya," ucap Bianca dengan ketus
Kiera pun langsung menutup pintu kamar Bianca dengan cepat. Kiera yang sedang canggung itu pun dengan sengaja membatukkan diri nya.
Uhuk!
Bianca yang mendengar suara Kiera pun terheran-heran. Diri nya langsung mendudukkan pantat nya di tepi ranjang dan segera meraih handphone milik nya yang ia letakkan di atas meja belajar. Dengan cepat, jari Bianca langsung mengetikkan sesuatu di handphone nya. Di tengah-tengah dirinya sedang asik bermain hp, ia teringat kalau Kiera masih nyaman dengan posisi berdiri nya.
"Ngapain masih berdiri di situ? Sini baringan aja di kasur. Katanya tadi takut sendirian, kok masih asik disitu?" ucap lembut Bianca sambil menepuk tepukkan tangan nya di sebelah yang kosong.
Setelah nya, Bianca asik lagi dengan handphone milik nya itu. Tak lama kemudian ia menoleh ke arah Kiera yang sudah berbaring nya. Dan segera menanyakan nya tentang seragam sekolah milik Kiera.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ninja Captain [GXG]
Fanfiction"Kapten! Aku mencintaimu!" ucap seorang gadis dengan lantang "Kau gila!" jawab si Kapten Berlatar belakang sebagai Indonesia jika seakan berada di dunia Naruto, dunia ninja. Dengan perbedaan pemimpin negera di sebut Presiden, bukan Hokage. Berkisar...